Peluang Pasar Pencegahan Terhadap Kesalahan

benih dari unit pembenihan rakyat UPR yang berada di Desa Sumur Gintung, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Selanjutnya, hasil dari pendederan ikan mas yang dilakukan oleh perusahaan X akan dijual pada tempat pembesaran ikan mas yang berada di waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dari pengamatan rangkaian proses distribusi benih ikan mas yang dilakukan oleh perusahaan X, maka dapat disusun sebuah diagram rangkaian proses penyaluran benih ikan mas seperti terlihat pada Gambar 3. Gambar 3. Rangkaian proses penyaluran benih ikan mas di perusahaan X

4.3. Aspek-Aspek Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan pengembangan usaha pendederan Ikan Mas di perusahaan X, dikaji melalui aspek-aspek yang terdapat dalam analsis kelayakan usaha. Aspek-aspek analisia kelayakan usaha yang dibahas adalah meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek keuangan. Peubah-peubah yang dibahas disesuaikan dengan kondisi usaha pendederan Ikan Mas di perusahaan X. Keempat aspek analisis tersebut menjelaskan layak atau tidaknya pengembangan usaha tersebut.

4.3.1 Analisis Aspek Pasar

Analisis aspek pasar dalam usaha budidaya pendederan Ikan Mas meliputi peluang pengembangan usaha di pasar, kebijakan bauran pemasaran marketing mix yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi yang direncanakan oleh perusahaan pendederan X.

a. Peluang Pasar

Desa Jabong merupakan wilayah yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan usaha budidaya pendederan ikan mas, karena daerah ini merupakan salah satu sentra pendederan ikan mas yang dilalui oleh sumber air yang cukup besar yang mengalir sepanjang tahun. Selain itu daerah ini mempunyai akses untuk mendapatkan benih lebih mudah, karena lokasinya tidak begitu jauh dengan unit Pembenihan UPR Sumur Gintung Pendederan Perusahaan X Pembesaran Waduk Jatiluhur pembenihan rakyat UPR yang berada dalam satu Kecamatan Pagaden. Selama ini hasil produksi dari perusahaan X selalu terserap oleh pasar, karena budidaya pembesaran Ikan Mas di Jatiluhur membutuhkan benih hasil pendederan rata-rata 5 ton per hari dan baru terpenuhi sebanyak 20 persen dari petani purwakarta Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, 2010. Untuk memenuhi kekurangan permintaan akan benih ikan hasil pendederan, sentra pendederan ikan mas di Desa Jabong hanya mampu memenuhi permintaan rata-rata 1,5 ton per hari. Total jumlah kolam yang berada di sentra pendederan Desa Jabong adalah sebanyak 98 unit kolam, yang mempunyai kafasitas produksi 0,3-1,5 ton per periode panen Forum Masyarakat Petani Ikan Desa Jabong, 2007. Pemasaran hasil produksi pendederan Ikan Mas dapat dilakukan melalui pemasaran secara aktif yaitu dengan cara pemilik menghubungi pedagang perantara yang ada atau para pelanggan datang secara langsung karena telah mengenal pemilik dan mengetahui lokasi usaha. Daerah pemasaran Ikan Mas dari Desa Jabong meliputi daerah Jatiluhur, Cirata, Saguling Purwakarta dan subang. Daerah tersebut merupakan daerah potensial untuk pembesaran Ikan Mas Khairuman dkk., 2008.

