Konsentrasi Pasar Analisis Struktur Industri Pakan Ternak di Indonesia

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Struktur Industri Pakan Ternak di Indonesia

Analisis struktur industri pakan ternak di Indonesia dapat diketahui dengan melihat pangsa pasar dari perkembangan penjualan masing-masing perusahaan, konsentrasi rasio empat perusahaan terbesar CR 4 dan besarnya hambatan masuk pasar. Namun, untuk pangsa pasar dari masing-masing perusahaan pakan ternak tidak dapat ditentukan, karena adanya keterbatasan data penjualan. Untuk itu langsung melihat faktor CR 4 , karena CR 4 diasumsikan sebagai langkah penting pertama dalam upaya melakukan analisis persaingan. Ketiga faktor tersebut memperlihatkan bagaimana ukuran persaingan antara perusahaan-perusahaan pakan ternak Indonesia dalam suatu pasar.

5.1.1. Konsentrasi Pasar

Pengukuran rasio konsentrasi industri pakan ternak di Indonesia dilakukan pada penjumlahan pangsa pasar empat perusahaan terbesar CR 4 . Pengelompokan empat perusahaan tersebut didasarkan pada nilai output yang dihasilkan oleh empat perusahaan terbesar industri pakan ternak. Menurut Jaya 2001 penggabungan empat perusahaan terbesar yang memiliki pangsa pasar 60 sampai 100 persen menghasilkan struktur pasar yang bersifat oligopoli ketat, dimana kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga relatif mudah. Namun, untuk penggabungan empat perusahaan terbesar yang memiliki pangsa pasar 40 persen atau kurang dari pangsa pasar menghasilkan struktur pasar yang bersifat oligopoli longgar. Tabel 5.1. CR 4 Industri pakan Ternak Indonesia 1984-2008 Tahun CR 4 Tahun CR 4 Tahun CR 4 1984 57,18 1993 44,78 2002 42,09 1985 44,38 1994 38,73 2003 37,04 1986 35,75 1995 37,82 2004 42,85 1987 34,92 1996 33,01 2005 42,70 1988 30,81 1997 34,20 2006 43,39 1989 36,80 1998 36,43 2007 35,91 1990 30,54 1999 38,54 2008 35,35 1991 39,44 2000 37,10 1992 34,39 2001 34,08 Rata-rata 38,33 Sumber: BPS, 1984-2008 diolah Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.1, terlihat bahwa struktur pasar yang terjadi dalam industri pakan ternak di Indonesia bersifat oligopoli longgar dengan rata-rata konsentrasi empat perusahaan terbesar CR 4 dari tahun 1984 sampai 2008 sebesar 38,33 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kesepakatan antara perusahaan pakan ternak untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin. Selama tahun 2005 sampai 2008, CR 4 terbesar yang diperoleh sebesar 43,39 persen pada tahun 2006, dan pada tahun tersebut pula CR 4 mengalami peningkatan. Namun, pada Tabel 4.1. diketahui bahwa jumlah perusahaan pakan mengalami peningkatan dari 67 perusahaan pada tahun 2005 menjadi 88 perusahaan pada tahun 2006, sehingga peningkatan CR 4 pada tahun tersebut bukan disebabkan adanya penurunan jumlah perusahaan, melainkan karena bertambahnya jumlah perusahaan, namun produk yang dihasilkan perusahaan- perusahaan baru pada tahun tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan empat perusahaan terbesar.

5.1.2. Hambatan Masuk Pasar