24
Dalam perkembangan selanjutnya, selain jalur moneter langsung direct monetary channel, hubungan mekanisme transmisi moneter terhadap tingkat
investasi pada umumnya juga dapat terjadi melalui jalur harga aset assets price channel
. Mekanisme transmisi melalui harga aset menekankan bahwa kebijakan moneter berpengaruh pada perubahan harga aset, seperti saham dan obligasi atau
kekayaan masyarakat lainnya, yang selanjutnya memengaruhi pengeluaran investasi. Apabila bank sentral melakukan kebijakan moneter kontraktif, maka hal tersebut akan
mendorong peningkatan suku bunga, dan pada gilirannya akan menekan harga pasar aset perusahaan. Penurunan harga aset dapat berakibat pada dua hal. Pertama,
mengurangi kemampuan perusahaan untuk melakukan ekspansi. Kedua, menurunkan nilai kekayaan dan pendapatan, sehingga mengurangi pengeluaran investasi. Secara
keseluruhan, kedua hal tersebut berdampak pada penurunan pengeluaran agregat.
Sumber: Warjiyo 2004
Gambar 2.2. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter melalui Jalur Harga Aset
2.4.5. Inflasi
Mishkin 2001 mendefinisikan inflasi sebagai keadaan dimana terjadi peningkatan harga umum secara terus-menerus. Penyebab inflasi ada dua, yaitu
cost-push inflation dan demand-pull inflation. Cost-push inflation terjadi karena
adanya tekanan biaya produksi. Demand-pull inflation terjadi karena permintaan masyarakat akan barang dan jasa yang terlalu tinggi. Kaum Monetaris berpendapat
Kebijakan Moneter
Jumlah Uang Beredar
Suku Bunga
Harga Aset
Investasi
25
bahwa inflasi merupakan fenomena moneter karena terjadi akibat money supply yang tinggi. Kaum Keynesian mengatakan bahwa perpaduan kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter merupakan cara untuk mengendalikan inflasi yang terjadi. Inflasi menunjukkan kerentanan perekonomian suatu negara sehingga hal ini
sangat berpengaruh terhadap kepercayaan pemodal asing akan prospek pendapatan yang akan diperolehnya di negara tersebut. Ketidakpastian inflasi memengaruhi
komposisi dari aset-aset finansial. Kenaikan ekspektasi inflasi membuat nilai hutang jangka pendek tetap tetapi menurunkan nilai nominal dan kemudian riil dari obligasi
dan saham.
2.4.6. Net Ekspor
Transaksi berjalan merangkum aliran dana antara satu negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa. Defisit
transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar dari suatu negara lebih besar dari dana-dana yang masuk. Komponen transaksi berjalan terdiri dari neraca
perdagangan dan neraca barang dan jasa. Mankiw 2000 menjelaskan bahwa neraca perdagangan atau net ekspor secara sederhana merupakan selisih antara ekspor dan
impor, dan dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
Nx = X – M 2.5
Apabila net ekspor surplus, berarti tingkat perdagangan domestik melalui kegiatan ekspor lebih besar daripada kegiatan impor yang mengakibatkan negara
menjadi surplus dalam transaksi berjalan current account balance. Besarnya jumlah ekspor akan memengaruhi penawaran dollar atau investasi portofolio. Sebaliknya,
apabila impor suatu negara melebihi ekspornya, maka negara tersebut mengalami
26
defisit transaksi berjalan. Secara sederhana, defisit transaksi berjalan mengindikasikan bahwa semakin kecilnya investasi portofolio asing yang masuk ke
dalam pasar modal berdasarkan nilai net ekspor yang mengalami penurunan. Aktifitas impor yang lebih mudah merupakan hasil dari pengurangan tekanan gap kurs mata
uang akibat aliran investasi portofolio asing.
2.4.7. Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN