kemampuan seseorang secara fisik maupun ekonomi biaya wisata. Berbeda dengan tingkatan usia wisatawan yang dibawah 20 atau lebih dari 40 tahun.
Keinginan seseorang untuk melakukan wisata terbatasi kondisi fisik atau biaya wisata. Usia kurang dari 20 tahun keingin tahuan dan kebutuhan rekreasi tidak di
sertai kemapuan dalam menangung jumlah biaya wisata, sedangkan usia lebih dari 40 keinginan untuk melakukan wisata yang bersifat outdoor terbatasi oleh
kemampuan fisik yang menurun.
Gambar 25. Tingkatan usia wisatawan selama penelitian.
3.15.4 Pendidikan Wisatawan
Tingkat pendidikan diduga mempengaruhi keputusan dalam mementukan kegiatan wisata. Wisatawan yang datang ke Pangumbahan berpendidikan SMA
sebanyak 48, 45 pendidikan S1, 2 pendidikan S2, persentase terendah adalah SMP yaitu 1 Gambar 26. Wisatawan yang yang berpendidikan tinggi
umumnya menyadari penyu hijau sebagai hewan langka yang perlu dijaga kelestariannya. Keputusan wisatawan dalam pemilihan bentuk kegiatan wisata
tidak hanya menghilangkan kejenuhan akan rutinitas. Kegiatan wisata yang menambah pengetahuan atau informasi menjadi nilai lebih dan turut
meningkatkan kepuasan wisatawan.
Gambar 26. Tingkat Pendidikan Wisatawan
3.15.5 Jumlah Tanggungan Wisatawan
Jumlah tangungan wisatawan menjadi salah satu pertimbangan dalam penetuan nilai terhadap sumberdaya. Semakin sesar jumlah tanggungan maka
semakin kecil kemungkinan memberikan nilai WTP karena bagi wisatawan
jumlah tanggungan dikategorikan sebagai penentu bentuk kegiatan wisata yang akan dilakukan Gambar 27
Gambar 27. Jumlah tanggungan wisatawan Pantai dan penyu menjadi minat khusus utama bagi para pengunjung
termasuk pada kegiatan konservasi yang dilakukan. Persentase minat khusus berdasarkan ketertarikan terhadap sumberdaya wisatawan. Minat tertinggi yang
mendorong wisatawan untuk datang ke Pangumbahan adalah penyu dan pantai 31, minat khusus hanya pada pantai 25, pada penyu 24 sisanya 19 minat
khusus pada kegiatan konservasi di Pangumbahan Gambar 28. Menurut Dwihastuty 2016 98 wisatawan mengetahui minat khusus 2 mendengar dari
masyarakat sehingga menimbulkan rasa ingin tahu akan wisata minat khusus yang dimiliki kawasan konservasi.
Gambar 28. Minat khusus para wisatawan di Pangumbahan Minat khusus wisatawan yang datang ke Pangumbahan didapatkan
berdasarkan sumber informasi dari teman 61, 24 dari keluarga dan sisanya 15 diperoleh dari media online Gambar 29. Informasi dari teman menunjukan
tingginya nilai persepsi masyarakat terhadap sumber daya di Pangumbahan, sehingga Pengalaman langsung sesorang menjadi rujukan untuk wisatawan
lainnya melakukan wisata ke Pangumbahan. Kondisi ini menuntut pengelolaan kawasan untuk meningkatkan pelayanan dan penyediaan fasilitas wisata.
Pengelola diharapkan melakukan pengaturan kegiatan dan pembatasan jumlah wisata untuk menjaga keberlangsungan sumberdaya.
Gambar 29. Sumber informasi kegiatan wisata di Pangumbahan. Rataan jumlah wisatawan selama lima tahun terakhir menunjukan
kecenderungan peningkatan jumlah wisatawan terjadi pada bulan Agustus dan bulan Desember. Rataan jumlah wisatawan bulan agustus mencapai 3.014 orang,
bulan November 2.669 orang Gambar 30 Peningkatan jumlah wisatawan umumnya bertepatan dengan waktu libur sekolah dan libur akhir tahun. Pada saat
libur, Pangumbahan menjadi alternatif wisata yang menarik karena wisatawan selain menikmati keindahan alam. Wisatawan mendapatkan pengetahuan tentang
satwa langka dan kegiatan konservasi Penyu Hijau di Pangumbahan.
Gambar 30. Rataan wisatawan setiap bulan di Pangumbahan
3.16 Kesediaan Membayar Wisatawan
Ekowisata berupa wisata pantai menjadi sumber devisa negara yang menjual rasa. Kesenangan biasanya diekspesikan dengan mengeluarkan uang
dalam jumlah yang tidak sedikit. Kontribusi besar dari pengembangan kawasan konservasi diperoleh apabila kawasan mampu dikelola dengan baik. Pengelolaan
ekowisata tidak hanya menjadi sumber pemasukan tambahan yang menunjang operasional kegiatan konservasi penyu hijau tetapi turut menjaga sumberdaya
alam di Pangumbahan.