sumur terbuka, air sumur pantek, dan air sumur artesis. Dari berbagai sumber air tersebut, air waduk dianggap yang terbaik karena endapannya cukup
sedikit dan kandungan oksigen serta unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan pakan alami cukup tinggi.
3 Lokasi pendederan harus aman dari kemungkinan terjadinya banjir dan daerah industri yang dapat memicu terjadinya pencemaran
4 Dari aspek sosial, lokasi usaha pendederan ikan mas harus memenuhi unsur aman dari segala gangguan dan tidak berdampak negatif terhadap masyarakat
sekitarnya atau dengan kata lain usaha pendederan ikan mas tersebut tidak bertentangan dengan norma sosial yang dianut oleh masyarakat disekitar
lingkungan lokasi usaha. 5 Dari aspek ekonomi, usaha pendederan ikan mas dilakukan jika memberikan
keuntungan dari sisi penggunaan lahan, tenaga kerja, dan finansial. 6 Dari aspek legal, status lahan usaha pendederan ikan mas harus jelas, yakni
termasuk tanah negara, tanah garapan, tanah sewa, tanah hak milik, tanah adat, atau tanah lainnya.
2.3.2 Persiapan Benih
Menurut Khairuman, dkk. 2008, ukuran benih yang didederkan diusahakan seragam untuk menghindari terjadinya persaingan makanan. Jika
induk yang dipijahkan berkualitas unggul, benih ikan mas yang dipelihara juga akan tumbuh dengan baik. Menurut pengalaman beberapa petani, setiap 1 kg
induk betina yang dipijahkan diperoleh hasil sebanyak 50.000-60.000 ekor benih. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan pertumbuhan benih ikan mas
berdasarkan umur, panjang, dan bobot tubuhnya.
Tabel 3. Pertumbuhan benih ikan mas
Umur minggu Panjang cm
Berat gram 2-3
3-4 4-6
6-9 9-12
1-3 3-5
5-8 8-12
12-20 0,1-0,5
0,5-2,5 2,5-10
10-20 100-200
Sumber: Khairuman dkk, 2008
Benih ikan mas terdiri dari berbagai ukuran. Pemberian nama benih biasanya berdasarkan pada ukuran benih. Sampai sekarang belum ada nama baku
benih ikan mas berdasarkan ukurannya. Setiap daerah biasanya memiliki nama atau istilah tersendiri untuk menggambarkan ukuran benih ikan mas. Nama-nama
umum benih ikan mas berdasarkan ukurannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Nama benih ikan mas berdasarkan ukuran tubuhnya
Ukuran cm Istilah nama
Menetas 0,6-1,0
1,0-3,0 3,0-5,0
5,0-8,0 8,0-12,0
Larva Kebul larva stadia akhir
Burayak Putihan
Ngaramo Ngaramo lepas
Sumber: Khairuman dkk, 2008
Ukuran benih yang akan ditebar untuk dibudidayakan pada subsistem pendederan sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pemasaran. Penanaman ikan
yang direncanakan untuk dipanen lebih cepat harus menggunakan ukuran benih yang lebih besar. Menurut Suseno 2004, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelian benih adalah benih ikan harus dipilih yang sehat, air yang dipakai untuk media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta
bahan organik lainnya.
2.3.3 Persiapan Kolam
Luas kolam yang biasa ditemukan, baik di petani maupun di lembaga pemerintahan berkisar 1.000-2.000 m
2
. Ukuran tersebut dianggap cukup efektif karena sangat mudah dalam pengelolaannya. Jarang petani mendederkan ikan mas
di kolam yang terlalu luas, karena akan menyulitkan dalam pemeliharaan dan pengawasan. Kolam yang akan digunakan harus dapat menahan air dan tidak
bocor. Selain itu komponen yang harus ada adalah saluran pemasukan dan pintu pengeluaran air serta saringan di kedua pintu tersebut. Tujuan dibuatnya saringan
adalah agar ikan-ikan liar tidak dapat masuk atau ikan mas yang dipelihara tidak dapat keluar dari dalam kolam. Langkah selanjutnya adalah mengeringkan kolam
hingga tanah dasarnya menjadi retak. Tujuannya adalah untuk membunuh bibit- bibit penyakit di dalam kolam Khairuman dkk, 2008.
Setelah kering, kolam harus dipupuk untuk menumbuhkan pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan mas. Pakan alami yang paling disukai
benih ikan adalah plankton, misalnya daphnia, rotifera dan moina. Umumnya petani menggunakan pupuk kotoran ayam dengan takaran 250-500 gramm
2
, TSP dan urea masing-masing 8-10 gramm
2
, dan kapur pertanian sebanyak 15-25 gramm
2
. kapur pertanian berfungsi untuk menaikan derajat keasaman tanah dan membunuh bibit penyakit. Pupuk dicampur secara merata, kemudian ditebarkan
keseluruh dasar kolam. Setelah ditebar, supaya pupuk bereaksi sempurna, kolam diisi air secara bertahap hingga ketinggian mencapai 75 cm dari dasar kolam.
Setelah dipupuk, kolam dibiarkan selama 5-7 hari dari awal pemupukan Khairuman dkk, 2008.
2.3.4 Penebaran Benih