Waktu dan Tempat Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2009 dan bertempat di Desa Cipeuteuy Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Desa Cipeuteuy dipilih karena lokasinya yang berada di sekitar kawasan TNGHS dan tidak terlalu jauh dengan kantor Balai TNGHS. Selain itu, Desa Cipeuteuy merupakan salah satu desa Model Kampung Konservasi dan terlibat dalam PEKA Peduli Konservasi Indonesia

3.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Informan sebanyak 30 orang yang terdiri dari para tokoh masyarakat dan warga masyarakat di lima dusun di Desa Cipeuteuy yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pengelolaan taman nasional. Jumlah informan di setiap dusunnya berbeda didasarkan pada kemudahan akses dalam menjangkau dusun tersebut. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan pengamatan langsung dilapangan observasi. Data sekunder diperoleh dari Balai TNGHS dan kelurahan Desa Cipeuteuy. Data yang dikumpulkan yaitu kondisi umum lokasi penelitian dan kondisi sosial ekonomi yang diambil dari data monografi desa yang terdiri dari batas wilayah, jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata pencarian, dan luas pemanfaatan lahan.

3.3 Metode Pengolahan Data

Data yang didapatkan dari hasil observasi lapang dan wawancara mendalam dengan masyarakat diklasifikasikan, dikelompokan, dan dianalisis. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk teks naratif dan gambar, dan disajikan secara deskriptif.

3.4 Definisi Operasional

1. Pengetahuan masyarakat yang dimaksud terbagi kedalam dua kategori, yaitu: a. Pengetahuan masyarakat yang terkait dengan interaksinya terhadap hutan, yang terbagi dalam bentuk-bentuk pemanfaatan hutan diantaranya budidaya pertanian, menebang pohon, mengambil kayu bakar, dan mengambil rumput. b. Pengetahuan mayarakat yang terkait dengan aturan-aturan taman nasional berupa larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat pembatasan akses pemanfaatan. 2. Berdasarkan sanksi yang diberikan larangan-larangan tersebut dikategorikan menjadi dua: a. Larangan dengan sanksi keras; Larangan keras merupakan bentuk larangan yang apabila tetap dilakukan diberikan sanksi berupa proses hukum dan diserahkan kepada pihak yang berwajib pihak kepolisian b. Larangan dengan sanksi ringan; Larangan ringan merupakan bentuk larangan yang apabila dilakukan diberikan teguran oleh petugas BTNGHS atau hanya dibiarkan tanpa proses hukum dan tanpa sanksi sosial dari masyarakat. 3. Berdasarkan jangka waktunya, larangan dikategorikan menjadi dua yaitu: a. Larangan yang berlaku selama periode waktu tertentu. b. Larangan yang berlaku selamanya. 4. Bentuk pemanfaatan masyarakat dikategorikan menjadi dua berdasarkan tingkat urgensitaskebutuhan a. Tingkat urgensitaskebutuhan rendah yaitu bentuk pemanfaatan yang dilakukan secara temporal dan bukan merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat. b. Tingkat urgensitaskebutuhan tinggi yaitu bentuk pemanfaatan yang dilakukan secara terus menerus dan merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat. IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Biofisik Taman Nasional Gunung Halimun Salak 4.1.1 Letak

Dokumen yang terkait

Jenis Sumberdaya Taman Nasional Gunung Halimun yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Desa Kiasari Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Jawa Barat

0 15 76

Implikasi Modal Sosial Masyarakat Terhadap Pengelolaan Taman Nasional (Studi Kasus Taman Nasional Gunung Halimun Salak

3 59 247

Relasi Geder dalam Pemilikan dan Penguasaan Sumberdaya Agraria (Kasus Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

0 16 375

Implementasi manajemen kolaboratif dalam pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat: studi kasus kampung citalahab Sentral-Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

4 28 83

Strategi Komunikasi Pemasaran kawasan ekowisata berbasis masyarakat (kasus: Taman Nasional Gunung Halimun Salak)

2 19 310

Analisis Dampak Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi (Studi Kasus di Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

2 18 275

Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 11 167

Analisis Kelembagaan Masyarakat Adat Kasepuhan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Hutan (Studi Kasus Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug Taman Nasional Gunung Halimun-Salak)

4 23 250

Kajian Pemanfaatan Sumberdaya Hutan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak oleh Masyarakat Sekitar

0 11 46

Persepsi Masyarakat Tentang Layanan Ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

0 1 36