b. Kebijakan Bauran Pemasaran

Menurut Umar 2003, manajemen pemasaran produk barang dibagi atas empat kebijakan pemasaran yang disebut bauran pemasaran. Kebijakan bauran pemasaran tersebut yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Berikut ini dijelaskan mengenai kebijakan masing- masing komponen yang disesuaikan dengan kebutuhan budidaya pendederan ikan mas dalam perencanaan pengembangan usaha. 1 Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan Kasmir dan Jakfar 2003. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan X adalah benih hasil produksi pendederan ikan mas dengan ukuran 1 kg100 ekor atau 5-8 cmekor. Untuk mendapatkan ukuran panen tersebut dibutuhkan waktu pemeliharaan selama 5 minggu. Ukuran benih ikan mas yang akan digunakan untuk proses pendederan adalah 1 kg1000 ekor. Benih yang akan digunakan untuk proses pendederan ini didapat dari salah satu unit pembenihan rakyat UPR yang berlokasi di Desa Sumurgintung Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang dengan harga Rp. 30.000kg. Alasan perusahaan menggunakan Ikan Mas ukuran tersebut adalah benih Ikan Mas dengan ukuran 1 kg1000 ekor memiliki resiko kematian yang relatif kecil untuk dipelihara dikolam pendederan, ukuran tersebut juga memiliki tingkat ketahanan yang kuat terhadap penyakit. Tidak hanya itu, ukuran tersebut hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 minggu untuk dilakukan pemanenan. Selain ukuran, mutu dari benih ikan mas perlu diperhatikan, seperti bentuk fisik ikan, sisik lengkap, kelincahan pergerakan, warna tidak terlalu hitam dan tidak ada cacat lainnya Khairuman dkk, 2008. Kualitas ikan sangat dipengaruhi oleh faktor teknik budidaya yang dilakukan, dimulai dari pemilihan benih, pemberian pakan, proses pemeliharaan sampai pemanenan. Selain itu, usaha budidaya pendederan yang dilakukan oleh perusahaan X memiliki usaha sampingan. Usaha sampingan tersebut adalah Ikan nila dan ikan mujair, ikan ini diperoleh ketika proses pengeringan kolam yang dilakukan setiap setelah tiga periode panen. Ikan nila dan ikan mujair di sentra pendederan ikan mas dianggap sebagai hama bagi ikan mas. 2 Harga Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Pada usaha ini penetapan harga jual dilandasi oleh harga pasar yang berkembang saat ini dan kondisi pemasaran disekitar usaha budidaya pendederan ikan mas. Harga jual pruduk hasil pendederan yang dipilih adalah rata-rata harga yang ada di pasar, yaitu Rp. 21,500kg. Selain itu, dalam pengembangan usaha yang dilakukan oleh perusahaan X akan menghasilkan produk sampingan, yaitu berupa ikan nila dan mujair. Ikan nila dan mujair tersebut dijual dengan harga Rp. 6000kg. 3 Distribusi Saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan fungsi- fungsi yang menghubungkan produsen kepada konsumen akhir Kasmir dan Jakfar, 2003. Dalam hal memasarkan produksi benih hasil pendederan ukuran 1 kg100 ekor perusahaan X tidak merasa kesulitan, karena para pembudidaya telah memiliki langganan. Calon pembeli akan datang sendiri mencari pembudidaya benih ikan mas yang memiliki benih ukuran 1 kg100 ekor yang siap dipanen. Para pembeli bibit ini merupakan pedagang perantara yang akan menjual benih hasil pendederan kepada pembudidaya pembesaran ikan mas. Secara jelas mengenai saluran distribusi pemasaran pendederan ikan mas di perusahaan X dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 . Saluran pemasaran pendederan ikan mas di perusahaan X Integrasi antara subsistem dalam agribisnis ikan mas begitu terlihat dalam aspek pasar contohnya, permintaan benih dipengaruhi oleh kondisi disetiap rantai subsistem. Saat awal musim hujan permintaan benih dari waduk Jatiluhur dapat berkurang sampai 16 persen. Hal ini disebabkan karena terjadinya up welling di industri hilir budidaya ikan mas subsistem pembesaran waduk Jatiluhur. Up welling adalah proses perputaran air karena terjadi perubahan suhu dipermukaan air sehingga semua materi yang awalnya mengendap di dasar perairan berpindah kepermukaan air, termasuk limbah, sampah, beserta zat-zat polutan yang menggangu proses Perusahaan X Pedagang perantara Pembudidaya pembesaran Ikan Mas budidaya. Up welling biasanya terjadi diperairan tenang dan dalam seperti rawa, waduk, dan danau. Kejadian ini berlangsung berulang setiap tahun, biasanya terjadi antara bulan Oktober sampai Desember. Bagi usaha budidaya pendedera kan mas fenomena ini tentu mempengaruhi proses pemasaran karena permintaan berkurang sehingga mengurangi out put yang diproduksi. Untuk mengatasi masalah ini, saat up weilling terjadi di waduk Jatiluhur penjualan produk dialihkan ke pasar lain yaitu ke budidaya kolam air deras yang ada di sentra-sentra pembesaran ikan mas di daerah Subang. 4 Promosi Promosi adalah salah satu alat strategi memasarkan produk dengan cara memberikan informasi yang benar dan tepat agar konsumen dapat mengenalnya dan akhirnya diharapkan dapat menjadi konsumen dari produk yang dijual Prawirosentono, 2002. Dalam memasarkan benih ikan mas perusahaan tidak menemukan masalah yang berarti, karena Desa Jabong merupakan sentra budidaya pendederan ikan mas yang sudah lama dikenal oleh para pelanggan yang merupakan pembudidaya lanjutan pembesaran. Oleh karena itu, pembudidaya pada subsistem pendederan hampir tidak mengeluarkan biaya promosi, karena para pembeli datang langsung ke lokasi usaha.

