Demand Permintaan Pasar TINJAUAN PUSTAKA

wisata alam, taman buru, taman wisata laut, serta kawasan hutan lainnya Yoeti 2000. Sedangkan menurut Darsoprajitno 2002 menyatakan bahwa obyek daya tarik wisata adalah rangsangan atau daya tarik sumberdaya alam yang kemudian dikembangkan untuk kepentingan kepariwisataan. Obyek dan daya tarik wisata merupakan suatu potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata Suwantoro 2002. Menurut Suwantoro 2002 terdapat banyak jenis daya tarik wisata dan dibagi dalam beberapa macam sistem klasifikasi daya tarik. Secara garis besar daya tarik wisata diklasifikasikan ke dalam tiga klasifikasi yaitu: 1. Obyek dan daya tarik wisata alam. 2. Obyek dan daya tarik wisata budaya. 3. Obyek dan daya tarik wisata minat khusus. Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan pada pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang sasarannya adalah wisata. Berdasarkan pasal 4 disebutkan bahwa yang termaksuk obyek dan daya tarik wisata yaitu: 1. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna. 2. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisat petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan. Pengertian obyek dan daya tarik wisata dapat disimpulkan berdasarkan penjelasan dan ciri-ciri yang telah di jelaskan di atas. Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu baik berupa tempat atau wilayah yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi wiasatawan yang merupakan cipataan Tuhan Yang Maha Esa maupun hasil karya manusia.

2.3 Demand Permintaan Pasar

Permintaan pasar adalah sejumlah barang ekonomi yang akan dibeli konsumen dengan harga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu Yoeti 2003. Sedangkan menurut Damanik 2006 permintaan pasar wisata adalah wisatawan dan penduduk lokal yang menggunakan sumberdaya produk dan jasa wisata. Pengaruh harga terhadap permintaan hanya berlaku bagi barang-barang, tetapi terhadap produk industri pariwisata berbeda. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi orang untuk melakukan perjalanan wisata pada suatu daerah wisata DTW tertentu. Faktor-faktor tersebut yaitu pendapatan, waktu senggang, teknologi, jumlah keluarga, keamanan dan aksesibilitas Yoeti 2003. Permintaan terhadap wisata dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu permintaan yang potensial dan permintaan nyata atau sebenarnya. Permintaan potensial adalah sejumlah orang yang secara potensial yang sanggup dan mampu melakukan perjalanan wisata, sedangkan permintaan nyata aktual adalah orang- orang yang sebenarnya berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, artinya sejumlah wisatawan yang nyata-nyata datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata Yoeti 2003. Menurut Damanik 2006 perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan wisatawan berdampak langsung pada kebutuhan wisata, dalam hal ini yaitu permintaan pasar. Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 tahun 1990 menyatakan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Sedangkan menurut Muljadi 2009 wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat di klasifikasikan sebagai berikut: 1. Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olah raga. 2. Bisnis mengunjungi kaum keluarga. Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan tourist, jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang dikunjungi. Dan apabila mereka tinggal di daerah atau negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam mereka disebut pelancong excursionist. Yang dimaksud dengan pengunjung visitor yaitu setiap orang yang berkunjung ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah Suwantoro 2002. Adapun faktor-faktor yang penting yang menentukan kepergian untuk berwisata antara lain yaitu: 1. Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi. 2. Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian. 3. Dorongan kebutuhan keagamaan. 4. Dorongan kebutuhan kesehatan. 5. Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian. 6. Dorongan kepentingan keamanan. 7. Dorongan kepentingan hubungan keluarga. 8. Dorongan kepentingan politik. Motivasi pengunjung datang ke kawasan wisata alam juga perlu diketahui untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengunjung Mujaldi 2009. Menurut Mujaldi 2009 menyatakan bahwa motivasi pengunjung melakukan perjalanan mempunyai dampak pada sendi-sendi kehidupan orang dan masyarakat, antara lain sosial ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup. Adapun syarat utama yang harus dipenuhi untuk mengadakan perjalanan yaitu: 1. Kebutuhan fisiologis, seperti istirahat. 2. Kebutuhan akan keamanan dan rasa nyaman.

2.4 Segmentasi Pasar Pengunjung