4.1.5 Flora
Lebih dari 700 jenis tumbuhan berbunga hidup di hutan alam di dalam TNGHS, yang meliputi 391 marga dari 119 suku. Tipe hutan alam di kawasan
TNGHS dibagi menjadi hutan hujan dataran rendah 100-1.000 mdpl yang didominasi oleh Zona Collin 500-1.000 mdpl, hutan hujan pegunungan bawah
atau sub montana ketinggian 1.000-1.500 mdpl dan hutan hujan pegunungan tengah atau hutan montana ketinggian 1.500-1.929 mdpl. Pada ketinggian 1.400-
1.929 mdpl banyak dijumpai jenis-jenis Gimnospermae seperti jamuju Dacrycapus imbricatus, kiputri Podocarpus neriifolius dan kibima P. amara.
Sedangkan pada ketinggian 1.000-1.200 mdpl terdapat pohon-pohon yang tingginya mencapai 40-45 m dengan diameter 120 cm, jenis-jenisnya antara lain
rasamala Altingia excelsa, saninten Castanopsis argentea, pasang Quercus sp
. dan huru Litsea sp.. pada ketinggian 600-700 mdpl beberapa jenis anggota Suku Dipterocarpaceae yang merupakan ciri hutan hujan dataran rendah dapat
ditemukan dikawasan Gunung halimun, yaitu: Dipterocarpus trinervis, D. Gracillis
dan D. Hasseltii. Didaerah perluasan ditemukan hutan tanaman , terutama di areal yang
dulunya berstatus sebagai hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani, antara lain hutan tanaman rasamala Altingia excelsa, pinus Pinus
merkusii , damar Agathis sp. dan puspa Schima wallichii BTNGHS 2007.
4.1.6 Fauna
TNGHS memiliki keanekaragaman satwa liar yang tinggi, diantaranya 244 jenis burung atau setara dengan 50 dari jumlah jenis burung yang hidup di Jawa
dan Bali, 61 jenis mamalia, 27 jenis amfibi, 50 jenis reptilia, berbagai jenis serangga, diantaranya 26 jenis capung. Jenis penciri Flagship Species TNGHS
adalah owa jawa Hylobates moloch, macan tutul Panthera pardus melas dan elang jawa Spizaetus bartelsi, serta kukang Nycticebus coucang BTNGHS
2007.
4.2 Kondisi Sosial dan Ekonomi Desa Cipeuteuy 4.2.1 Administrasi Pemerintahan