4.3.2 Analisis Aspek Teknis

Setelah dilihat dari aspek pasar dalam rencana kelayakan bisnis, tahap berikutnya yang akan dianalisis adalah menggenai aspek teknis. Aspek teknis merupakan aspek utama yang perlu diperhatikan, karena dalam aspek ini perhitungan input usaha dan output berupa barang dan jasa dilakukan berdasarkan alur produksi sebenarnya, sehingga aspek-aspek lain dari analisa usaha hanya akan dapat berjalan bila analisa secara teknis dapat dilakukan Umar, 2003. Aspek teknis dari pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas adalah meliputi pemilihan lokasi usaha, ketersediaan bahan baku, besar skala operasi, dan tahap-tahap proses produksi. 1 Lokasi Usaha Pemilihan lokasi usaha merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menunjang keberhasilan budidaya pendederan ikan mas. Faktor utama dalam pemilihan lokasi usaha adalah lahan, karena berkaitan langsung dengan manajemen budidaya, penyediaan sarana produksi dan pemasaran hasil. Dalam pengembangan usaha pendederan ikan mas, aspek lingkungan cukup mendukung dimana lokasi jauh dari pemukiman penduduk dan merupakan area persawahan dengan kondisi air yang cukup baik dengan adanya aliran sungai Cikalong. Kualitas air cukup baik dan selama ini tidak pernah ada polusi. Hal ini disebabkan karena aliran sungai tidak melewati kawasan industri sehingga tidak terdapat limbah industri yang masuk kealiran sungai tersebut. Luas tempat usaha kurang lebih 3.000 m 2 meliputi dua unit kolam ikan dan saung jaga. Lokasi usaha terletak di tepi jalan desa sehingga cukup mudah menjangkau lokasi baik menggunakan sepeda motor maupun mobil. 2 Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan yaitu benih ikan mas ukuran 1 kg1000 ekor dan pakan ikan mas. Kebutuhan benih untuk 3000 m 2 dua unit kolam adalah 200 kg benih. Pemenuhan kebutuhan benih dipenuhi dari UPR di Desa Sumur Gintung, Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Untuk pemenuhan kebutuhan pakan ikan mas perusahaan membeli langsung ke CV. Satrio Mas yang ada didekat lokasi usaha pendederan ikan mas. Harga dari pakan ikan mas untuk proses pendederan ini adalah Rp 6.000kg. 3 Skala Operasi Dengan lahan seluas 3000 m 2 , usaha budidaya pendederan ikan mas menghasilkan benih ikan mas rata-rata sebanyak satu ton per periode panen. Menurut pengamatan di lapangan, angka tersebut sudah sesuai yang diharapkan karena untuk setiap unit kolam ukuran 1500 m 2 menghasilkan benih ikan mas rata-rata 500 kgperiode panen. Untuk setiap satu unit kolam, pemeliharaan pendederan ikan mas tersebut perusahaan dapat menghabiskan pakan ikan mas sebanyak 800 kgperiode panen. Jadi, setiap satu kali periode panen perusahaan dapat menghabiskan pakan sebanyak 1600 kg. 4 Tahap-Tahap Proses Produksi Kegiatan pendederan ikan mas yang dilakukan pada usaha ini adalah dengan menebarkan benih ukuran 1 kg1000 ekor atau benih berumur 3-4 minggu dan melakukan panen setelah benih berukuran 1 kg100 ekor 5-8 cmekor. Pendederan ikan mas membutuhkan benih sebanyak 100 kg untuk luasan kolam 1500 m 2 . Benih ditebar setiap setelah dilakukan panen sehinggaa usaha pendederan ini dapat dilakukan secara terus menerus. Panen dilakukan setelah 5 minggu pemeliharaan, jadi dalam setahun dapat dilakukan panen sebanyak 8 kali. Proses pendederan ikan mas dilakukan dengan teknik sebagai berikut. a Persiapan Kolam Pendederan Kolam pendederan merupakan wadah pemeliharaan benih ikan mas. Dalam kolam ini, pemeliharaan benih dilakukan sampai mencapai ukuran benih yang siap untuk dijual. Kolam yang digunakan untuk pendederan merupakan kolam tanah. Total luas kolam yang dipakai dalam pendederan ikan mas ini adalah kurang lebih 3000 m 2 . Persiapan kolam untuk pendederan sama halnya dengan persiapan kolam pada pembenihan. Kolam terlebih dahulu dikeringkan setelah dicangkul dan dibersihkan dari rumput-rumputan. Pengeringan kolam dilakukan selama 2-3 hari. Setelah kering, dilakukan pencangkulan dan perbaikan pematang. Kolam kemudian diisi air sampai dengan 30 cm, kemudian masukan obat akodan ke dalam kolam tersebut yang bertujuan untuk membunuh hama dan bibit