Multiplier Pendapatan Analisis Multiplier

Js angk krta api 1,00 0,64 0,48 0,72 2,84 2,12 2,84 Js angk jln raya 1,00 0,52 0,34 0,63 2,49 1,86 2,49 Js angk laut 1,00 0,47 0,31 0,40 2,18 1,77 2,18 Js angk sungaidanau 1,00 0,34 0,21 0,53 2,09 1,56 2,09 Js angk udara 1,00 0,42 0,26 0,47 2,14 1,68 2,14 Js pnunjang angk 1,00 0,34 0,21 0,60 2,16 1,56 2,16 Js komunikasi 1,00 0,18 0,10 0,38 1,66 1,28 1,66 Pdgangan,hotelresto 1,00 0,38 0,23 0,51 2,11 1,60 2,11 Keu,prswaanjs prsh 1,00 0,27 0,15 0,42 1,84 1,42 1,84 Jasa-jasa 1,00 0,38 0,25 0,87 2,50 1,63 2,50 Sumber: Tabel Input-Output Indonesia 2005, klasifikasi 9 dan 20 sektor diolah Berdasarkan klasifikasi 20 sektor, subsektor kategori infrastruktur yang mempunyai nilai multiplier output tipe I terbesar dan berada di peringkat pertama diantara sektor perekonomian lainnya adalah subsektor jasa angkutan kereta api yaitu sebesar 2,12, kemudian diikuti oleh subsektor listrik dan gas serta subsektor air bersih masing-masing dengan nilai sebesar 2,03 dan 2,02. Jika dilihat dari multiplier output tipe II, subsektor jasa angkutan kereta api masih mempunyai nilai terbesar diantara sektor perekonomian lainnya yaitu sebesar 2,84, kemudian diikuti oleh subsektor air bersih dan subsektor jasa-jasa dengan nilai masing- masing sebesar 2,65 dan 2,50. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa apabila dilihat secara rinci maka subsektor angkutan kereta api lebih berperan dalam meningkatkan output dibandingkan dengan subsektor listrik dan gas serta subsektor air bersih. Sebagai sarana transportasi massal yang harganya cukup terjangkau, subsektor tersebut mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar mobilitas faktor produksi juga dalam mendukung distribusi komoditi dan perdagangan antar daerah.

5.3.2. Multiplier Pendapatan

Berdasarkan klasifikasi 9 sektor, sektor kategori infrastruktur yang mempunyai nilai multiplier pendapatan tipe I terbesar dan berada di peringkat pertama diantara sektor perekonomian lainnya adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 2,29. Nilai ini berarti bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir di sektor tersebut sebesar Rp 1 juta maka pendapatan di seluruh sektor perekonomian akan meningkat sebesar Rp 2,29 juta. Sedangkan sektor bangunan serta sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing mempunyai nilai sebesar 1,87 dan 1,71. Dilihat dari multiplier pendapatan tipe II, untuk sektor kategori infrastruktur, sektor listrik, gas dan air bersih juga memiliki nilai terbesar diantara sektor perekonomian lainnya yaitu sebesar 2,98. Nilai ini berarti bahwa jika terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga yang bekerja pada sektor tersebut sebesar Rp 1 juta, maka pendapatan di seluruh sektor perekonomian akan meningkat sebesar Rp 2,98 juta. Sedangkan sektor bangunan serta sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai nilai masing-masing sebesar 2,43 dan 2,23. Tabel 5.6. Multiplier Pendapatan Sektor-Sektor Perekonomian Indonesia Tahun 2005 Sektor Efek Awal Efek Putaran Pertama Efek Dukungan Industri Efek Induksi Konsumsi Efek Total Tipe I Tipe II Pertanian 0,17 0,03 0,02 0,07 0,29 1,29 1,68 Pertmbngangal 0,11 0,02 0,01 0,04 0,19 1,26 1,64 Indust pengolahan 0,11 0,06 0,04 0,06 0,27 1,97 2,56 -Lstrk,gasair bersih 0,10 0,07 0,06 0,07 0,29 2,29 2,98 Lstrk gas 0,09 0,07 0,06 0,06 0,28 2,42 3,15 Air bersih 0,19 0,08 0,07 0,10 0,43 1,79 2,34 -Bangunan 0,13 0,07 0,05 0,07 0,32 1,87 2,43 Bgnan tmpt tinggalbkn tmpt tinggal 0,11 0,07 0,05 0,07 0,29 2,11 2,75 Prasarana prtanian 0,19 0,07 0,05 0,09 0,40 1,65 2,15 Jln,jmbtanplabuhan 0,16 0,06 0,04 0,08 0,34 1,67 2,18 Bgnaninstalasi,lstrk,gasair brshkmnkasi 0,15 0,07 0,05 0,08 0,35 1,84 2,39 Bgnan lainnya 0,12 0,08 0,05 0,08 0,34 2,15 2,80 -Pngkutankomunikasi 0,16 0,07 0,04 0,08 0,36 1,71 2,23 Js angk krta api 0,23 0,09 0,07 0,12 0,50 1,67 2,17 Js angk jln raya 0,17 0,11 0,05 0,10 0,44 1,96 2,56 Js angk laut 0,10 0,07 0,05 0,06 0,28 2,17 2,82 Js angk sungaidanau 0,19 0,05 0,03 0,08 0,37 1,45 1,88 Js angk udara 0,14 0,07 0,04 0,07 0,32 1,73 2,26 Js pnunjang angk 0,23 0,06 0,03 0,10 0,42 1,41 1,83 Js komunikasi 0,16 0,03 0,01 0,06 0,26 1,28 1,67 Pdgangan,hotelresto 0,18 0,06 0,03 0,08 0,35 1,51 1,97 Keu,prswaanjs prsh 0,15 0,05 0,02 0,07 0,29 1,45 1,89 Jasa-jasa 0,36 0,06 0,04 0,14 0,60 1,26 1,65 Sumber: Tabel Input-Output Indonesia 2005, klasifikasi 9 dan 20 sektor diolah Berdasarkan klasifikasi 20 sektor, subsektor kategori infrastruktur yang mempunyai nilai multiplier pendapatan tipe I dan tipe II terbesar dan berada di peringkat pertama diantara sektor perekonomian lainnya adalah subsektor listrik dan gas, masing-masing dengan nilai sebesar 2,42 dan 3,15. Kemudian diikuti oleh subsektor jasa angkutan laut dan subsektor bangunan lainnya. Untuk nilai multiplier pendapatan yang lain, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.6. Subsektor listrik dan gas mempunyai nilai multiplier pendapatan yang besar baik pada klasifikasi 9 sektor maupun 20 sektor. Peranannya sangat penting karena hampir semua sektor menggunakan input yang berasal dari sektor tersebut untuk menjalankan produksi sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kapasitas produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dari sektor-sektor tersebut. Selain subsektor listrik dan gas, subsektor jasa angkutan laut juga memiliki nilai multiplier pendapatan yang cukup besar, perannya ditunjukkan melalui pelayanan distribusi komoditi lintas pulau sehingga dapat memperluas jaringan pemasaran dari sektor-sektor lain.

5.3.3. Multiplier Tenaga Kerja