3.2 Kemiringan Pantai
Tingkat kemiringan Stasiun 1 sampai Stasiun 6, memiliki nilai rataan dengan dua kategori kemiringan yaitu miring dan landai. Kategori landai pada
Stasiun 1 dan 6. Kemiringan kategori miring pada Stasiun 2, 3, 4, dan 5. Menurut Darmawijaya 1997 kemiringan agak curam berkisar 16
-30 , kategori miring 8
- 16
sedangkan kategori landai 3 -8
. Nilai kemiringan terendah pada Stasiun 1 dengan nilai rataan 6,15
Gambar 7. Elevasi kemiringan pada Stasiun 2 dan 3 tidak mengalami perubahan yang
signifikan. Perubahan mulai terjadi pada stasiun 4 dan 5, kontur pantai yang cenderung bergelombang berdampak pada probabilitas penyu bertelur. Menurut
Varela-avecedo et al 2009 elevasi pantai diduga menjadi faktor yang paling berpengaruh bagi penyu dalam pemilihan lokasi peneluran.
-5 5
10 15
20
1. Landai 2. Miring 3. Miring 4. Miring 5. Miring 6. Landai
7 5
5 7
-1 6.15
11.42 12.54
9.76 12.91
6.38 15
20 19
14 19
16
k e
m ir
in g
a n
Stasiun
min mean
max
Gambar 7. Tingkat Kemiringan di Pantai Pangumbahan Kesesuian kemiringan pantai untuk habitat penyu pada Stasiun 1 sampai 5
masuk pada kategori S1 sangat sesuia dengan persentase kesesuaian 100. Stasiun 6 masuk pada kategori N tidak sesuai dengan selisih antara S1 sangat
sesuai dengan N tidak sesuai 6,38 Gambar 8. Keberadaan aliran sungai menyebabkan terjadinya penurunan kemiringan sampai dibawah 0
yang berpotensi pada perendaman telur.
Jejak sebaran sarang peneluran penyu sempat ditemukan di Stasiun 3 dengan kemiringan 45
0.
Kemampuan Penyu mencapai lokasi peneluran dengan kemiringan cukup besar tentunya akan membutuhkan energi lebih besar. Selain
itu, mata penyu terbatas tidak dapat melihat pada sudut yang 150º kebawah sehingga kemiringan yang landai dan lebar pantai yang tidak terlalu jauh akan
lebih disukai penyu. Menurut Nuitja 1992 penyu menyukai daerah peneluran daratan landai dan luas dengan rata-rata derajat kemiringan 30
diatas daerah pasang surut intertidal.
50 100
1 2
3 4
5 6
46.81 53.19
P e
rs e
nt ase
K e
m iri
ng a
n
Stasiun
N S2
S1
Gambar 8. Persentase kesesuaian kemiringan pantai untuk habitat Penyu Kesesuaian kemiringan pantai untuk kegiatan wisata kategori S1 sangat
sesuai pada Stasiun 1 dan 6. Nilai persentase kesesuaian lebih dari 50 yang diklasifikasikan pantai yang relatif landai. Stasiun 2, 3, 4 dan 5 dikategori S2
sesuai antara 10 -15
dengan persentase kesesuaiaan 55,26 sampai 88,57 Gambar 9. Menurut Yulianda 2007 kemiringan pantai untuk kegiatan wisata
pantai sangat sesuia apabila kurang dari 10 sedangkan kategori sesuai kemiringan
10 sampai 25
.
50 100
1 2
3 4
5 6
69.44
29.17
17.07 44.74
11.43
72.73 30.56
70.83 82.93
55.26 88.57
27.27
P e
rse n
ta se
K e
m ir
in ga
n
Stasiun
N S2
S1
Gambar 9. Persentase kesesuaian kemiringan pantai untuk wisata pantai.
3.3 Lebar Pantai
Pantai Pangumbahan memiliki lebar pantai sedang hingga lebar dengan kisaran nilai 6,33 m
– 103,96 m. Nilai rataan lebar pantai adalah 46,79 m dengan pengamatan sebelumnya berkisar 37,98 m - 41,33 m Tabel 5. Pantai terlebar
berada pada Stasiun 6 dengan rataan 70,73 m kisaran 48,29 - 103,96 m. Berbedanya nilai lebar pantai bagian supratidal sangat dipengaruhi aktivitas
pasang surut. Menurut Sagara 2008 Lebar pantai Pangumbahan pada saat musim barat dan lebih besar pada musim timur dengan selisih supratidal 7 m dan
intertidal 8,25 m.