Hubungan Karakteristik Pelaku Usaha dan Karakteristik Usaha

41 Lanjutan Tabel 12 THREATHS T T1 Fluktuasi harga bahan baku T2 Hambatan masuk industri relatif rendah T3 Menurunnya pangsa pasar ekspor T4 Persaingan mutu produk dengan industri sejenis T5 Skala produksi rendah T6 Hambatan hubungan dengan pemerintah daerah T7 Munculnya industri sejenis STRATEGI ST  Bekerjasama dengan sesama pengrajin guna menciptakan ciri khas produk dan layanan jual baik S3,S5,S6,T3,T4  Menjaga mutu produk untuk mengantisipasi adanya persaingan usaha S2,S3,S6,T3,T4,T7 STRATEGI WT  Menciptakan citra produk bagus untuk mengembangkan usaha W2,W4,W7,T3,T7  Meningkatkan penjualan produk dan mempertahankan pelanggan W3,W4,T4,T5,T7 Penjelasan alternatif strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT: a. Strategi SO Strenghts-Opportunities 1 Meningkatkan produksi dan memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi S1,S3,S5,O3,O5,O7. Pangsa pasar dapat diperluas melalui kemajuan teknologi, karena teknologi dapat membuat jumlah produksi meningkat secara efisien jika hal tersebut ditambah dengan adanya hubungan kerjasama yang baik dengan pihak pemasok bahan baku dan distributor, maka pangsa pasar dapat meluas. 2 Memanfaatkan lembaga keuangan untuk pengembangan usaha S3,O1. Salah satu kelemahan UKM adalah keterbatasan modal, untuk mengatasi masalah tersebut dapat bekerjasama dengan perbankan ataupun lembaga keuangan lainnya, dengan ketersediaan modal yang cukup untuk membantu UKM untuk mengembangkan usahanya 3 Inovasi produk melalui pemanfaatan teknologi S2,S3,O2,O3 Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan dalam hal inovasi produk, sehingga memberi nilai tambah produk dan menaikan harga jual. b. Strategi WO Weaknesses-Opportunities. 1 Menjalin kemitraan dengan instansi terkait untuk meningkatkan kemampuan manajerial, pengelolaan keuangan dan pemasaran W3,W4,W8,O1,O3. Strategi ini merupakan strategi intensif yang mengkombinasikan strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk sekaligus. 42 Pihak UMKM-AK Ciomas perlu menjalin kerjasama dengan pemerintah danatau instansi terkait. Pemerintah memiliki kemampuan untuk memberikan modal selektif, membantu praktek pemasaran dan promosi, menyediakan peralatan produksi modern, membantu aktivitas Research and Development RD, serta memberikan program pelatihanpenyuluhan usaha.Hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan manajerial pengrajin, serta mendorong pengrajin untuk lebih mandiri. 2 Memaksimalkan proses produksi dari hulu sampai hilir W1,W2, W3,O1,O4,O5. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan UKM dan mengurangi perputaran dana pada beberapa aspek, misal dalam hal pemasaran. 3 Memanfaatkan media promosi untuk memperluas pangsa pasar W3,W4,W5,O1,O3,O7. Harga sepatu yang terjangkau, namun memiliki mutu yang baik dapat dijadikan ajang promosi untuk memasarkan produk ke daerah diluar Bogor. Media promosi berupa teknologi internet maupun mengikuti pameran yang ada. c. Strategi ST Strenghts-Threaths 1 Bekerjasama dengan sesama pengrajin guna menciptakan ciri khas produk dan layanan jual yang baik S3,S5,S6,T3,T4 2 Menjaga mutu produk untuk mengantisipasi adanya persaingan usaha S2,S3,S6,T3,T4,T7 d. Strategi WT Weaknesses-Threaths 1 Menciptakan citra produk yang bagus untuk mengembangkan usaha W2,W4,W7,T3,T7 2 Meningkatkan penjualan produk dan mempertahankan pelanggan W3,W4,T4,T5,T7 Selanjutnya berbagai alternatif strategi yang ada dapat dikelompokan berdasarkan kriterianya Tabel 13, agar dapat memfokuskan penerapan strategi yang ada, sehingga dapat membantu UKM-AK Ciomas untuk mengembangkan usahanya. Strategi pengembangan usaha tersebut diharapkan dapat membuat prokduktifitas meningkat dan hasil produksi dapat tiba di pasar dengan baik.

5. Strategi Pengembangan UKM-AK Ciomas

Kontribusi UKM terhadap perekonomian nasional menjadikan pentingnya suatu penyusunan strategi maupun program pengembangan UKM sebagai sarana pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan pengembangan UKM perlu dilakukan. Faktor-faktor tersebut diperoleh dari data sekunder maupun primer dan wawancara dengan responden. Selanjutnya pemilihan prioritas strategi pengembangan UKM dilakukan dengan menggunakan teknik AHP. Penentuan prioritas strategi merupakan pendapat gabungan dari empat responden pakar yang mewakili pihak pemerintah 2 orang, pihak pengusaha atau praktisi UKM 1 orang dan perguruan tinggi 1 orang. 43

