49
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1 Karakterisitik UKM-AK di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor adalah
mayoritas pelaku usahanya laki-laki, masih melakukan manajemen tradisional, melakukan sistem administrasi dengan pencatatan sederhana,
pasar untuk penjualan lokal dan regional, menggunakan bahan baku lokal, melaksanakan sistem produksi kontinu, sumber permodalan mayoritas
berasal dari sistem bon putih, menggunakan teknologi dan peralatan sederhana, serta belum memiliki kemampuan inovasi cukup baik.
2 Berdasarkan evaluasi pada faktor internal dan eksternal dengan matriks
IFE dan matriks EFE, didapatkan posisi strategik rencana pengembangan UKM-AK Ciomas dengan mendukung kebijakan pertumbuhan agresif
pada kuadran I, berarti bahwa UKM memiliki kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
3 Alternatif strategi yang menjadi prioritas utama bagi pengembangan
UKM-AK Ciomas adalah dengan meningkatkan produksi dan memperluas pangsa pasar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Saran
Dalam rangka melaksanakan strategi yang dihasilkan, beberapa saran yang perlu dilakukan adalah:
1. Melakukan kajian mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan usaha UKM-AK di Kabupaten Bogor, sehingga dapat dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan pemerintah daerah yang
lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan UKM melalui pendampingan, peningkatan kapasitas manajemen, akses permodalan dan peraturan yang
membantu memudahkan pengembangan UKM-AK.
2. Melakukan perbaikan kinerja dan koordinasi antar
stakeholder’s yang terkait dalam hal pemberdayaan UKM-AK.
3. Dalam rangka menghadapi pasar bebas, perlu dikembangkan unit-unit
pelayanan pengembangan Business Development Center BDC Bussiness Development Services BDS yang menjangkau pelaku usaha.
50
DAFTAR PUSTAKA
Afrillita, Nur T. 2013. Analisis SWOT dalam Menentukan strategi Pemasaran Sepeda Motor pada PT.Samekarindo Indah di Samarinda. [Diunduh
Tanggal: 15
September 2015].
Tersedia pada:
http:ejournal.adbisnis.fisipunmul.ac.idsitewpcontentuploads201 303jurnal20lita20pdf2003-19-13-03-27-28.pdf
Arikunto, S. 2006. Metodologi Penelitian. Bina Aksara. Yogyakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. 2012. [Diunduh Tanggal: 15 September 2015]. Tersedia pada: http:kbbi.web.id
Berry, A; Rodriguez, E. and Sandee, H. 2000, Small Industry Dynamics in Indonesia: A Review of Primary and Secondary Data, Bulletin of
Indonesian Economic Studies. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor. 2011. Industri di
Kabupaten Bogor. Bogor ______________2014. Direktori UKM Alas Kaki Kecamatan Ciomas. Bogor
Entebang H dan Eniola AA. 2015. Government Policy and Performance of Small and Medium Business Management. [Diunduh Tanggal: 15
September 2015].
Tersedia pada:
http:hrmars.comhrmars_papersGovernment_Policy_and_Performa nce_of_Small_and_Medium_Business_Management.pdf
Gorener A. 2012. Comparing AHP and ANP: An Aplication of Strategi Decision Making in a Manufacturing Company. [Diunduh Tanggal:
15 September 2015]. Tersedia pada: http:ijbssnet.comjournalsVol_3_No_11_June_201222.pdf
Toker K and Ulucay K. 2012. Aplication of Combined SWOT and AHP: A Case Study for a Manufacturing Firm. [Diunduh Tanggal:
15 September
2015]. Tersedia
pada: http:www.sciencedirect.comsciencearticlepiiS187704281204601
Hardjomidjojo, H. 2004. Strategi Pengembangan Usaha Kecil menengah di Indonesia. Departemen Teknologi Industri Pertanian. Fakultas
Teknologi Pertanian IPB. Bogor Haris, M. 2002. Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi:
Karakteristik, Kendala dan Alternatif Solusinya. Disampaikan pada Lokakarya Nasional Pengembangan Ekonomi Daerah Melalui
Sinergitas Pengembangan Kawasan 4 November 2002. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal BAPPENAS. Jakarta.
Hubeis, M. 1997. Menuju Industri Kecil Profesional di Era Globalisasi Melalui Pemberdayaan Manajemen Industri. Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor dan Najib, 2014. Manajemen Strategis Dalam Pengembangan
Daya Saing Organisasi. PT Alex Media Komputindo.Jakarta