36 secara langsung kepada kepada konsumen akhir, sehingga konsumen
akhir tidak memiliki kekuatan tawar langsung terhadap usaha pengrajin.
4 Ancaman dari Produk Pengganti atau Substitusi
Produk substitusi merupakan produk yang dapat menjadi alternatif, karena memberikan fungsi sama dengan suatu produk, sehingga dapat
menjadi pengganti dari produk tersebut. Namun untuk produk alas kaki, tidak ada produk lain yang dapat memberikan fungsi sama.
5 Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Pada UKM-AK Ciomas, persaingan muncul karena adanya usaha untuk tetap mempertahankan pemberi pesanan dan menarik pemberi pesanan
lainnya. Selain itu, terdapat persaingan dengan lingkungan industri daerah lain yang memproduksi produk serupa, dimana citra produknya sudah dikenal
baik oleh masyarakat, seperti industri alas kaki Cibaduyut.
Perumusan Strategi Pengembangan Usaha
UKM dalam pengembangannya menghadapi beberapa masalah, di antaranya kurang permodalan, kesulitan dalam pemasaran, struktur organisasi
sederhana dengan pembagian kerja yang tidak baku, mutu manajemen rendah, SDM terbatas dengan mutu rendah, kebanyakan tidak mempunyai laporan
keuangan, aspek legalitas lemah, dan rendahnya kualitas teknologi. Berdasarkan hal ini, diperlukan strategi yang komprehensif agar UKM
berkembang lebih cepat, permasalahan yang dihadapi dapat direduksi, dan memiliki keunggulan kompetitif Rahmana et al, 2012.
Dalam perumusan
strategi pengembangan
usaha, peneliti
menggunakan matriks IFE, EFE, posisi strategik, SWOT dan AHP, serta aplikasi super decision dalam pengolahan dan perhitungan data. Penentuan
bobot faktor internal maupun eksternal ditentukan dengan menggunakan metode AHP.
1. Identifikasi Matriks IFE UKM-AK Ciomas
Faktor internal kekuatan dan kelemahan UKM-AK Ciomas disajikan dalam matriks IFE. Skor yang diperoleh pada matriks IFE menunjukan
bagaimana kemampuan UKM-AK Ciomas menggunakan kekuatan yang dimilikinya guna memanfaatkan peluang yang dimiliki. Hasil analisa IFE
dilihat pada table 10.
37 Tabel 10 Matriks IFE UKM-AK Ciomas
Uraian Faktor Internal Bobot Rating
Skor Kekuatan
1 Kemudahan mendapatkan bahan baku
0.23 3
0.69 2
Menyerap banyak tenaga kerja yang cukup ahli dan berpengalaman
0.07 3
0.21 3
Berpengalaman dalam memproduksi sepatu yang bermutu 0.10
3 0.30
4 Koordinasi tugas lebih efisien, karena dikelola langsung oleh
pengusaha 0.10
3 0.30
5 Citra produk sudah dikenal baik
0.13 5
0.65 6
Harga produk dapat terjangkau oleh berbagai tingkatan konsumen
0.25 5
1.25 7
Bahan baku lokal 0.12
5 0.60
Kelemahan
1 Produksi berdasarkan pesanan, sehingga tidak ada persediaan
0.07 1
0.07 2
Ketergantungan modal pada pihak grosir 0.12
3 0.36
3 Belum kuatnya jaringan pemasaran
0.16 3
0.48 4
Tidak adanya merk dagang dan promosi 0.07
3 0.21
5 Tidak adanya fasilitas penjualan di lingkungan UKM
0.11 3
0.33 6
Sulit mendapatkan tambahan tenaga kerja ahli 0.06
3 0.18
7 Harga jual masih didominasi berdasarkan harga grosir
0.06 1
0.06 8
Manajemen perusahaan masih lemah 0.10
3 0.30
9 Teknologi yang digunakan masih sederhana
0.12 3
0.36 10
Rendahnya inovasi produk 0.13
3 0.39
Total Skor Faktor Kekuatan-Kelemahan 1.26
Berdasarkan matriks IFE pada Tabel 10 faktor kekuatan pada UKM- AK Ciomas secara berurutan, yaitu harga produk terjangkau 1.25,
kemudahan mendapatkan bahan baku 0.69, citra produk sudah dikenal baik 0.65, menggunakan bahan baku lokal 0.60, berpengalaman dalam
memproduksi sepatu 0.30, menyerap tenaga kerja 0.21.
Faktor kelemahan adalah belum kuatnya jaringan pemasaran 0.48; rendahnya inovasi produk 0.39; ketergantungan modal pada pihak grosir
dan teknologi yang digunakan masih sederhana 0.36; tidak adanya fasilitas penjualan di lingkungan UKM 0.33; manajemen perusahaan masih rendah
0.30; tidak ada merk dagang dan promosi 0.21; sulit mendapatkan tambahan tenaga kerja ahli 0.15; produksi berdasarkan pesanan, sehingga
tidak ada persediaan 0.07 ; harga jual masih didominasi harga grosir 0.06
2. Identifikasi Matriks EFE UKM-AK Ciomas
Faktor peluang dan ancaman UKM-AK Ciomas disajikan dalam matriks EFE. Skor yang diperoleh dari matriks EFE menunjukan kemampuan
UKM dalam memanfaatkan peluang guna mengatasi ancaman yang dimiliki. Hasil analisis matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 11.