Pemilihan Lokasi dan Lahan

menyenangi ikan mas berukuran 6-8 ekor per kilogram. Untuk mencapai ukuran tersebut diperlukan waktu pemeliharaan selama 3-4 bulan. Lokasi pembesaran secara intensif bisa dilakukan di dua tempat, yaitu di jaring apung dan di kolam air deras. Sementara itu, pemeliharaan di kolam-kolam konvensional biasanya bersifat tradisional dan semi-intensif. Setiap subsistem tersebut saling berhubungan dan tidak dapat terpisahkan. Pengusaha yang berminat membudidayakan ikan mas dapat memilih tahapan mana saja yang akan dilaksanakan sebagai usaha sesuai dengan ketersediaan modal, kondisi geografis, sumber air dan prasarana yang tersedia.

2.3. Teknik Usaha Budidaya Pendederan Ikan Mas

Pendederan adalah kelanjutan pemeliharaan benih ikan mas dari hasil kegiatan pembenihan untuk mencapai ukuran tertentu yang siap dibesarkan. Menutut Khairuman, dkk. 2008, pendederan adalah pemeliharaan benih berukuran 1-3 cm selama 4-6 minggu hingga ukurannya menjadi 5-8 cm per ekornya. Ukuran ikan yang dihasilkan rata-rata 10 gram per ekor. Ikan seukuran tersebut selanjutnya dipelihara untuk usaha pembesaran ikan mas di kolam air deras atau jaring apung. keberhasilan pendederan kedua ditentukan oleh kualitas benih yang akan dipelihara dan teknik pemeliharaan, seperti persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan, dan kegiatan pengendalian hama dan penyakit.

2.3.1 Pemilihan Lokasi dan Lahan

Pemilihan lokasi dan lahan untuk usaha budidaya pendederan ikan mas harus memenuhi beberapa kriteria yang meliputi aspek teknis, biologis, sosial ekonomi, dan legal. Adapun persyaratan lokasi untuk usaha budidaya pendederan ikan mas menurut Khairuman, dkk. 2008 adalah sebagai berikut: 1 Tanah yang baik untuk usaha pendederan ikan mas adalah liat berpasir dengan perbandingan tanah liat dan pasir 3 : 2. Tanah jenis ini umumnya bersifat padat tidak mudah retak ketika kering, kedap air, dan tidak bersifat asam. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanah yang dipilih harus terbebas dari bahan beracun dan tidak berpengaruh buruk terhadap kualitas air sehingga dapat mendukung kehidupan dan pertumbuhan ikan dan biota air lainnya. 2 Air yang digunakan untuk usaha pendederan ikan mas dapat menggunakan air hujan, air waduk, air sungai, mata air, air saluran irigasi, air permukaan, air sumur terbuka, air sumur pantek, dan air sumur artesis. Dari berbagai sumber air tersebut, air waduk dianggap yang terbaik karena endapannya cukup sedikit dan kandungan oksigen serta unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan pakan alami cukup tinggi. 3 Lokasi pendederan harus aman dari kemungkinan terjadinya banjir dan daerah industri yang dapat memicu terjadinya pencemaran 4 Dari aspek sosial, lokasi usaha pendederan ikan mas harus memenuhi unsur aman dari segala gangguan dan tidak berdampak negatif terhadap masyarakat sekitarnya atau dengan kata lain usaha pendederan ikan mas tersebut tidak bertentangan dengan norma sosial yang dianut oleh masyarakat disekitar lingkungan lokasi usaha. 5 Dari aspek ekonomi, usaha pendederan ikan mas dilakukan jika memberikan keuntungan dari sisi penggunaan lahan, tenaga kerja, dan finansial. 6 Dari aspek legal, status lahan usaha pendederan ikan mas harus jelas, yakni termasuk tanah negara, tanah garapan, tanah sewa, tanah hak milik, tanah adat, atau tanah lainnya.

2.3.2 Persiapan Benih