Analisis Aspek Teknis Kebijakan Bauran Pemasaran

budidaya. Up welling biasanya terjadi diperairan tenang dan dalam seperti rawa, waduk, dan danau. Kejadian ini berlangsung berulang setiap tahun, biasanya terjadi antara bulan Oktober sampai Desember. Bagi usaha budidaya pendedera kan mas fenomena ini tentu mempengaruhi proses pemasaran karena permintaan berkurang sehingga mengurangi out put yang diproduksi. Untuk mengatasi masalah ini, saat up weilling terjadi di waduk Jatiluhur penjualan produk dialihkan ke pasar lain yaitu ke budidaya kolam air deras yang ada di sentra-sentra pembesaran ikan mas di daerah Subang. 4 Promosi Promosi adalah salah satu alat strategi memasarkan produk dengan cara memberikan informasi yang benar dan tepat agar konsumen dapat mengenalnya dan akhirnya diharapkan dapat menjadi konsumen dari produk yang dijual Prawirosentono, 2002. Dalam memasarkan benih ikan mas perusahaan tidak menemukan masalah yang berarti, karena Desa Jabong merupakan sentra budidaya pendederan ikan mas yang sudah lama dikenal oleh para pelanggan yang merupakan pembudidaya lanjutan pembesaran. Oleh karena itu, pembudidaya pada subsistem pendederan hampir tidak mengeluarkan biaya promosi, karena para pembeli datang langsung ke lokasi usaha.

