Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN Dummy Krisis Minyak Dunia Tahun 2005

26 defisit transaksi berjalan. Secara sederhana, defisit transaksi berjalan mengindikasikan bahwa semakin kecilnya investasi portofolio asing yang masuk ke dalam pasar modal berdasarkan nilai net ekspor yang mengalami penurunan. Aktifitas impor yang lebih mudah merupakan hasil dari pengurangan tekanan gap kurs mata uang akibat aliran investasi portofolio asing.

2.4.7. Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN

Realisasi investasi masyarakat domestik suatu negara akan mendorong pertumbuhan perekonomian lokal. Pertumbuhan perusahaan lokal akan mengarah pada peningkatan keperluan dana untuk kegiatan ekspansi usaha. Dana investasi dari pihak asing merupakan salah satu sumber pembiayaan melalui aset domestik yang ditawarkan. Peningkatan investasi domestik langsung akan memperbesar equity holdings sehingga meningkatkan keaktifan investor asing dalam pasar saham. Perubahan penanaman investasi asing pada negara berkembang dipengaruhi oleh perubahan investasi langsung oleh masyarakat domestik UNCTAD, 2006. Menurut Dumairy 1996, penanaman modal dalam negeri merupakan salah satu cara untuk membentuk modal domestik bruto dan memengaruhi sumbangan investasi terhadap pertumbuhan nasional. Rendahnya realisasi investasi portofolio asing di Indonesia disebabkan oleh dua sifat dasar. Pertama, bersifat subyektif- internal, berkaitan dengan keadaan perekonomian Indonesia termasuk keadaan calon investor domestik yang memiliki kemampuan modal yang kecil untuk membangun perekonomian. Kedua, bersifat obyektif-eksternal, berkaitan dengan keadaan perekonomian internasional yang lebih menarik dan mendukung keinginan asing untuk memindahkan modalnya. 27

2.4.8. Dummy Krisis Minyak Dunia Tahun 2005

Laju pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2005 cenderung melambat sebesar 4,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,3 persen berkenaan dengan adanya kecenderungan krisis minyak dunia yang menguat. Harga minyak dunia yang mencapai level di atas USD 70 per barel pada bulan Agustus 2005 dari sekitar USD 42,12 per barel pada awal tahun mempunyai dampak atas peningkatan laju inflasi dunia Bapepam-LK, 2009. Di samping itu, badai Katrina juga menjadi faktor pendorong melambungnya harga minyak dunia karena menyebabkan terganggunya produksi minyak dan gas di Amerika Serikat. Krisis minyak yang terjadi pada tahun 2005 sangat berpengaruh terhadap perkembangan aliran keuangan dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Sisi positif atas krisis minyak dunia yang terjadi adalah adanya tren peningkatan investasi portofolio oleh investor-investor asing ke negara berkembang. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,8 persen pada tahun 2004 menjadi 5,7 persen pada tahun 2005 Bank Indonesia, 2009. Pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh peningkatan kapitalisasi pasar modal Indonesia. Nilai kapitalisasi pasar di BEJ meningkat sebesar 17,8 persen dari Rp.679,9 triliun di tahun 2004 menjadi Rp.801,3 triliun di tahun 2005 dan total nilai transaksi di BEJ meningkat sebesar 64,37 persen dari Rp.247 triliun di tahun 2004 menjadi Rp 406 triliun di tahun 2005 Bapepam-LK, 2005. Selain itu, adanya program-program penanganan krisis secara cepat dari pemerintah juga turut mendorong peningkatan investasi portofolio asing di Indonesia pada tahun-tahun berikutnya. 28

2.5. Penelitian Terdahulu