tepat sasaran dan tepat guna agar tujuan utama dapat tercapai. Perencanaan yang baik sebelumnya harus mengetahui kondisi lingkungan internal dan
eksternal. Hal tersebut untuk menghindari kerugian dan usaha tersebut dapat terus berlanjut, sehingga dapat memperbaiki kesejahteraan
masyarakat desa setempat. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.
c. Penguatan brand wisata alam Kecamatan Bayah sebagai wisata yang unik dan alami W3, W4, T1, T2, T3.
Cara untuk memperkuat brand adalah dengan edukasi pasar. Edukasi pasar dapat dilakukan di beragam acara formal yang diadakan oleh pemerintah
atau pihak terkait dengan wisata alam Kecamatan Bayah. Dengan acara pameran yang diadakan dan informasi tentang keunikan kawasan wisata
alam Kecamatan Bayah, dapat digolongkan sebagai strategi penetrasi pasar karena dilakukan di segmen utama wisata alam di Kecamatan
Bayah.
5.5.5 Pemilihan Strategi dari Matriks SWOT dan Matriks Internal-
Eksternal
Alternatif yang ada, kemudian dipilih lima strategi yang akan dimasukan ke dalam struktur AHP. Pemilihan strategi dilakukan menggunakan metode
Bayes. Metode ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pembobotan antar kriteria dan pembobotan alternatif strategi. Berdasarkan hasil survey lapangan dan
wawancara, beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur layak atau tidaknya strategi yang digunakan adalah kualitas, SDM, obyek wisata, promosi
dan pemasaran, biaya, aksesibilitas, pelayanan, fasilitas, persaingan dan peningkatan kerja.
Tabel 19 Bobot untuk masing-masing kriteria
Kriteria Bobot
Kualitas 0.051
SDM 0.051
Obyek wisata 0.202
Promosi dan pemasaran 0.121
Biaya 0.190
Aksesibilitas 0.064
Pelayanan 0.042
Fasilitas 0.144
Persaingan 0.015
Peningkatan kerja 0.120
Pembobotan kriteria yaitu membandingkan tingkat kepentingan antar kriteria yang ada. Setelah diperoleh nilai masing-masing bobot untuk tiap kriteria
Tabel 19, maka dilakukan pemberian nilai kepentingan untuk setiap stretegi. Tiap strategi memiliki sembilan nilai yang mewakili keunggulan strategi untuk
setiap kriteria. Lalu dilakukan perkalian antara sembilan nilai tersebut dengan nilai dari masing-masing kriteria setelah itu dijumlahkan Tabel 20.
Tabel 20 Hasil pembobotan untuk masing-masing strategi pemasaran Wisata alam di Kecamatan Bayah
Strategi Pembobotan
Prioritas
S1 3,816
1 S2
3,776 2
S3 3,076
11 S4
3,276 8
S5 3,574
5 S6
3.707 3
S7 3,13
10 S8
3,39 6
S9 2,974
12 S10
3,329 7
S11 3.191
9
S12 3,606
4
Dimana : S1 : Melakukan promosi wisata alam dengan menonjolkan keunikan dan
kepekaan sumberdaya alam. S2 : Pengembangan kegiatan wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan, jelajah
alam dan interpretasi. S3 : Meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung yang datang dengan
bekerjasama dengan masyarakat dalam pemanduan wisata. S4 : Perbaikan pelayanan pengelola kepada pengunjung berupa perbaikan
infrastruktur aksesibilitas, sarana dan prasarana. S5 : Memperluas promosi ke segmen lain dengan cara memperluas promosi
secara geografi melalui media, pameran dan pemilihan saija dan adinda sebagai duta pariwisata Kabupaten Lebak.
S6 : Melakukan promosi “visit Banten“ bersama dengan tempat wisata
berbasis alam lain. S7 : Meningkatkan daya saing obyek wisata yang berkualitas dan unik.
S8 : Membuat paket wisata yang sesuai dengan harapan pengunjung tanpa merubah alam.
S9 : Melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar serta melakukan kerjasama dan pengawasan dengan masyarakat sekitar.
S10 : Memperbanyak fasilitas pendukung wisata lainnya seperti fasilitas olah raga.
S11 : Melakukan perencanaan manajement yang baik dalam hal pengelolaan sehingga dapat menguntungkan kesejahteraan masyarakat desa setempat.
S12 : Penguatan brand wisata alam Kecamatan Bayah sebagai wisata yang unik dan alami.
Strategi yang di nilai paling baik kemudian dimasukan sebagai faktor alternatif pada AHP. Dipilih lima strategi yang memiliki bobot terbesar untuk
masing-masing strategi, lima strategi dengan nilai terbesar yaitu: 1. Melakukan promosi wisata alam dengan menonjolkan keunikan dan kepekaan
sumberdaya alam: 3,816 2. Pengembangan kegiatan wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan, jelajah
alam dan interpretasi: 3, 776 3. Memperluas target pasar dengan melakukan promosi melalui media, pameran
dan pemilihan saija dan adinda sebagai duta pariwisata kabupaten Lebak: 3,574
4. Melakukan promosi “visit Banten“ bersama dengan tempat wisata berbasis
alam lain: 3,707 5. Penguatan brand wisata alam Kecamatan Bayah sebagai wisata yang unik
dan alami: 3,606
5.6 Analisis Pengambilan Keputusan Pemasaran Wisata alam di
Kecamatan Bayah Menggunakan Analsis Hirarki Proses AHP.
Identifikasi fokus utama, faktor yang yang berpengaruh, aktor yang berperan, tujuan yang ingin dicapai dan alternatif strategi pemasaran dilakukan
melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur dengan pihak internal Wisata alam di Kecamatan Bayah sebanyak lima responden ahli yang mengerti
tentang kondisi Wisata alam di Kecamatan Bayah. Responden ahli dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang oprasional lapang wisata alam di Kecamatan
Bayah dan dua orang dari oprasional kantor wisata alam di Kecamatan Bayah.