Jumlah Wisatawan Karakteristik Wisatawan

Gambar 29. Sumber informasi kegiatan wisata di Pangumbahan. Rataan jumlah wisatawan selama lima tahun terakhir menunjukan kecenderungan peningkatan jumlah wisatawan terjadi pada bulan Agustus dan bulan Desember. Rataan jumlah wisatawan bulan agustus mencapai 3.014 orang, bulan November 2.669 orang Gambar 30 Peningkatan jumlah wisatawan umumnya bertepatan dengan waktu libur sekolah dan libur akhir tahun. Pada saat libur, Pangumbahan menjadi alternatif wisata yang menarik karena wisatawan selain menikmati keindahan alam. Wisatawan mendapatkan pengetahuan tentang satwa langka dan kegiatan konservasi Penyu Hijau di Pangumbahan. Gambar 30. Rataan wisatawan setiap bulan di Pangumbahan

3.16 Kesediaan Membayar Wisatawan

Ekowisata berupa wisata pantai menjadi sumber devisa negara yang menjual rasa. Kesenangan biasanya diekspesikan dengan mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Kontribusi besar dari pengembangan kawasan konservasi diperoleh apabila kawasan mampu dikelola dengan baik. Pengelolaan ekowisata tidak hanya menjadi sumber pemasukan tambahan yang menunjang operasional kegiatan konservasi penyu hijau tetapi turut menjaga sumberdaya alam di Pangumbahan.

3.16.1 Nilai Rataan Keinginan Membayar Wisatawan

Wisatawan memiliki tingkat kepedulian yang berbeda terhadap kelestarian sumberdaya. Salah satu indikatornya adalah variasi kesediaan wisatawan dalam membayar upaya pelestarian penyu di Pangumbahan. Jumlah wisatawan yang bersedia membayar sebanyak 166 orang. Distribusi nilai rata-rata WTP lebih lengkap disajikan berdasarkan jenis kegiatan yang dapat dinikmati para wisatawan di kawasan konservasi. Kesediaan membayar mulai dari tiket masuk, melihat tempat peneluran penyu, pemutaran film dokumenter penyu, pelepasan tukik sampai pada melihat aktivitas peneluran penyu. Nilai rataan WTP terbesar diberikan pengunjung berturut-turut untuk melihat penyu bertelur Rp 56.393 orang. Pemutaran film dokumenter tentang penyu hijau dan kegiatan konservasi yang dilakukan di Pangumbahan Rp 18.202 orang, pelepasan tukik Rp 17.463 orang, tiket masuk Rp 13.858 orang sedangkan harga yang diberikan untuk melihat tempat penetasan telur outdoor Rp 13.426 orang Tabel 8. Tabel 8. Nilai rataan WTP untuk setiap kegiatan di kawasan konservasi Bentuk kegiatan Kisaran nilai WTP Rataan nilai WTP Tarif saat ini Arahan tarif Tiket masuk 1.000 – 150.000 13.858 10.000 Melihat ruang penetasan telur outdoor 1.000 – 50.000 13.426 10.000 10.000 Pemutaran film 1.000 – 100.000 18.202 10.000 Pelepasan tukik Dwihastuti 2014 10.000 – 70.000 17.463 10.000 Melihat penyu bertelur 2.500 – 500.000 56.393 150.000 50.000 Jumlah rataan nilai WTP 119.343 Wisata pantai orang 154 1.540.000 6.160.000 Wisata penyu orang 12 1.800.000 600.000 Jumlah pemasukan untuk kawasan konservasi 3.340.000 6.760.000 Perhitungan nilai rataan WTP untuk semua kegiatan wisata di kawasan konservasi adalah Rp 119.343 orang. Perbedaan nilai WTP untuk melihat aktivitas peneluran penyu mengalami kenaikan dari penelitian sebelumnya Rp 8.856 orang dari Rp 47.357 orang Dwihastuti 2014. Variabel yang berpengaruh terhadap penetuan nilai WTP wisatawan adalah pendapatan, pendidikan dan jumlah tanggungan. Nilai rataan WTP dapat mejadi acuan dalam penetapan tiket masuk untuk semua kegiatan. Perda Kab. Sukabumi Nomor 14 tahun 2013 mengabungkan tarif beberapa bentuk kegiatan di kawasan konservasi. Tiket masuk, melihat ruang penetasan outdoor, pemutaran film dan pelepasan tukik dikenakan biaya 10.000 orang. Jumlah pengunjung yang melakukan wisata pantai 154 orang dan wisata penyu 12 orang menghasilkan total pendapatan bagi kawasan konservasi sebesar Rp 3.340.000. Berbeda dengan penetapan tarif yang didasarkan WTP setiap wisatawan. Jumlah pemasukan bagi kawasan konservasi dengan jumlah wisatawan yang sama