Jenis Kelamin Wisatawan dan Tingkatan Usia Wisatawan

3.16.1 Nilai Rataan Keinginan Membayar Wisatawan

Wisatawan memiliki tingkat kepedulian yang berbeda terhadap kelestarian sumberdaya. Salah satu indikatornya adalah variasi kesediaan wisatawan dalam membayar upaya pelestarian penyu di Pangumbahan. Jumlah wisatawan yang bersedia membayar sebanyak 166 orang. Distribusi nilai rata-rata WTP lebih lengkap disajikan berdasarkan jenis kegiatan yang dapat dinikmati para wisatawan di kawasan konservasi. Kesediaan membayar mulai dari tiket masuk, melihat tempat peneluran penyu, pemutaran film dokumenter penyu, pelepasan tukik sampai pada melihat aktivitas peneluran penyu. Nilai rataan WTP terbesar diberikan pengunjung berturut-turut untuk melihat penyu bertelur Rp 56.393 orang. Pemutaran film dokumenter tentang penyu hijau dan kegiatan konservasi yang dilakukan di Pangumbahan Rp 18.202 orang, pelepasan tukik Rp 17.463 orang, tiket masuk Rp 13.858 orang sedangkan harga yang diberikan untuk melihat tempat penetasan telur outdoor Rp 13.426 orang Tabel 8. Tabel 8. Nilai rataan WTP untuk setiap kegiatan di kawasan konservasi Bentuk kegiatan Kisaran nilai WTP Rataan nilai WTP Tarif saat ini Arahan tarif Tiket masuk 1.000 – 150.000 13.858 10.000 Melihat ruang penetasan telur outdoor 1.000 – 50.000 13.426 10.000 10.000 Pemutaran film 1.000 – 100.000 18.202 10.000 Pelepasan tukik Dwihastuti 2014 10.000 – 70.000 17.463 10.000 Melihat penyu bertelur 2.500 – 500.000 56.393 150.000 50.000 Jumlah rataan nilai WTP 119.343 Wisata pantai orang 154 1.540.000 6.160.000 Wisata penyu orang 12 1.800.000 600.000 Jumlah pemasukan untuk kawasan konservasi 3.340.000 6.760.000 Perhitungan nilai rataan WTP untuk semua kegiatan wisata di kawasan konservasi adalah Rp 119.343 orang. Perbedaan nilai WTP untuk melihat aktivitas peneluran penyu mengalami kenaikan dari penelitian sebelumnya Rp 8.856 orang dari Rp 47.357 orang Dwihastuti 2014. Variabel yang berpengaruh terhadap penetuan nilai WTP wisatawan adalah pendapatan, pendidikan dan jumlah tanggungan. Nilai rataan WTP dapat mejadi acuan dalam penetapan tiket masuk untuk semua kegiatan. Perda Kab. Sukabumi Nomor 14 tahun 2013 mengabungkan tarif beberapa bentuk kegiatan di kawasan konservasi. Tiket masuk, melihat ruang penetasan outdoor, pemutaran film dan pelepasan tukik dikenakan biaya 10.000 orang. Jumlah pengunjung yang melakukan wisata pantai 154 orang dan wisata penyu 12 orang menghasilkan total pendapatan bagi kawasan konservasi sebesar Rp 3.340.000. Berbeda dengan penetapan tarif yang didasarkan WTP setiap wisatawan. Jumlah pemasukan bagi kawasan konservasi dengan jumlah wisatawan yang sama menghasilkan pendapatan dua kali lebih besar yaitu RP 6.760.000. Selisih pendapatan dengan tarif yang ditetapkan saat ini yaitu Rp 3.420.000. Keberadaan retribusi dari tarif setiap kegiatan diharapkan dapat digunakan secara langsung untuk melestarikan dan peningkatan kualitas kawasan diantaranya upaya rehabilitasi berupa penanaman pohon. Konsep ekowisata yang mengutamakan pasar atau pengembangan produk yang menjamin kelestarian. Filosofi dan rasa menjadi alasan ekowisata tidak mengenal kejenuhan pasar.

3.16.2 Biaya Wisatawan untuk Wisata Penyu

Biaya wisata penyu mempertimbangkan peluang tingkat kenaikan penyu di Pangumbahan. Jumlah biaya wisata akan meningkat apabila masa tunggu naiknya penyu ke Pangumbahan relatif lama. Masa tunggu penyu berhubungan dengan musim pendaratan penyu yang ditunjukan oleh jumlah penyu yang bertelur di Pangumbahan. Puncak jumlah penyu yang bertelur selama lima tahun terakhir pada bulan Januari dan bulan agustus sampai November lampiran 5. Peluang wisatawan untuk menemukan penyu di setiap stasiun memiliki variasi waktu yang berbeda. Peluang kenaikan penyu relatif lebih besar pada Stasiun 4 dan 5 dengan masa tunggu 1 sampai 5 hari Gambar 31. Pada Stasiun 4, Wisatawan memiliki peluang lebih besar untuk melihat penyu dengan masa tunggu 1 hari Oktober, 2 hari September, November, 3 hari Februari, Juli Agustus, dan Desember, 4 hari Januari, April, dan Juni. Pada Stasiun 5 peluang kenaikan penyu relatif lebih besar pada bulan Oktober dengan masa tunggu 1 hari, masa tunggu 3 hari Februari, Agustus, November dan Desember, 4 hari September, 5 hari April, 6 hari Maret, Juni dan Juli, 8 hari Januari, 9 hari Mei. Pada Stasiun 6 waktu yang dibutuhkan wisatawan relatif lebih lama yaitu 2 sampai 14 hari. Masa tunggu tercepat pada bulan Oktober yaitu 2 hari, 3 hari Maret, April, Juli dan November, 4 hari Juni, 5 hari Februari, 7 hari Januari dan September, 13 hari Desember, 14 hari Mei. Gambar 31. Peluang masa tunggu wisatawan untuk melihat kenaikan penyu pada Stasiun 4, 5 dan 6 Pengelola kawasan konservasi untuk pemanfaatan wisata penyu dapat diarahkan pada stasiun yang memiliki peluang terbesar ditemukan penyu. Pengembangan kawasan wisata pada Stasiun 4 dan 5 lebih besar dibandingkan