3.4. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha budidaya pendederan ikan mas
dilihat dari aspek pemasaran, aspek manajemen, serta aspek teknis dan produksi. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis kelayakan
usaha dari aspek finansial, dengan menghitung kriteria-kriteria investasi, yaitu NVP, Net BC, IRR, Payback Period PP, Profitability Ratio PR dan Analisis
sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Microsoft Excel tahun 2003.
3.4.1 Aspek Pasar
Analisis aspek pasar dalam usaha budidaya pendederan ikan mas meliputi peluang pengembangan usaha di pasar, kebijakan bauran pemasaran marketing
mix yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi yang direncanakan oleh perusahaan pendederan Ikan Mas.
3.4.2 Aspek Teknis
Aspek teknis dinilai dengan cara menganalisis masalah proses produksi dan operasi, yaitu meliputi lokasi berdirinya usaha, skala usaha, peralatan dan
fasilitas produksi, proses produksi, dan penyediaan bahan baku.
3.4.3 Aspek Manajemen
Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi usaha dapat direncaanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan. Hal
yang dianalisis pada aspek manajemen meliputi fungsi manajemen yang terdiri perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pelaksanaan actuating
dan pengendalian controlling. Keempat fungsi ini semuanya terkait dengan usaha budidaya pendederan ikan mas pada perusahaan X di Desa Jabong,
Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang.
3.4.4 Aspek Keuangan
Analisis aspek Keuangan dalam usaha budidaya pendederan ikan mas dilakukan dengan mengerjakan serangkaian perhitungan kuantitatif. Analisis yang
dilakukan dalam aspek Keuangan mencakup rencana kebutuhan fisik, indeks harga, rencana anggaran biaya, biaya penyusutan, struktur modal dan rencana
penerimaan, nilai arus tunai cash flow, kemudian dilakukan dengan perhitungan
t
i 1
1 beberapa kriteria investasi, yaitu Net Present Value NPV, Net Benefit Per Cost
BC Ratio, Internal Rate Return IRR dan Payback Period PP. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan usaha dilihat dari segi
keuangan pelaku usaha. Analisis dilanjutkan dengan analisis sensitivitas menggunakan metode switching value. Analisis sensitivitas dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan proyek apabila terjadi perubahan. Metode switching value dilakukan dengan cara mengubah beberapa
bagian dalam arus tunai sampai proyek yang dijalankan tidak layak.
1 Net Present Value NPV
NPV adalah nilai kini dari keuntungan bersih yang akan diperoleh pada masa mendatang, merupakan selisih nilai kini dari benefit dengan nilai kini dari
biaya Kadariah et al. 1999. Secara matematis Net Present Value dapat dirumuskan sebagai berikut :
n t
t t
t
i C
B NVP
1
1 ..........................................1
Keterangan : B
t
= Benefit yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t C
t
= Biaya tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t i
= Tingkat suku bunga pinjaman t
= Umur proyek suatu usaha t = 0, 1, 2, 3, …, n
= Discount Rate menggunakan rata-rata suku bunga deposito berjangka dari 10 bank besar di Indonesia, yaitu 6,2
Kriteria kelayakan pada metode NPV adalah : NPV 0 ; maka usaha layak dijalankan
NPV = 0 ; maka usaha tersebut mengembalikan sama besarnya nilai uang yang ditanamkan
NPV 0 ; maka usaha tidak layak dijalankan
2 Net Benefit-Cost Ratio Net BC
Menurut Husnan S, E Pudjiastuti 2004 Net BC merupakan angka perbandingan antara jumlah present value yang positif dengan jumlah present
value yang negatif. Net BC merupakan perbandingan sedemikian rupa, sehingga pembilangnya terdiri atas present value PV total dari benefit bersih dalam tahun-
1 1
t t
t t
n t
t t
t n
t t
t t
C B
C B
i C
B i
C B
C NetB
t
i 1
1
i i
x NPV
NPV NPV
i IRR
tahun dimana benefit bersih tersebut bersifat positif, sedangkan penyebutnya terdiri atas present value PV total dari biaya cost bersih dalam tahun-tahun
dimana benefit bersih bersifat negatif, yaitu biaya lebih besar dari benefit Kadariah et al. 1999. Secara umum rumus perhitungan rasio ini adalah sebagai
berikut :
...............................2
Keterangan : B
t
= Benefit yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t C
t
= Biaya tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t i
= Tingkat suku bunga t
= Umur proyek suatu usaha t = 0, 1, 2, 3, …, n
= Discount Rate menggunakan rata-rata suku bunga deposito berjangka dari 10 bank besar di Indonesia, yaitu 6,2
Kriteria kelayakan pada metode Net BC adalah : Net BC
≥ 1 ; maka usaha layak dilakukan Net BC
≤ 1 ; maka usaha tidak layak dilakukan
3 Internal Rate of Return IRR
IRR merupakan tingkat suku bunga yang menyamakan present value PV kas masuk dengan present value PV kas keluar Husnan S, E Pudjiastuti 2004.
