putaran kedua dan selanjutnya akibat adanya dukungan industri yang menghasilkan output.
4. Efek Induksi Konsumsi Consumption Induced Effect Efek induksi konsumsi dari sisi output menunjukkan adanya suatu
pengaruh induksi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat pendapatan rumah tangga yang meningkat. Dari sisi pendapatan dan tenaga kerja, efek induksi
konsumsi diperoleh dengan mengalikan efek induksi konsumsi output dengan koefisien pendapatan rumah tangga dan koefisien tenaga kerja.
5. Efek Lanjutan Flow-on Effect Efek lanjutan merupakan efek total dari output, pendapatan dan tenaga
kerja yang terjadi pada semua sektor perekonomian dalam suatu wilayah atau negara akibat adanya peningkatan penjualan dari suatu sektor. Efek lanjutan dapat
diperoleh dari pengurangan efek total dengan efek awal.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang mengkaji tentang infrastruktur dengan menggunakan analisis Input-Output yang penulis ketahui dapat dilihat pada Tabel 2.2. Penelitian
tersebut mengkaji peranan infrastruktur pada skala yang lebih mikro yaitu pada provinsi Jawa Barat. Sedangkan penelitian lainnya mencoba menganalisis
keterkaitan antara pengeluaran pembangunan infrastruktur dengan beberapa variabel ekonomi seperti pendapatan nasional, jumlah pengangguran dan jumlah
kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan model persamaan simultan dan dianalisis dengan metode Two-Stage Least Square.
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengkaji infrastruktur di Indonesia dengan menggunakan alat
analisis Tabel Input-Output, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. Selain untuk melihat bagaimana peranan infrastruktur dalam skala
nasional, pada penelitian ini akan ditambahkan analisis dampak investasi untuk melihat bagaimana pengaruh dari pertumbuhan investasi infrastruktur terhadap
perubahan output, pendapatan dan tenaga kerja pada sektor perekonomian lain di Indonesia. Melalui analisis tersebut dapat diketahui sektor kategori infrastruktur
mana yang perlu diprioritaskan oleh pemerintah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pada penelitian sebelumnya diharapkan bahwa pemerintah dapat menyusun strategi pembangunan yang tepat dan terarah untuk menentukan skala
prioritas bagi infrastruktur untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi saat ini seperti pengangguran, kemiskinan dan juga cara untuk meningkatkan
pendapatan nasional Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah tersebut dimana hasilnya dapat dijadikan dasar
pertimbangan bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan di bidang infrastruktur pada skala nasional.
Tabel 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu tentang Infrastruktur
Peneliti Permasalahan
Tujuan Data dan
Analisis Data Hasil dan Kesimpulan
Saran
Achmad Ruhiyat
Iskandar 2005
Bagaimana peranan, keterkaitan, indeks
penyebaran ke depan dan ke belakang serta
multiplier yang ditimbulkan oleh
sektor infrastruktur terhadap sektor
perekonomian lain di Propinsi Jawa Barat?
Menganalisis keterkaitan, indeks
penyebaran ke depan dan ke belakang serta
multiplier yang ditimbulkan oleh
sektor infrastruktur terhadap sektor
perekonomian lain di Propinsi Jawa Barat.
Tabel I-O Jawa Barat tahun 2000 klasifikasi
76 sektor diagregasi menjadi 18, 10 dan 8
sektor. Menggunakan analisis keterkaitan,
dampak penyebaran dan multiplier.
1. Sektor infrastruktur mempunyai keterkaitan ke depan terbesar
dengan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
serta memiliki keterkaitan ke belakang terbesar dengan sektor
industri pengolahan.
2. Sektor infrastruktur mempunyai koefisien dan kepekaan
penyebaran lebih besar dari satu.
3. Sektor infrastruktur mempunyai nilai multiplier output lebih
besar dibandingkan multiplier pendapatan dan tenaga
kerjanya. 1. Ketergantungan impor
diatasi dengan mencari sumber bahan baku
substitusi yang berbasis sumberdaya lokal.
2. Apabila kebijakan difokuskan untuk
meningkatkan output, pendapatan dan tenaga
kerja maka subsektor air bersih merupakan subsektor
yang perlu diprioritaskan pemerintah Jawa Barat.
Amalia Dwi Syahputri
Lubis 2008 Bagaiman peran dan
keterkaitan antara pembangunan
infrastruktur dan pendapatan nasional
Indonesia dan bagaimana
keterkaitan antara pendapatan nasional
dan beberapa variabel ekonomi lainnya?