4.3.2 Analisis Aspek Teknis

Setelah dilihat dari aspek pasar dalam rencana kelayakan bisnis, tahap berikutnya yang akan dianalisis adalah menggenai aspek teknis. Aspek teknis merupakan aspek utama yang perlu diperhatikan, karena dalam aspek ini perhitungan input usaha dan output berupa barang dan jasa dilakukan berdasarkan alur produksi sebenarnya, sehingga aspek-aspek lain dari analisa usaha hanya akan dapat berjalan bila analisa secara teknis dapat dilakukan Umar, 2003. Aspek teknis dari pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas adalah meliputi pemilihan lokasi usaha, ketersediaan bahan baku, besar skala operasi, dan tahap-tahap proses produksi. 1 Lokasi Usaha Pemilihan lokasi usaha merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menunjang keberhasilan budidaya pendederan ikan mas. Faktor utama dalam pemilihan lokasi usaha adalah lahan, karena berkaitan langsung dengan manajemen budidaya, penyediaan sarana produksi dan pemasaran hasil. Dalam pengembangan usaha pendederan ikan mas, aspek lingkungan cukup mendukung dimana lokasi jauh dari pemukiman penduduk dan merupakan area persawahan dengan kondisi air yang cukup baik dengan adanya aliran sungai Cikalong. Kualitas air cukup baik dan selama ini tidak pernah ada polusi. Hal ini disebabkan karena aliran sungai tidak melewati kawasan industri sehingga tidak terdapat limbah industri yang masuk kealiran sungai tersebut. Luas tempat usaha kurang lebih 3.000 m 2 meliputi dua unit kolam ikan dan saung jaga. Lokasi usaha terletak di tepi jalan desa sehingga cukup mudah menjangkau lokasi baik menggunakan sepeda motor maupun mobil. 2 Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan yaitu benih ikan mas ukuran 1 kg1000 ekor dan pakan ikan mas. Kebutuhan benih untuk 3000 m 2 dua unit kolam adalah 200 kg benih. Pemenuhan kebutuhan benih dipenuhi dari UPR di Desa Sumur Gintung, Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Untuk pemenuhan kebutuhan pakan ikan mas perusahaan membeli langsung ke CV. Satrio Mas yang ada didekat lokasi usaha pendederan ikan mas. Harga dari pakan ikan mas untuk proses pendederan ini adalah Rp 6.000kg. 3 Skala Operasi Dengan lahan seluas 3000 m 2 , usaha budidaya pendederan ikan mas menghasilkan benih ikan mas rata-rata sebanyak satu ton per periode panen. Menurut pengamatan di lapangan, angka tersebut sudah sesuai yang diharapkan karena untuk setiap unit kolam ukuran 1500 m 2 menghasilkan benih ikan mas rata-rata 500 kgperiode panen. Untuk setiap satu unit kolam, pemeliharaan pendederan ikan mas tersebut perusahaan dapat menghabiskan pakan ikan mas sebanyak 800 kgperiode panen. Jadi, setiap satu kali periode panen perusahaan dapat menghabiskan pakan sebanyak 1600 kg. 4 Tahap-Tahap Proses Produksi Kegiatan pendederan ikan mas yang dilakukan pada usaha ini adalah dengan menebarkan benih ukuran 1 kg1000 ekor atau benih berumur 3-4 minggu dan melakukan panen setelah benih berukuran 1 kg100 ekor 5-8 cmekor. Pendederan ikan mas membutuhkan benih sebanyak 100 kg untuk luasan kolam 1500 m 2 . Benih ditebar setiap setelah dilakukan panen sehinggaa usaha pendederan ini dapat dilakukan secara terus menerus. Panen dilakukan setelah 5 minggu pemeliharaan, jadi dalam setahun dapat dilakukan panen sebanyak 8 kali. Proses pendederan ikan mas dilakukan dengan teknik sebagai berikut. a Persiapan Kolam Pendederan Kolam pendederan merupakan wadah pemeliharaan benih ikan mas. Dalam kolam ini, pemeliharaan benih dilakukan sampai mencapai ukuran benih yang siap untuk dijual. Kolam yang digunakan untuk pendederan merupakan kolam tanah. Total luas kolam yang dipakai dalam pendederan ikan mas ini adalah kurang lebih 3000 m 2 . Persiapan kolam untuk pendederan sama halnya dengan persiapan kolam pada pembenihan. Kolam terlebih dahulu dikeringkan setelah dicangkul dan dibersihkan dari rumput-rumputan. Pengeringan kolam dilakukan selama 2-3 hari. Setelah kering, dilakukan pencangkulan dan perbaikan pematang. Kolam kemudian diisi air sampai dengan 30 cm, kemudian masukan obat akodan ke dalam kolam tersebut yang bertujuan untuk membunuh hama dan bibit penyakit. Selanjutnya, kolam tersebut didiamkan sampai 2-3 hari, setelah itu dilakukan pengisian air secara maksimum sampai dengan 60 cm. b Penebaran Benih Penebaran benih dilakukan setelah persiapan kolam selesai. Benih ditebarkan pada hari keenam sejak pemberian obat. Penebaran benih pada usaha pendederan ikan mas dilakukan pada saat suhu masih rendah, yakni pada pagi atau sore hari. Padat penebaran benih pada usaha penederan ikan mas adalah 60-70 ekorm 2 . c Pemeliharan Dalam pemeliharaan benih ikan mas tidak dilakukan pemeliharaan secara khusus, hanya saja setelah benih ditebar akan ada pemberian pakan untuk benih berupa tepung pelet dengan merek CPP Pertiwi 888-2 dengan dosis yang diberikan sebanyak 3-5 dari bobot biomasa yang ada. Pemberian pakan tersebut berlangsung selama dua minggu pertama. Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan pakan bagi benih cukup terpenuhi. Pemberian pakan ini dilakukan dengan cara ditebarkan secara merata ke seluruh permukaan air kolam. Setelah dua minggu, kemudian pemberian pakan untuk benih yang didederkan menggunakan pelet kasar dengan merek Sinta SR 21 sebanyak 5-9 dari bobot biomasa. Pakan ini diberikan selama 2 minggu, sebanyak 2 kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Selanjutnya selama 10 hari benih ikan mas diberi pakan apung merek CV. Pertiwi 779-4 yang diberikan dalam dosis 20-50 gramekor. Pakan diberikan secara adlibitum atau selama ikan mau makan. Hama yang biasa ditemukan pada pemeliharaan benih adalah keong mas. Hama tersebut dapat merusak pematang kolam dan menyaingi benih dalam perolehan pakan. Tindakan pencegahan dilakukan dengan pemberian obat-obatan pada kolam saat persiapan kolam. Penyakit pada Ikan Mas selama dilakukan pada usaha budidaya di perusahaan X belum ditemukan. Untuk mencegah penyakit, pengobatan dapat dilakukan dengan cara memberikan kunyit yang sudah digiling halus ke dalam kolam. Pemberian kunyit ini dimaksudkan untuk menjaga daya tahan tubuh dan nafsu makan ikan. d Pemanenan Setelah benih didederkan selama 5 minggu, kemudian dilakukan pemanenan. Pemilihan waktu panen harus tepat, karena bisa menyebabkan ikan stres, terutama akibat sengatan panas matahari. Pemanenan dilakukan ketika suhu masih rendah yakni ketika pagi atau sore hari. Jika panen belum selesai tetapi suhu udara sudah terlanjur panas, sebaiknya kegiatan panen dihentikan dan dilanjutkan keesokan harinya. Ketika panen, hindari terjadinya luka pada benih, karena selain mudah terserang penyakit juga bisa menurunkan nilai jual benih tersebut. Tingkat kelangsungan hidup selama masa pemeliharaan sangat tergantung dari teknik pemeliharaan dan kualitas benih yang dipelihara. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kelangsungan hidup benih sekitar 80-90 dari seluruh jumlah yang ditebar. Pemanenan dilakukan dengan cara memasang jaring di dasar kolam tepat di bawah tempat biasa ikan diberi pakan. Setelah jaring terpasang, tebarkan pakan tepat di atas jaring tersebut lalu setelah ikan sudah berkumpul angkat jaring tersebut dan bawa kepinggir kolam untuk selanjutnya dipindahkan ke jaring lain yang sudah disiapkan. Proses penimbangan dan pengangkutan ikan dilakukan oleh pembeli ikan, yaitu pihak pedagang perantara untuk dijual kembali ke subsistem pembesaran. Setelah itu kolam dipersiapkan untuk masa pendederan selanjutnya. e Penyeleksian Benih Pada saat pemanenan, benih yang dipanen ditampung dalam jaring berukuran 6 x 8 m. Setelah pemanenan selesai dilakukan dan semua benih hasil panen terkumpul di dalam jaring, benih tersebut langsung dilakukan penyeleksian. Penyeleksian ini bertujuan untuk menyeragamkan ukuran benih. Ukuran benih hasil penyeleksian pada proses pendederan berukuran 5-8 cm atau biasa disebut belo. Pada tahap selanjutnya hasil penyeleksian ini ditampung dan dikumpulkan dalam satu jaring untuk selanjutnya hasil penyeleksian ini siap dijual kepada pembesar. Alur proses teknik pendederan dapat dilihat pada Gambar 4. Persiapan Kolam Penebaran Benih Pemeliharaan Benih Pemanenan Penyeleksian ikan Gambar 4 . Alur proses teknik pedederan ikan mas Perusahaan X, 2011

4.3.3 Analisis Aspek Manajemen