Menurut Kadariah et al. 1999 IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV Net Present Value dari suatu proyek sama dengan nol. IRR juga dapat
digunakan untuk mendiskonto seluruh net cash flow dan salvage value, sehingga akan menghasilkan jumlah present value yang sama dengan investasi proyek.
Nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan bunga yang berlaku menunjukkan bahwa usaha layak untuk dilaksanakan. Khusus untuk usaha agribisnis, batas
minimum IRR adalah sebesar 20 – 35 AIA Associates, 2007. Secara
matematis IRR dapat dirumuskan sebagai berikut : ………...….3
Keterangan : i’
= Tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV 0 i”
= Tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV 0 NPV
+
= NPV pada i’
NPV
-
= NPV pada i“
Kriteria yang berlaku : IRR
≥ i ; maka usaha layak dilanjutkan IRR
≤ i ; maka usaha tidak layak dilanjutkan atau lebih baik dihentikan
4 Payback Period
Menurut Husnan dan Muhamad 2000 Payback period adalah alat analisis untuk mengukur seberapa cepat investasi dapat kembali, karena itu satuan
hasilnya bukan persentase, tetapi satuan waktu. Kalau periode waktu ini lebih pendek dari yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan
jika lebih lama proyek ditolak. Problem utama dari payback period adalah sulitnya menentukan periode payback periode maksimum yang disyaratkan, untuk
digunakan sebagai angka pembanding. Secara normatif memang tidak ada pedoman yang dapat digunakan untuk menentukan payback maksimum ini. Pada
umumnya perusahaalah yang menentukannya sndiri, berdasarkan pertimbangan strategi yang akan digunakan. Rumus yang digunakan untuk menghitung PP
adalah Ab
I PP
...…………………………4 Keterangan :
PP = Jumlah waktu tahunPeriode yang diperlukan untuk untuk
mengembalikan modal investasi I
= Jumlah modal investasi Ab
= Benefit atau hasil bersih pertahun periode
5 Profitability Ratio PR
Metode Profitability Ratio PR dipergunakan untuk mengukur rentabilitas suatu kegiatan investasi di atas titik netral sebesar 1,0 dimana NPV sama dengan 0
nol. Metode ini merupakan indeks rentabilitas yang berhubungan dengan biaya
modal saja, membandingkan PV arus kas sisa benefit dikurangi biaya rutin dengan PV biaya modal. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
n t
t n
t t
i i
Kt OM
Bt PR
1
1 1
............................................................5
Dimana: OM
= Biaya rutin Kt
= Biaya modal Jika Profitability Ratio PR
≥ 0 maka proyek layak untuk dijalankan, sebaliknya jika PR ≤ 0 maka proyek tidak layak untuk dijalankan Firdaus, 2008
3.4.5 Analisis Sensitivitas