modalnya di sektor infrastruktur sehingga pertumbuhan investasinya pun berfluktuasi dari tahun ke tahun.
4.2. Perkembangan Tenaga Kerja di Sektor Infrastruktur
Jumlah penduduk Indonesia yang bekerja pada tahun 2004 adalah sebanyak 93,72 juta orang dan mengalami peningkatan hingga tahun 2009
menjadi sebanyak 104,49 juta orang Tabel 4.3. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, mayoritas penduduk bekerja pada kelompok sektor pertanian dan sektor
perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel di urutan berikutnya. Tabel 4.3. Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu
yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2004 dan 2009
Lapangan Pekerjaan Utama
2004 2005 Nov
2006 Agt 2007 Agt
2008 Agt 2009 Feb
Pertanian, Kehutanan, Perburuan, Perikanan
40.608.019 41.814.197
40.136.242 41.206.474
41.331.706 43.029.493
Pertambangan 1.034.716
808.842 923.591
994.614 1.070.540
1.139.495 Industri Pengolahan
11.070.498 11.652.406
11.890.170 12.368.729
12.549.376 12.615.440
Listrik, Gas dan Air 228.297
186.801 228.018
174.884 201.114
209.441 Bangunan
4.540.102 4.417.087
4.697.354 5.252.581
5.438.965 4.610.695
Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel
19.119.156 18.896.902
19.215.660 20.554.650
21.221.744 21.836.768
Angkutan, Pergudangan, Komunikasi
5.480.527 5.552.525
5.663.956 5.958.811
6.179.503 5.947.673
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah
dan Jasa Perusahaan 1.125.056
1.042.786 1.346.044
1.399.490 1.459.985
1.484.598 Jasa Kemasyarakatan
10.515.665 10.576.572
11.355.900 12.019.984
13.099.817 13.611.841
Jumlah 93.722.036
94.948.118 95.456.935
99.930.217 102.552.750
104.485.444
Sumber: BPS, 2009
Sektor kategori infrastruktur menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar terutama pada sektor bangunan serta sektor angkutan, pergudangan dan
komunikasi, sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih kontribusinya cukup kecil terhadap penyerapan tenaga kerja karena sektor ini merupakan sektor yang lebih
padat modal sehingga tenaga kerja yang digunakan lebih sedikit. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor kategori infrastruktur secara umum mengalami
peningkatan setiap tahunnya, kecuali pada sektor listrik gas dan air bersih yang
mengalami fluktuasi dan kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja
menurun pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2004.
Rata-rata kontribusi dari sektor listrik, gas dan air terhadap penyerapan tenaga kerja adalah sebesar 0,21 persen dari jumlah tenaga kerja Indonesia per
tahunnya, sektor bangunan sebesar 4,90 persen dan sektor angkutan, pergudangan, komunikasi sebesar 5,89 persen. Sedangkan rata-rata pertumbuhan tenaga kerja
dari masing-masing sektor tersebut per tahunnya adalah sebesar -0,06 persen untuk sektor listrik, gas dan air, 0,76 persen untuk sektor bangunan dan 1,70
persen untuk sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi. Proyek-proyek yang dijalankan oleh swasta maupun BUMN pada sektor
bangunan serta sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi memerlukan jumlah tenaga kerja yang besar sehingga rata-rata pertumbuhan tenaga kerja per
tahunnya pun menunjukkan nilai yang positif, selain itu sektor-sektor tersebut terutama sektor bangunan dipersiapkan untuk menyerap para pekerja yang
menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja PHK akibat dampak dari krisis finansial global 2009. Sektor listrik, gas dan air mengalami pertumbuhan negatif
untuk penyerapan tenaga kerja pada tahun-tahun tertentu karena sektor ini memang sudah merencanakan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja guna
memangkas biaya produksi melihat Saldo Bersih Tertimbangnya yang menunjukkan angka negatif pada tahun-tahun tersebut.
4.3. Perkembangan Pembangunan Infrastruktur di Indonesia