adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
Kuadran 3 : Fokus strategi proyek ini adalah meminimalkan masalah-masalah
internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, proyek
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Sumber : Freddy Rangkuti 2011
Gambar 4. Diagram analisis SWOT
2.1.6 Ketenagakerjaan
Pengertian tenaga kerja atau man power mulai sering dipergunakan di Indonesia. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja,
yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga, secara praktis pengertian tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja dibedakan hanya dari batas umur. Setiap negara memberikan batasan umur yang berbeda beda. India sebagai contoh menggunakan
batasan umur 14 sampai dengan 60 tahun sedangkan orang yang berumur di bawah 14 tahun dan di atas 60 tahun digolongkan sebagai bukan tenaga kerja.
Amerika Serikat menggunakan batas minimum 14 tahun tanpa batas umur maksimum, kemudian sejak tahun 1967 batas umur dinaikan menjadi 16 tahun.
Tujuan dari pemilihan batas umur tersebut adalah supaya definisi yang diberi sedapat mungkin menggambarkan kenyataan yang sebenarnya. Tiap negara
memilih umur yang berbeda karena situasi tenaga kerja di masing-masing negara juga berbeda. Indonesia semula dipilih batas umur 10 tahun tanpa batas usia
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman Kelemahan Internal
Kekuatan Internal 1.
Mendukung strategi agresif
2. Mendukung strategi
diversifikasi 3.
Mendukung strategi turn- around
4. Mendukung strategi
defensif
maksimum, dengan demikian tenaga kerja di Indonesia dimaksudkan sebagai penduduk yang berumur 10 atau lebih. Penduduk berumur dibawah 10 tahun
digolongkan sebagai bukan tenaga kerja. Pemilihan 10 tahun sebagai batas umur minimum berdasarkan kenyataan bahwa dalam umur tersebut sudah banyak
penduduk berumur 10 terutama di desa-desa sudah bekerja atau mencari pekerjaan.
Meningkatnya kegiatan pendidikan akan mengakibatkan jumlah penduduk dalam usia sekolah yang melakukan kegiatan ekonomi akan berkurang, apabila
wajib sekolah 9 tahun diterapkan, maka anak-anak sampai dengan umur 14 tahun akan berada di sekolah, dengan kata lain jumlah penduduk yang bekerja dalam
batas umur tersebut akan menjadi sangat kecil, sehingga batas umur minimum lebih tepat dinaikan menjadi 15 tahun. Pertimbangan tersebut sesuai undang
– undang no 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan yang telah menetapkan batas
usia kerja menjadi 15 tahun Simanjuntak 1998.
2.2 Penelitian Terdahulu
Dewi 2008 melakukan penelitian yang serupa di Kota Depok. Penelitian dengan judul Evaluasi Ekonomi dan Sosial Unit Pengolahan Sampah Kota Depok
memiliki tujuan untuk melihat berapa manfaat bersih yang dihasilkan pada UPS pilot project di RW 11 Griya Tugu Asri, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis,
Kota Depok. Metode yang digunakan yaitu menggunakan anlasis biaya-manfaat, avoided transportation cost, uji perubahan perilaku. UPS dengan volume sampah
yang diolah sebesar 7.56 m
3
hari mampu menghasilkan potensi nilai olahan sampah Rp 51 634 264 tahun dan Rp 81 059 694 857 jika seluruh sampah
domestik Kota Depok diolah lebih lanjut. Manfaat bersih pengolahan sampah Kota Depok, terdiri dari manfaat bersih operasional dan avoided transportation
cost, yang dihasilkan mampu mencapai Rp 105 101 317 536 tahun walaupun manfaat bersih dalam skala UPS bernilai negatif hal tersebut disebabkan tidak
semua sampah dikota Depok dapat terlayani. Cahyani 2009 melakukan penelitian mengenai topik yang serupa namun
berbeda dengan metode yang digunakan. Penelitian dengan judul Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produksi Sampah dan Kelayakan Finansial Usaha
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga memiliki tujuan dalam menganalisis lebih
jauh faktor faktor yang berpengaruh terhadap produksi sampah diperumahan Cipinang Elok yang akan diolah dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda, selain itu, penelitian ini juga menganalisis kelayakan secara finansial dari usaha pengelolaan sampah pabrik kompos “Mutu Elok” di perumahan
Cipinang Elok dengan menggunakan kriteria kelayakan NPV, IRR, dan Net BC. Dalam analisis kelayakan finansialnya dilakukan uji sensitivitas dengan tiga
skenario yaitu adanya subsidi harga kompos pemerintah sebesar Rp 350kg, perubahan alok
asi dana dari kas warga untuk pabrik kompos “Mutu Elok” sebesar 5 dan perubahan tarif retribusi kebersihan di perumahan Cipinang Elok sebesar
5. Pada penelitian ini hanya ingin melihat sisi lain studi kasus dari daerah yang berbeda dan melihat pustaka yang digunakan dalam penelitiannya.
Gustiyana 2013 melakukan penelitian dengan judul Analisis Permintaan Wisata dan Strategi Pengembangan Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Analisis
yang digunakan, yaitu analisis regresi linear berganda dan analisis SWOT. Dalam pengembangan kawasan tersebut menunjukan bahwa perlunya
pengembangan wisata air dan wisata edukasi pertanian. Penelitian ini hanya mengambil aspek dari metode yang digunakan dalam mengembangkan strategi
pada suatu proyek.