Manfaat Ekonomi UPS Metode Analisis Data

kawasan di berbagai kawasan perumahan, pemukiman penduduk, kawasan industri, pasar dan areal publik lainnya. 3. Skala rumah tangga, program yang sangat penting dalam pengelolaan sampah perumahan adalah menyadarkan dan melibatkan masyarakat terutama pada tingkat rumah tangga untuk melakukan pemilahan sampah, walaupun walaupun upaya – upaya tersebut bukanlah pekerjaan mudahkarena berkaitan dengan perubahan kultur dan cara pandang. Cakupan layanan pada tahun 2013 persampahan baru mencapai 45 persen dari target 59 persen, kurangnya dorongan maupun kesadaran penduduk menjadi faktor kurangnya pencapaian layanan persampahan. Masyarakat seharusnya sudah mulai mengelola sampah sendiri sehingga timbunan sampah sudah tidak dapat ditemui hingga badan sungai. Kondisi TPA Cipayung juga sudah melewati daya tampungnya dan diperkirakan hanya dapat dipertahankan maksimal 1 tahun ke depan. maka dari itu pemerintah membuat kebijakan mengenai pengelolaan sampah dengan mengeluarkan peraturan pemerintah no 5 tahun 2014. Menurut Perda Kota Depok no 5 tahun 2014 tentang pengelolaan sampah menjelaskan bahwa Unit Pengelolaan Sampah, yang selanjutnya disingkat dengan UPS adalah tempat dilaksanakannya pengelolaan sampah organik menjadi kompos. Kota Depok pada 2014 sudah memiliki Unit Pengelolaan Sampah UPS sebesar 44 unit, diantaranya 24 unit beroperasional secara baik, 15 unit belum beroperasional dan 5 unit tidak beroperasional. Sumber: DKP Kota Depok 2014 Gambar 13. Status kepemilikan atas lahan UPS di Kota Depok 18 10 12 3 Status Kepemilikan UPS unit Pemerintah FASOS-FASUM Masyarakat Institusi Lain Gambar 13 menunjukan kepemilikan atas lahan UPS di Kota Depok, meskipun jumlah terbesar terdapat pada pemerintah namun kepemilikan lahan atas masyarakat menjadi faktor masalah berjalannya operasional UPS, selain itu penolakan warga akan didirikan UPS hingga belum adanya jalan masuk menjadi kendala operasional UPS untuk dijalankan. Saat ini, dari 24 unit yang beroperasional hanya 10 unit yang beroperasi dengan menghasilkan pupuk kompos yang berkualitas baik atau mengikuti pengertian dari Perda Kota Depok no 5 tahun 2014, dan sisanya masih menggunakan cara lama, yaitu dengan cara mencampurkan sampah organik dan anorganik tanpa dipilah terlebih dahulu dengan benar lalu sampah tersebut dicacah dan dijadikan pupuk. Pupuk kompos yang memiliki kualitas baik adalah pupuk kompos yang terhindar dari campuran sampah anorganik. Meskipun terdapat sedikit saja sampah anorganik akan merubah kualitas pada pupuk kompos. Gambar 13 menunjukann pula bahwa proyek UPS tidak semuanya dikelola oleh pemerintah namun UPS yang saat ini beroperasi masih dimonitoring oleh pemerintah dalam melaksanakan kegitan pengelolaan sampah agar berjalan dengan baik. Pelaksanaan UPS yang hanya mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos hanya terdapat 10 UPS yang terdapat pada Tabel 8. Tabel 8. Nama dan lokasi unit pengelolaan sampah organik di Kota Depok No Nama dan Lokasi UPS Kelurahan Kecamatan Status Kepemilikan 1 UPS Merdeka 1, Jl Merdeka Abadijaya Sukmajaya Fasos-Fasum 2 UPS Merdeka 2, Jl Merdeka Abadijaya Sukmajaya Fasos-Fasum 3 UPS Permata Regency, Jl Cipayung Ratujaya Cipayung Fasos-Fasum 4 UPS Gunadarma, Kampus Gunadarma Pondok Cina Beji Institusi lain 5 UPS UI, Kampus Universitas Indonesia Pondok Cina Beji Institusi lain 6 UPS Pondok Petir, Sebelah TPU Pondok Petir Pondok Petir Bojong Sari Pemerintah Kota Depok 7 UPS Bojong Sari Baru, Jl. Raya Bojong Sari Baru-Curug Pondok Petir Bojong Sari Pemerintah Kota Depok 8 UPS Cilangkap, Kp Banjaran Puncung Cilangkap Tapos Pemerintah Kota Depok 9 UPS Ratu Jaya, Kp Rawa Geni Rayu Jaya Cipayung Pemerintah Kota Depok 10 UPS Pemkot Depok, Jl Margonda Raya Beji Beji Pemerintah Kota Depok Sumber: DKP Kota Depok 2014