Analisis Aspek Keuangan Cara Memperbaiki Kesalahan Apabila Terjadi

perusahaan. Perusahaan melakukan pengarahan langsung kepada pihak pengelola dengan tujuan agak pengelola dapat bekerja dengan baik dan lebih baik lagi. Pelaksanaan yang baik adalah setiap pekerjaan yang telah direncanakan mampu diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 4 Pengendalian Controling Dalam penelitian ini, fungsi pengendalian controlling dijabarkan sebagai berikut.

a. Pencegahan Terhadap Kesalahan

Untuk mencegah adanya kesalahan atau penyimpangan, perusahaan melaksanakan pemantauan secara langsung terhadap pekerjaan di lapangan yang dilakukan oleh pihak pengelolah.

b. Cara Memperbaiki Kesalahan Apabila Terjadi

Apabila kesalahan tersebut benar-benar terjadi, perusahaan memberi pengarahan kepada pelaksana untuk segera dilakukan perbaikan atas kesalahan tersebut. Selain itu, diharapkan dengan adanya perbaikan ini, penyimpangan maupun kesalahan akan dapat diminimalisir atau dihilangkan.

4.3.4 Analisis Aspek Keuangan

Analisis aspek keuangan dalam usaha budidaya pendederan ikan mas dilakukan dengan mengerjakan serangkaian perhitungan kuantitatif. Kegiatan yang dianalisis adalah usaha budidaya pendederan ikan mas. Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan. Kemudian meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika usaha dijalankan. Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan dapat berkembang terus Umar, 2003. Analisis aspek keuangan dalam pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas ini meliputi: a Rencana Kebutuhan Fisik Rencana kebutuhan fisik pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas meliputi persiapan bangunan dan kolam, peralatan dan perlengkapan, bahan baku, dan tenaga kerja. Luas lahan yang dimanfaatkan untuk pengembangan usaha ini adalah 3000 m 2 yang dibagai menjadi dua unit kolam. Proses kebutuhan fisik bangunan dimulai dari persiapan pondok jaga dan kolam pemeliharaan. Kebutuhan fisik tenaga kerja, bahan baku, peralatan dan perlengkapan meliputi berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan untuk proses pemeliharaan benih ikan mas sampai panen. Kebutuhan fisik ini juga mencakup berapa banyak bahan baku dan perlengkapan yang dibutuhkan. Secara terperinci rencana kebutuhan fisik dapat dilihat pada Lampiran 9. b Indeks Harga Indeks harga adalah nilai uang atau harga per unit atas kebutuhan fisik usaha ini. Indeks harga meliputi sewa kolam dan pondok jaga per tahun. Selain sewa bangunan, harga juga mencakup jumlah harga bahan baku dan perlengkapan yang dibutuhkan, serta besarnya upah tenaga kerja yang dibutuhkan selama pengembangan usaha. Lebih rinci, indeks harga dapat dilihat pada Lampiran 10. c Rencana Anggaran Biaya RAB Rencana anggaran biaya RAB merupakan jumlah biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjalankan usaha ini. RAB mencakup biaya investasi dan operasional yang merupakan hasil kali dari jumlah unit rencana kebutuhan fisik dan indeks harga per unit. Rincian RAB dapat dilihat pada Lampiran 11. d Biaya Penyusutan Perhitungan biaya penyusutan digunakan untuk menentukan nilai sisa atas investasi pada tahun ke-0 dan beban penyusutan selama tahun analisa. Biaya penyusutan pada pengembangan usaha ini tidak ada, karena lahan yang digunakan adalah sewa dan semua semua peralatan dan perlengkapan habis terpakai. e Struktur Modal dan Rencana Penerimaan Untuk menjalankan usaha ini, perusahaan menginvestasikan modal sebesar Rp. 3.780.000,00. Keseluruhan modal tersebut merupakan modal yang dikeluarkan dari kas pribadi sendiri. Berdasarkan perhitungan biaya investasi secara keseluruhan dalam RAB, jumlah ini adalah cukup untuk membiayai usaha ini sehingga tidak memerlukan tambahan modal pinjaman dari bank. Tabel 6. Struktur modal No Keterangan Proporsi Jumlah Nominal 1 Rencana Kebutuhan Investasi Rp. 3.780.000 2 Sumber pendanaan: a. Modal Sendiri 100 Rp. 3.780.000 b. Pinjaman Bank Penerimaan diperoleh dari hasil kali antara jumlah output dengan harga jual per satuan. Pada pengembangan usaha ini, harga jual berfluktuatif, dimana dari data yang diperoleh selama tiga tahap produksi diperoleh harga yang berbeda dengan rata-rata sebesar Rp. 21.500,00kg. Rincian stuktur modal dan penerimaan ini dapat dilihat pada tabel 6 dan 7 Tabel 7. Rencana penerimaan No Keterangan Jumlah Panen Kgperiode Harga Jual RpKg Jumlah periodeTh Penerimaan 1 Penjualan ikan mas 1.000 21.500 8 172.000.000 2 Penjualan ikan nila dan mujair 300 6.000 2 3.600.000 f Biaya Operasional Biaya operasional usaha ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dalam pengembangan usaha pendederan ikan mas, biaya tetap yang dikeluarkan mencakup gaji karyawan dan sewa kolam. Sedangkan untuk biaya variabel yang dikeluarkan mencakup biaya pakan, benih, obat, kunyit, dan upah kerja harian. Biaya operasional yang dikeluarkan pada tahun pertama sebesar Rp.135.568.000,00 sedangkan tahun ke dua dan seterusnya sebesar Rp.138.568.000,00. Perhitungan biaya operasional secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran 12. g Arus Kas Arus kas cash flow memberikan informasi mengenai arus kas masuk inflow dan arus kas keluar cash outflow. Dalam analisis arus kas cash flow, manfaat yang diterima oleh perusahaan dalam melakukan pengembangan usaha pendederan ikan mas berasal dari penjualan produk, yaitu benih ikan mas. Tidak hanya itu, penerimaan juga diperoleh dari nilai sisa komponen-komponen investasi. Namun, dalam perhitungan jangka pendek atau per periode, nilai sisa ini tidak dimasukan Solihin, 2007. Arus kas dalam usaha ini terdiri dari kas masuk dan kas keluar. Kas masuk berasal dari modal sendiri tahun ke-0 dan laba bersih mulai tahun ke-1. Kas keluar meliputi investasi awal tahun ke-0 dan biaya operasional tahun ke-1. Kas masuk dan kas keluar ini kemudian dikalkulasikan guna menghasilkan kas bersih, kas awal tahun dan kas akhir tahun. Pada tahun ke-0, kas masuk sebesar Rp.3.780.000,00 berasal dari modal sendiri. Pada tahun ini juga ada investasi awal sebesar Rp.3.780.000,00 sebagai kas keluar. Pada tahun ke-1, ada perolehan laba bersih sebesar Rp.37.694.000,00 sebagai keuntungan awal dari panen selama delapan periode dalam setahun. Perhitungan arus kas secara keseluruhan dan terperinci dapat dilihat pada Lampiran 13. h Analisis Kelayakan Investasi Kriteria yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha ini terdiri dari Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net