30
melihat dampak dummy krisis minyak dunia tahun 2005 yang belum ditemukan dalam penelitian sebelumnya.
Penelitian ini akan menggunakan metode pendekatan Error Correction Model ECM. Penentuan penggunaan ECM berdasarkan tujuan penelitian untuk melihat
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini karena perubahan salah satu variabel makroekonomi akan
memengaruhi perubahan investasi portofolio asing di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2.6. Kerangka Pemikiran
Integrasi perekonomian dunia telah memengaruhi perekonomian setiap negara dan tidak ada negara yang dapat lepas dari pengaruh aliran investasi portofolio asing.
Investasi portofolio asing merupakan salah satu sumber terbesar bagi pembangunan domestik di awal sejarah pembangunan ekonomi negara maju, dan melalui konsep
yang sama negara-negara berkembang mulai memperbaiki iklim investasi untuk mendorong aliran investasi portofolio asing.
Aliran investasi portofolio asing yang masuk ke Indonesia masih tergolong kecil dibanding dengan beberapa negara maju atau negara berkembang lainnya.
Pembelian Bersih Asing Foreign Net Purchase atas saham yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia berfluktuasi dengan pertumbuhan yang lambat. Jumlah aliran
modal asing yang kecil turut mendorong lemahnya capital inventory pasar modal Indonesia di tingkat global. Indonesia belum mencapai angka di atas satu persen
untuk memperlihatkan kekuatan modalnya dalam integrasi perekonomian internasional.
31
Ketertutupan perekonomian Indonesia di masa yang lalu dan krisis moneter 1997-1998 merupakan sebagian faktor yang memengaruhi peningkatan risk aversion
oleh investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia. Ketersediaan modal yang kecil telah memperlambat pembangunan domestik di Indonesia. Tingkat tabungan
untuk membiayai investasi dan ekspansi skala usaha terhambat oleh ketersediaan modal yang kecil.
Faktor-faktor yang turut menyebabkan perubahan investasi portofolio asing di Indonesia dalam penelitian ini adalah Produk Domestik Bruto, kurs mata uang rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat, suku bunga internasional London Interbank Offered Rate
LIBOR, jumlah uang beredar money supply, tingkat inflasi, net ekspor, tingkat Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan dummy krisis. Produk
Domestik Bruto merupakan salah satu referensi bagi investor asing untuk menanamkan modal di negara berkembang, karena terkait dengan kepercayaan risiko
pada negara dengan perekonomian yang lebih mapan growing investor confidence. Perubahan nilai tukar juga akan memengaruhi aliran investasi portofolio karena
menyebabkan pergeseran penawaran dan permintaan dollar atas rupiah sebagai mata uang Indonesia.
Teori paritas suku bunga interest rate parity menjelaskan bahwa depresiasi nilai tukar e
↑ menyebabkan suku bunga domestik akan menurun sehingga menyebabkan perubahan pada aliran investasi portofolio asing ke Indonesia.
Penurunan suku bunga dan inflasi juga dapat terjadi akibat kebijakan moneter yang kontraktif yang pada gilirannya menurunkan harga saham. Selain itu, adanya
peningkatan net ekspor mengindikasikan bahwa jumlah dana asing yang masuk lebih
32
Investasi Portofolio Asing
Kapitalisasi dan Likuiditas Pasar
Modal Sumber
Pembiayaan Pembangunan Domestik
Dinamika dan Faktor‐Faktor yang Memengaruhi
Investasi Portofolio Asing
Nilai Tukar
Rp ‐USD
London Interbank
Offered Rate
Jumlah Uang
Beredar Net
Ekspor Inflasi
PMDN
Rekomendasi Kebijakan Peningkatan Investasi Portofolio Asing
Produk Domestik
Bruto Dummy
Krisi s
2005
besar daripada jumlah dana yang keluar dan net eskpor positif akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan perusahan-perusahaan domestik juga akan
meningkatkan equity holdings yang dapat mendorong investor asing untuk aktif dalam pasar saham di Indonesia.
Seluruh faktor-faktor yang memengaruhi perubahan aliran investasi portofolio asing di Indonesia yang disebutkan diatas dapat dikembangkan ke dalam suatu
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perubahan Investasi Portofolio Asing Di Indonesia
33
2.7. Hipotesis