Latar Belakang Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan salah satu bagian penting bagi kehidupan manusia. Karena antara hutan dan manusia mempunyai keterikatan yang cukup erat dan saling mendukung satu sama lain. Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan menggantungkan sebagian besar kebutuhan hidupnya pada hutan. Pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya hutan sangat beragam. Banyak peneliti yang menjadikan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan hutan sebagai fokus utama dalam penelitiannya. Sebagai contoh, Mainawati 2004 mengkaji tentang partisipasi dan nilai-nilai tradisional oleh masyarakat Kasepuhan terkait dengan pengelolaan kawasan TNGH. Puspita 2006 mengkaji pengetahuan masyarakat dan peranannya dalam konservasi Kedaung. Selanjutnya, Nurhayati 2006 mengkaji pengetahuan tradisional masyarakat Paser dalam hal pemanfaatan tumbuhan. Pada kasus lain, Asiah 2009 meneliti tentang pengetahuan lokal dalam pengelolaan hutan rakyat serta perubahan pengetahuan dan perannya dalam kelestarian ekosistem. Kajian-kajian tersebut menunjukan kesimpulan yang berbeda-beda. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat merupakan aspek yang cukup penting dalam menjaga kelestarian hutan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh LSM-LSM lingkungan memperlihatkan bahwa pemanfaatan kawasan hutan dan taman nasional pada khususnya oleh masyarakat adat tidak terbukti merusak ekosistem kawasan taman nasional Mainawati 2004. Salah satu kawasan yang dijadikan taman nasional oleh pemerintah adalah Gunung Halimun sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 282Kpts-II1992 tanggal 28 Februari 1992 dengan luas 40.000 ha. Kemudian pada tahun 2003 kawasan TNGH diperluas menjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS melalui SK Menhut No. 175Kpts-II2003. Perluasan tersebut dilakukan dengan tujuan melakukan penyelamatan kawasan konservasi Halimun Salak akibat adanya desakan pembangunan dan kepentingan masyarakat. Perluasan kawasan TNGHS merubah status hutan produksi menjadi satu kesatuan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dengan luas kawasan menjadi 113.357 ha. Dengan beralih fungsinya kawasan hutan produksi menjadi taman nasional maka aturan yang ada didalamnya pun ikut berubah sesuai dengan aturan taman nasional. Kebijakan yang langsung berdampak pada aktivitas masyarakat adalah adanya pembatasan akses dalam pemanfaatan hutan. Perubahan kebijakan di sisi lain memberikan sumbangan yang cukup besar dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat meskipun bertentangan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga untuk mencapai pengelolaan hutan yang lestari diperlukan adanya kerjasama antar berbagai pihak yaitu pemerintah dan pengelola TNGHS sebagai pembuat kebijakan juga masyarakat yang tinggal disekitar hutan yang akan memberikan dampak baik positif maupun negatif. Hal ini tergantung dari sejauh apa kebijakan dan aturan yang dibuat oleh pemerintah khususnya TNGHS berkontribusi terhadap pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan TNGHS. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian mengenai pengetahuan masyarakat tentang konservasi dan pengaruhnya terhadap aktivitas-aktivitas pemanfaatan masyarakat seperti budidaya pertanian, menebang pohon, mengambil kayu bakar, dan mengambil rumput. Aktivitas masyarakat tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Penelitian ini penting dilakukan karena pengetahuan tentang konservasi dapat membantu masyarakat maupun pengelola TNGHS untuk menentukan cara yang harus dilakukan agar pengelolaan TNGHS dapat berjalan dengan baik, serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar tanpa harus merusak kawsan konservasi.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Jenis Sumberdaya Taman Nasional Gunung Halimun yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Desa Kiasari Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Jawa Barat

0 15 76

Implikasi Modal Sosial Masyarakat Terhadap Pengelolaan Taman Nasional (Studi Kasus Taman Nasional Gunung Halimun Salak

3 59 247

Relasi Geder dalam Pemilikan dan Penguasaan Sumberdaya Agraria (Kasus Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

0 16 375

Implementasi manajemen kolaboratif dalam pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat: studi kasus kampung citalahab Sentral-Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

4 28 83

Strategi Komunikasi Pemasaran kawasan ekowisata berbasis masyarakat (kasus: Taman Nasional Gunung Halimun Salak)

2 19 310

Analisis Dampak Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi (Studi Kasus di Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

2 18 275

Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 11 167

Analisis Kelembagaan Masyarakat Adat Kasepuhan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Hutan (Studi Kasus Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug Taman Nasional Gunung Halimun-Salak)

4 23 250

Kajian Pemanfaatan Sumberdaya Hutan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak oleh Masyarakat Sekitar

0 11 46

Persepsi Masyarakat Tentang Layanan Ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

0 1 36