a. Pemilihan Faktor yang Paling Berpengaruh Dalam Pengembangan

UKM Terdapat lima faktor dominan yang dapat memengaruhi keberhasilan pengembangan UKM-AK di Kecamatan Ciomas, yaitu 1 kebijakan pemerintah; 2 kemampuan teknologi; 3 pengalaman dan kemampuan manajerial usaha; 4 keahlian dan keterampilan tenaga kerja; 5 akses permodalan dan pemasaran. Dengan menggunakan penilaian pendapat gabungan dari responden ahli, kelima faktor dominan ini teridentifikasi bahwa secara keseluruhan kebijakan pemerintah merupakan faktor paling berpengaruh 0.30 disusul oleh kemampuan teknologi 0.29, akses permodalan dan pemasaran 0.18, pengalaman dan kemampuan manajerial usaha 0.14 dan keahlian dan keterampilan tenaga kerja 0.09. Tabel 13 Faktor yang berpengaruh dalam pengembangan UKM Faktor Bobot Prioritas Kebijakan pemerintah 0.30 1 Kemampuan teknologi 0.29 2 Akses permodalan dan pemasaran 0.18 3 Pengalaman dan kemampuan manajerial usaha 0.14 4 Keahlian dan keterampilan tenaga kerja 0.09 5

b. Pemilihan Aktor yang Paling Berperan dalam Pengembangan UKM

Terdapat empat aktor dominan yang dapat memengaruhi keberhasilan pengembangan UKM-AK di Kecamatan Ciomas. Dengan menggunakan penilaian pendapat gabungan dari responden ahli, keempat aktor dominan ini teridentifikasi bahwa pemerintah merupakan aktor yang memiliki pengaruh paling dominan 0.35 kemudian disusul oleh lembaga keuangan 0.32, asosiasi pengusaha kecil 0.21 dan perguruan tinggi 0.12. Tabel 14 Aktor yang berperan dalam pengembangan UKM Aktor Bobot Prioritas Pemerintah 0.35 1 Lembaga keungan 0.32 2 Asosiasi pengusaha kecil 0.21 3 Perguruan tinggi 0.12 4 Menurut Diva G dalam Gani Putra T 2015, peranan pemerintah yang efektif dan optimal diwujudkan sebagai fasilitator, regulator dan katalisator Hal ini menunjukan bahwa peran pemerintah daerah menempati posisi paling tinggi mengingat perannya sebagai regulator yang berwenang untuk menyusun kebijakan bagi pelaku usaha yang ditujukan untuk merangsang dalam usaha dan mencegah terbentuknya struktur pasar yang dapat melakukan persaingan tidak sehat antara pengusaha besar, menengah dan kecil di daerah. Namun demikian akan sangat sulit bila suatu program pengembangan UK dilaksanakan oleh satu institusi tertentu saja, termasuk pemerintah sekalipun. Institusi-institusi yang ada harus bekerjasama satu sama lain dengan konsep koordinasi dan pembagian kerja yang jelas. 44 Pembagian peran yang dibarengi dengan pembagian tanggungjawab harus didasarkan kepada pengalaman, penguasaan sumber daya, serta kekuatan dan kelemahan masing-masing institusi itu sendiri.

c. Pemilihan Tujuan Pengembangan UKM.

Perumusan tujuan merupakan hal penting untuk mengarahkan strategi pengembangan usaha untuk mengikuti dinamika perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan perumusan tujuan tersebut diharapkan seluruh aktor yang berpengaruh dapat mengetahui perannya dengan lebih baik. Selain itu dapat melihat peluang-peluang untuk dimanfaatkan dalam menentukan prioritas yang terfokuskan pada arah strategi pengembangan. Terdapat empat tujuan pengembangan yaitu : 1 Menciptakan iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. 2 Mewujudkan UKM menjadi usaha efisien, sehat dan memiliki tingkat pertumbuhan tinggi sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi nasional. 3 Mendorong UKM agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dan surnber pendapatan. 4 Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat memperkuat kedudukan UKM dalam persaingan di tingkat nasional maupun internasional. Tabel 15 Tujuan pengembangan UKM Tujuan Bobot Prioritas Menciptakan iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM 0.42 1 Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat memperkuat kedudukan UKM dalam persaingan di tingkat nasional maupun internasional 0.35 2 Mewujudkan UKM menjadi usaha efisien, sehat dan memiliki tingkat pertumbuhan tinggi 0.13 3 Mendorong UKM agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dan surnber pendapatan 0.10 4 Pendapat gabungan dari empat responden ahli menghasilkan penilaian bahwa prioritas pertama adalah menciptakan iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM 0.42. Agar dapat bertahan dan maju UKM-AK di Kecamatan Ciomas harus mampu berkompetisi dengan pelaku ekonomi lain di wilayah ini, maupun di wilayah lain sekitarnya. Situasi dan iklim bisnis secara keseluruhan dapat menjadi peluang sekaligus penghalang. Yang perlu diperhatikan adalah sebuah kenyataan bahwa situasi bisnis tidak selalu menguntungkan, bahkan seringkali merugikan UKM-AK, walaupun dalam situasi pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Dari faktor internal UKM-AK sendiri, inovasi dan peningkatan produktivitas sebenarnya merupakan prasyarat untuk menciptakan perlindungan baik bagi yang terlibat dalam UKM-AK di Kecamatan Ciomas.