5.2.2. Strategi Produk
Pada umumnya, suatu industri perlu melakukan strategi dalam hal menghasilkan produk yang berkualitas agar dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi persaingan diantara produsen pakan yang semakin ketat. Strategi produk yang dilakukan yaitu dengan
menghasilkan produk pakan yang bermutu sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI. Namun, sampai saat ini perusahaan yang dapat mempertahankan
kualitas produknya dengan sejumlah merk yang beragam masih didominasi oleh produsen besar seperti Charoen Pokphand dan Japfa Comfeed, sehingga banyak
produsen kecil menutup usahanya yang tidak hanya diakibatkan oleh hasil produk yang kalah bersaing, tetapi juga karena kurangnya modal dan input yang tersedia.
Contohnya, menurut Yusdja, et. al. 2004 yaitu peternakan rakyat khususnya yang tidak terintegrasi atau peternak rakyat mandiri, karena mereka membiayai
usahanya sendiri tanpa ada bantuan dan kerjasama dengan pihak lain serta lemahnya dalam melaksanakan biosekuriti agak lamban merespon dan
melakukan antisipasi khususnya masalah flu burung dan kurangnya manajemen peternakan secara baik.
5.2.3. Strategi Promosi
Strategi promosi yang dilakukan perusahaan besar pada industri pakan ternak selain bertujuan untuk memberikan informasi kepada para konsumen
tentang adanya produk pakan ternak di pasar terutama mengenai keunggulan produknya, tetapi juga untuk dapat meningkatkan jumlah penjualan perusahaan
serta untuk merebut pangsa pasar dari produsen lain. Strategi dilakukan melalui
iklan di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Promosi di media elektronik diantaranya melalui internet dengan situs-situs tertentu mengenai
peternakan, sedangkan di media cetak dapat melalui majalah peternakan seperti Poultry Indonesia dan Trobos. Selain itu, strategi promosi dapat dilakukan juga
melalui beberapa kegiatan besar yang diikuti perusahaan pakan seperti Indo Livestock Expo dan Forum yang diadakan setiap satu tahun sekali.
5.2.4. Strategi Distribusi
Sebagian besar semua pabrik pakan ternak di Indonesia terletak di Pulau Jawa terutama di Propinsi Jawa Timur seperti Japfa Comfeed yang mendominasi
pasar di wilayah tersebut dan juga beberapa wilayah di Kalimantan. Produsen di daerah Jawa mensupply pakan untuk Kalimantan, Maluku, Papua dan wilayah
lainnya, sedangkan untuk produsen di daerah Sumatera Utara dan Lampung seperti Charoen Pokphand dan Sierad mensupply pakan untuk daerah Sumatera
lainnya. Selain itu, produsen di daerah Jawa Barat dan Banten selain menyediakan pakan untuk daerah sendiri, tetapi juga menyediakan pakan untuk daerah
Sumatera. Pasar pakan daerah Sulawesi Selatan dan wilayah timur Indonesia dikuasai oleh Cargill Indonesia. Strategi distribusi dilakukan berdasarkan
kesepakatan antara produsen dan konsumen, dimana cara untuk mendistribusikan produknya dengan mengantar produk yang dipesan sampai ke tangan pembeli.
Namun, menurut Saptana, et. al. 2002 dalam penelitiannya menyatakan bahwa sistem pemasaran pabrik pakan dinilai tidak efisien, dimana pabrik pakan
dan pelaku tata niaga agentdistributor dan poultry shop mengambil porsi keuntungan relatif besar. Hal tersebut diduga terjadi karena adanya sistem komisi
yang terjadi di pelaku tata niaga pakan sebesar 15 sampai 20 persen dari harga jual pakan.
5.2.5. Strategi Bisnis