Menganalisis peranan dan keterkaitan
pengeluaran pemerintah untuk
pembangunan infrastruktur dan
pendapatan nasional dan menganalisis
keterkaitan antara pendapatan nasional
dan beberapa variabel ekonomi lainnya.
Data time series tahun 1976-2008 Indonesia
yaitu data PDB, pengeluaran pemerintah
untuk infrastruktur, angkatan kerja, inflasi,
penerimaan pemerintah, jumlah pengangguran
dan pertumbuhan ekonomi.
Menggunakan analisis Two-Stage Least
Square
. 1. Keterkaitan pengeluaran
pemerintah untuk infrastruktur dan pendapatan nasional adalah
positif. 2. Angkatan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan nasional sedangkan
inflasi dan krisis ekonomi tidak berpengaruh nyata terhadap
pendapatan nasional. 1. Perlu dikaji jenis-jenis
infrastruktur apa yang efektif mampu menyerap
angkatan kerja setiap tahunnya.
2. Perlu dilakukan pembenahan infrastruktur
baik kualitas maupun kuantitas.
3. Pemerintah perlu menyusun strategi pembangunan dan
pembiayaan infrastruktur untuk menentukan skala
prioritas.
Tabel 2.2. Lanjutan
Ardianti Niken
Muslikhah 2008
Bagaimana bentuk keterkaitan antara
jumlah pengeluaran pemerintah untuk
pembangunan infrastruktur dengan
jumlah penganggur di Indonesia, bagaimana
bentuk keterkaitannya
dengan berbagai variabel ekonomi,
dan upaya apa yang dapat ditempuh oleh
pemerintah untuk mengurangi jumlah
penganggur? Mengidentifikasi
bentuk keterkaitan antara jumlah
pengeluaran pemerintah untuk
pembangunan infrastruktur dengan
jumlah penganggur di Indonesia,
mengidentifikasi bentuk keterkaitan
antara berbagai variabel ekonomi
dengan jumlah penganggur dan
mengetahui upaya yang dapat ditempuh
pemerintah untuk mengurangi jumlah
penganggur. Data time series tahun
1976-2008 Indonesia yaitu data pengeluaran
pemerintah untuk infrastruktur,
pendapatan nasional, upah minimum, inflasi,
pengangguran, investasi, penerimaan
pemerintah, angkatan kerja dan tenaga kerja.
Menggunakan analisis Two-Stage Least
Square
. 1. Pengangguran signifikan
dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur.
2. Pengangguran juga secara signifikan dipengaruhi oleh
upah minimun dan inflasi. Pendapatan nasional tidak
berpengaruh signifikan terhadap jumlah penganggur.
1. Pemerintah meningkatkan kualitas dan kuantitas
infrastruktur, karena adanya peningkatan aktivitas
pembangunan infrastruktur akan mampu mengurangi
jumlah penganggur di Indonesia.
2. Pemerintah lebih berhati- hati dalam menetapkan
tingkat upah minimum agar tidak memperparah kondisi
jumlah penganggur di Indonesia.
Fatin Catur Lestari
2008 Bagaimana bentuk
keterkaitan antara jumlah pengeluaran
pemerintah untuk infrastruktur dan
berbagai variabel ekonomi lainnya,
yakni pendapatan perkapita, investasi
dan pengangguran dengan jumlah
kemiskinan di Indonesia?
Menganalisis bentuk keterkaitan antara
jumlah pengeluaran pemerintah untuk
infrastruktur dan berbagai variabel
ekonomi lainnya, yakni pendapatan
perkapita, investasi dan pengangguran
dengan jumlah kemiskinan di
Indonesia. Data time series tahun
1976-2008 Indonesia yaitu data jumlah
penduduk miskin, pendapatan perkapita,
investasi, dan pengangguran.
Menggunakan analisis Two-Stage Least
Square
. 1. Secara parsial, pengeluaran
pemerintah tidak berpengaruh nyata terhadap kemiskinan.
2. Dari hasil regresi, pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur
memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi
pengangguran, namun tidak berpengaruh terhadap
pengentasan kemiskinan dan peningkatan investasi.
1. Pengeluaran pemerintah perlu ditingkatkan untuk
menyerap lebih banyak tenaga kerja.
2. Pemerintah perlu menyusun strategi pembangunan dan
pembiayaan infrastruktur yang lebih terarah dan tepat
sasaran.
2.3. Kerangka Pemikiran