Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Pasal 1 Ayat 2 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, dijelaskan bahwa Pengawas sekolah adalah “Pegawai negeri sipil PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manejerial pada satuan pendidikan ”. 6 Pengawas Sekolah sebagaimana dimaksud pada pasal 1 adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh Guru yang berstatus sebagai PNS Selain itu, Syaiful Sagala dalam buku Supervisi Pembelajaran mengatakan bahwa pengawas sekolah adalah “Tenaga kependidikan profesional yang diberi tugas dan tanggung jawab secara penuh oleh pejabat berwewenang untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengawasan pada satuan pendidikan. ” 7 Dalam perspektif lain menurut Sudarwan Danim Pengawas sekolah adalah: Pegawai Negeri Sipil PNS yang diberi tugas untuk melakukan pengawasan dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan anak usia dini formal PAUD, yang dulu sering disebut sebagai pendidikan prasekolah, dasar dan menengah. 8 6 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Pasal 1 Ayat 2 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. 7 Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Pendidikan, Bandung,: Alfabeta, 2012, Cet. II, h.142 8 Sudarwan Danim dan Khairil, Profesi Kependidikan, Bandung: Alfabeta, 2012 Cet. III, h.116-117 Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengawas sekolah adalah tenaga profesional yang bertugas melakukan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dengan memberikan pembinaan, penilaian dan bantuan untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran, kinerja serta perilaku dalam rangka untuk meningkatkan kualitas sekolah dan kinerja pendidik serta tenaga kependidikan.

2. Tujuan Pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang berupaya memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana dan ketentuan sehingga tujuan atau target yang telah ditetapkan dapat dicapai. Menurut Nur Aedi pengawasan pendidikan utamanya memiliki dua tujuan, yaitu: a Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan pendidikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. b Memastikan tujuan, target dan sasaran dari program, kegiatan atau kebijakan pendidikan dapat tercapai. 9 Sedangkan menurut Harsono, tujuan pengawasan pendidikan dan kebudayaan adalah: Untuk mendeteksi sedini mungkin segala bentuk penyimpangan serta menindaklanjutinya dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pendidikan. prioritas pendidikan yang dimaksud adalah pemerataan kesempatan belajar, relevansi, peningkatana mutu, dan kesangkilan dan kemangkusan. 10 Secara lebih luas, Kaho menyebutkan bahwa terdapat 4 tujuan pengawasan, yaitu; a untuk mengetahui apakah pelaksanaan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. b untuk mengetahui kesulitan- kesulitan apa yang dijumpai oleh para pelaksana sehingga demikian 9 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2014 Cet. I, h.9- 10 10 Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012 Cet.III, h. 221