penyakit. Selanjutnya, kolam tersebut didiamkan sampai 2-3 hari, setelah itu dilakukan pengisian air secara maksimum sampai dengan 60 cm. b Penebaran Benih Penebaran benih dilakukan setelah persiapan kolam selesai. Benih ditebarkan pada hari keenam sejak pemberian obat. Penebaran benih pada usaha pendederan ikan mas dilakukan pada saat suhu masih rendah, yakni pada pagi atau sore hari. Padat penebaran benih pada usaha penederan ikan mas adalah 60-70 ekorm 2 . c Pemeliharan Dalam pemeliharaan benih ikan mas tidak dilakukan pemeliharaan secara khusus, hanya saja setelah benih ditebar akan ada pemberian pakan untuk benih berupa tepung pelet dengan merek CPP Pertiwi 888-2 dengan dosis yang diberikan sebanyak 3-5 dari bobot biomasa yang ada. Pemberian pakan tersebut berlangsung selama dua minggu pertama. Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan pakan bagi benih cukup terpenuhi. Pemberian pakan ini dilakukan dengan cara ditebarkan secara merata ke seluruh permukaan air kolam. Setelah dua minggu, kemudian pemberian pakan untuk benih yang didederkan menggunakan pelet kasar dengan merek Sinta SR 21 sebanyak 5-9 dari bobot biomasa. Pakan ini diberikan selama 2 minggu, sebanyak 2 kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Selanjutnya selama 10 hari benih ikan mas diberi pakan apung merek CV. Pertiwi 779-4 yang diberikan dalam dosis 20-50 gramekor. Pakan diberikan secara adlibitum atau selama ikan mau makan. Hama yang biasa ditemukan pada pemeliharaan benih adalah keong mas. Hama tersebut dapat merusak pematang kolam dan menyaingi benih dalam perolehan pakan. Tindakan pencegahan dilakukan dengan pemberian obat-obatan pada kolam saat persiapan kolam. Penyakit pada Ikan Mas selama dilakukan pada usaha budidaya di perusahaan X belum ditemukan. Untuk mencegah penyakit, pengobatan dapat dilakukan dengan cara memberikan kunyit yang sudah digiling halus ke dalam kolam. Pemberian kunyit ini dimaksudkan untuk menjaga daya tahan tubuh dan nafsu makan ikan. d Pemanenan Setelah benih didederkan selama 5 minggu, kemudian dilakukan pemanenan. Pemilihan waktu panen harus tepat, karena bisa menyebabkan ikan stres, terutama akibat sengatan panas matahari. Pemanenan dilakukan ketika suhu masih rendah yakni ketika pagi atau sore hari. Jika panen belum selesai tetapi suhu udara sudah terlanjur panas, sebaiknya kegiatan panen dihentikan dan dilanjutkan keesokan harinya. Ketika panen, hindari terjadinya luka pada benih, karena selain mudah terserang penyakit juga bisa menurunkan nilai jual benih tersebut. Tingkat kelangsungan hidup selama masa pemeliharaan sangat tergantung dari teknik pemeliharaan dan kualitas benih yang dipelihara. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kelangsungan hidup benih sekitar 80-90 dari seluruh jumlah yang ditebar. Pemanenan dilakukan dengan cara memasang jaring di dasar kolam tepat di bawah tempat biasa ikan diberi pakan. Setelah jaring terpasang, tebarkan pakan tepat di atas jaring tersebut lalu setelah ikan sudah berkumpul angkat jaring tersebut dan bawa kepinggir kolam untuk selanjutnya dipindahkan ke jaring lain yang sudah disiapkan. Proses penimbangan dan pengangkutan ikan dilakukan oleh pembeli ikan, yaitu pihak pedagang perantara untuk dijual kembali ke subsistem pembesaran. Setelah itu kolam dipersiapkan untuk masa pendederan selanjutnya. e Penyeleksian Benih Pada saat pemanenan, benih yang dipanen ditampung dalam jaring berukuran 6 x 8 m. Setelah pemanenan selesai dilakukan dan semua benih hasil panen terkumpul di dalam jaring, benih tersebut langsung dilakukan penyeleksian. Penyeleksian ini bertujuan untuk menyeragamkan ukuran benih. Ukuran benih hasil penyeleksian pada proses pendederan berukuran 5-8 cm atau biasa disebut belo. Pada tahap selanjutnya hasil penyeleksian ini ditampung dan dikumpulkan dalam satu jaring untuk selanjutnya hasil penyeleksian ini siap dijual kepada pembesar. Alur proses teknik pendederan dapat dilihat pada Gambar 4. Persiapan Kolam Penebaran Benih Pemeliharaan Benih Pemanenan Penyeleksian ikan Gambar 4 . Alur proses teknik pedederan ikan mas Perusahaan X, 2011

