Tabel 6. Kesesuaian tipe pasir untuk habitat peneluran penyu
STASIUN PASIR
Kategori 1
98.31 S1
2 97.30
3 97.18
4 96.92
S2 5
97.29 S1
6 96.90
S2
3.5 Tipe Pantai dan Material Dasar
Pantai Pangumbahan berdasarkan tipe pantai dan material dasar perairan. Stasiun 1 sampai 6 dikategorikan S1 sangat sesuai untuk kegiatan wisata pantai
Tabel 7. Keseuaian tipe pantai berupa hamparan pasir putih yang berukuran sedang dengan material dasar perairan berupa pasir. Ukuran sedimen yang kasar
dan sedang sangat baik untuk kegiatan ekowisata pantai dibandingkan ukuran butir sedimen yang sangat halus dan kasar Hazeri 2014. Material dasar perairan
berupa pasir turut mengukung untuk kegiatan wisata pantai karena identiknya para wisatawan mengangap secara estetika pantai yang berpasir putih lebih baik
dibandingkan pantai yang berpasir hitam dan berkarang. Menurut Yulianda 2007 Wisata pantai akan sangat baik dilakukan pada pantai yang didominasi oleh
substrat pasir, dibandingkan dengan pantai yang berbatu atau pantai yang didominasi oleh substrat karang karena dapat mengganggu kenyamanan
wisatawan.
Tabel 7. Kesesuaian tipe pantai dan material dasar perairan untuk wisata pantai
STASIUN Tipe Pantai
Material Dasar Perairan Kategori
1 Pasir Putih
Pasir S1
2 3
4 5
6
3.6 Kedalaman Pantai
Kedalaman di pantai Pangumbahan cukup bervariasi dipengaruhi aktivitas pasang surut dan kondisi topograpis. Pasang surut Pangumbahan memiliki tipe
pasang surut tipe campuran dominan semi diurnal. Semi diurnal merupakan perairan yang mengalami dua kali pasang dan dua kali surut selama 24 jam
Hazeri 2014. Kedalaman yang semakin besar dipengaruhi topografis pantai yang semakin ke selatan semakin curam karena pantai berhadapan langsung dengan
Samudra Hindia. Kndisi ini memberikan kemudahan aksesibilitas bagi pendaratan penyu di Pangumbahan. Selain itu, kedalaman perairan untuk penyu umumnya
dimanfaatkan dalam mencari makan. Menurut Bennett and Bennett 1999 Kedalaman 1 sampai 1,5 m saat pasang dapat memudahkan penyu melakukan
grazing mencari makan. Lokasi feeding ground umumnya mulai daerah subtidal sampai inshore sekitar kedalaman 8 meter
Kedalaman untuk kegiatan wisata pantai menjadi salah satu aspek penting dalam memberikan kenyamanan. Keyamanan berupa keamanan para wisatawan
dalam melakukan berbagai aktivitas wisata pantai. Kedalaman pantai untuk wisata terbagi dalam dua kategori diantaranya kategori S1 sangat sesuai pada Stasiun 2,
1. Kategori S2 sesuai pada Stasiun 4, 5 dan Stasiun 6 Gambar 12. Menurut Yulianda 2007 kawasan bagi wisata pantai kategorikan sangat sesuai apabila
kedalaman perairan 0 m sampai 3 m, ketegori sesuai 3 m sampai 6 m dan tidak sesuai 6 sampai 10 m. Perairan yang terlalu dalam akan meningkatkan
kekhawatitran para wisatawan untuk melakukan wisata pantai, terutama bagi wisatawan yang tidak memiliki kemampuan untuk berenang. Kekhawatiran
wisatawan lainnya adalah aktivitas laut berupa pasang surut dan arus yang menyusuri tepi pantai longshore current. Pada Stasiun 6 pantai yang berbatasan
dengan BKSDA sedikit menekuk dan terhalang oleh batu karang yang tinggi. Wisatawan pada stasiun ini diharapkan lebih waspada dan tetap memperhatikan
kondisi sekitar karena arus yang kuat secara tiba-tiba berpotensi membawa wisatawan ke parairan yang lebih dalam.
Gambar 12. Kedalaman perairan pantai Pangumbahan