4.3.3 Analisis Aspek Manajemen

Tujuan dari aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan sehingga usaha dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Aspek manajemen yang dikaji dalam penelitian ini meliputi fungsi manajemen yang terdiri perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pelaksanaan actuating dan pengendalian controlling. Keempat fungsi ini semuanya terkait dengan usaha budidaya pendederan ikan mas di perusahaan X. 1 Perencanaan Planning Fungsi perencanaan dalam usaha ini terdiri dari penyusunan rencana kerja dan penjadwalan rencana kerja. Rencana kerja ini terdiri dari emat komponen utama, yakni persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan dan pemanenan. Pada penjadwalan kerja pemeliharaan benih menjadi prioritas karena inilah bagian krusial dari usaha budidaya pendederan ikan mas, dimana proses inilah yang akan berpengaruh besar pada panen yang dihasilkan. Jika pemeliharaan dilakukan dengan baik maka hasil panen ikan mas diharapkan bisa optimal minimal sesuai dengan target yang ditetapkan, sebaliknya jika pemeliharaan tidak dilakukan dengan baik, maka hasil panen ikan mas dikhawatirkan akan rendah sehingga tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. 2 Pengorganisasian organizing Fungsi perorganisasian dalam usaha ini terdiri atas struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, sistem kompensasi tenaga kerja dan sistem penerimaan tenaga kerja. a Struktur Organisasi Dalam usaha ini, struktur organisasi yang digunakan adalah struktur sederhana, yakni struktur yang dicirikan rentang kendali yang luas dan wewenang yang terpusat pada satu orang saja. Struktur organisasi perusahaan terdiri dari pemilik dan pengelola. Dalam kepengurusan perusahaan, pemilik usaha turut serta dalam kepengurusan usahanya, maka dalam penelitian ini pemilik usaha dimasukan ke dalam bagian struktur organisasi. Gambar 5 . Struktur organisasi budidaya pendederan ikan mas di perusahaan X b Deskripsi Pekerjaan Struktur organisasi line atau garis akan memudahkan atasan dalam memberikan perintah secara langsung dengan pembagian kerja yang sederhana. Deskripsi pekerjaan yang ada pada usaha budidaya pendederan ikan mas 1 Pemilik merupakan posisi tertinggi dalam pengembangan usaha dalam pendederan ikan mas. Pemilik memiliki tugas yang diantaranya mengelola usaha, memimpin tenaga kerja dan memberikan kebijakan-kebijakan yang ada di dalam PEMILIK PENGELOLA pengembangan usaha. Tidak hanya itu, pemilik bertugas mengelola, menjalankan dan mengkoordinir kegiatan dan jalanya perusahaan. Pemilik memegang seluruh kebijakan yang ada di perusahaan, termasuk urusan manajerial, administrasi dan keuangan perusahaan. Wewenang pemilik adalah menentukan kegiatan perusahaan, menentukan arah perusahaan, memecat tenaga kerja, mengatur kompensasi tenaga kerja dan kebijakan perusahaan. 2 Pengelola bertugas dalam hal teknis budidaya, yaitu dalam hal pemeliharaan ikan sampai dengan proses pasca panen. Selain itu pengelola juga bertugas dalam hal komunikasi harga ikan di pasar dan koordinasi penjualan hasil panen atau produksi. c Sistem Kompensasi Tenaga Kerja Sistem penggajian tenaga kerja yang terlibat pada pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas adalah mengikuti aturan penggajian yang ada di daerah setempat. Cara penggajiannya adalah disesuaikan berdasarkan hasil panen yang diperoleh. Jika hasil panen yang diperoleh sebanyak 500 kgperiode, maka gaji tenaga kerja pengelolah sebesar Rp.500.000periode. d Sistem Penerimaan Tenaga Kerja Proses penerimaan tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan dapat dikatakan cukup selektif. Hal tersebut dilakukan agar usaha budidaya pendederan ikan mas mendapatkan tenaga kerja yang ahli dibidangnya dan memiliki kejujuran. Proses penerimaan tenaga kerja yang dilakukan adalah dengan rekomendasi dari warga setempat yang sudah dipercaya dan wawancara langsung. Wawancara dilakukan agar pihak perusahaan mengetahui keseriusan calon tenaga kerja untuk bekerja di perusahaan. Selain itu wawancara dilakukan untuk mengetahui sejauh mana calon tenaga kerja memiliki keahlian di bidang yang dibutuhkan oleh perusahaan. 3 Pelaksanaan Actuating Penerapan fungsi aktualisasi dalam usaha ini adalah pada pembentukan pengaruh yang diberikan kepada karyawan kepada perusahaan. Perusahaan melakukan pengarahan langsung kepada pihak pengelola dengan tujuan agak pengelola dapat bekerja dengan baik dan lebih baik lagi. Pelaksanaan yang baik adalah setiap pekerjaan yang telah direncanakan mampu diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 4 Pengendalian Controling Dalam penelitian ini, fungsi pengendalian controlling dijabarkan sebagai berikut.

a. Pencegahan Terhadap Kesalahan

Untuk mencegah adanya kesalahan atau penyimpangan, perusahaan melaksanakan pemantauan secara langsung terhadap pekerjaan di lapangan yang dilakukan oleh pihak pengelolah.

b. Cara Memperbaiki Kesalahan Apabila Terjadi