Peluang Opportunities 1. Trend kunjungan wisatawan saat
ini cenderung memilih destinasi obyek
wisata alam
dan petualangan.
2. Adanya kebijakan
pemerintah daerah
untuk mengembangkan
pariwisata. 3. Peluang
kerjasama dengan
organisasi wisata nasional yang belum ada sebelumnya.
4. Jaringan kerjasama yang luas dengan
biro perjalanan
dan investor.
5. Adanya dukungan
masyarakat terhadap kegiatan wisata.
6. Penggalakan program
visit Indonesia yang membuka pasar
internasional. 1. Melakukan promosi wisata alam dengan
menonjolkan keunikan dan kepekaan sumberdaya alam S1, S2, S3, O1, O2,
O3, O4, O6. 2. Pengembangan
kegiatan wisata
pendidikan dan ilmu pengetahuan,
jelajah alam dan interpretasi S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3, O4, O6.
3. Meningkatkan pelayanan
terhadap pengunjung
yang datang
dengan bekerjasama dengan masyarakat dalam
pemanduan wisata S5, S6, O4, O5, O6. 1. Perbaikan pelayanan pengelola
kepada pengunjung
berupa perbaikan
infrastruktur aksesibilitas,
sarana dan
prasarana W1, W2, W5, O2, O3, O4, O5,O6.
2. Memperluas promosi
ke segmen
lain dengan
cara memperluas promosi secara
geografi melalui
media, pameran dan pemilihan saija
dan adinda
sebagai duta
pariwisata Kabupaten Lebak W3, W4, O2, O3, O4, O6.
3. Melakukan promosi “visit
Banten“ bersama
dengan tempat wisata berbasis alam
lain. W3, W4, O1, O2, O3, O6.
Ancaman Threats 1. Meningkatnya minat masyarakat
untuk melakukan perjalanan wisata ke daerah lain.
2. Terdapat tempat wisata lain yang menjadi pesaing.
3. Citra pariwisata yang merusak lingkungan seni dan budaya.
4. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil.
5. Penduduk yang
bermata pencaharian
di sekitar
yang kawasan
wisata mayoritas
berpendidikan rendah. 1. Meningkatkan daya saing obyek wisata
yang berkualitas dan unik S1, S3, T1, T2.
2. Membuat paket wisata yang sesuai dengan
harapan pengunjung
tanpa merubah alamS1, S2, S3, S4, T1, T2,
T3. 3. Melakukan
penyuluhan kepada
masyarakat sekitar serta melakukan kerjasama dan pengawasan dengan
masyarakat sekitar S5, S6, T3, T4, T5.
1. Memperbanyak fasilitas
pendukung wisata
lainnya seperti fasilitas olah ragaW1,
W5, T1, T2. 2. Melakukan
perencanaan manajement yang baik dalam
hal pengelolaan sehingga dapat menguntungkan kesejahteraan
masyarakat desa setempat W2, W3, W5, T3, T4, T5.
3. Penguatan brand wisata alam Kecamatan
Bayah sebagai
wisata yang unik dan alami W3, W4, T1, T2, T3.
Penjelasan tentang strategi-strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT Tabel 18 adalah sebagai berikut:
5.5.4.1 Strategi SO Strengths-Opportunities
Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan pada lingkungan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada pada lingkungan eksternal.
Strategi yang dapat digunakan yaitu: a. Melakukan promosi wisata alam dengan menonjolkan keunikan dan
kepekaan sumberdaya alam S1, S2, S3, O1, O2, O3, O4, O6. Pihak pengelola wisata alam di Kecamatan Bayah melakukan promosi
dengan mengangkat atau menonjolkan keunikan dan kepekaan sumberdaya alam yang ada. Karena wisata alam di Kecamatan Bayah
memiliki sumber daya alam yang masih alami yang dapat diangkat
menjadi obyek wisata. Strategi ini dapat digolongkan sebagai penetrasi pasar.
b. Pengembangan kegiatan wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan, jelajah alam dan interpretasi S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3, O4, O6.
Pengembangan kegiatan wisata pendidikan dan ilmu pengetahuan, jelajah alam dan interpretasi. Pihak pengelola mengembangkan kegiatan wisata
yang baru yaitu wisata pendidikan dan ilmu Desa Wisata di Pantai Sawarna. Selain itu mengembangkan wisata jelajah alam pada Goa Lalay,
serta mengembangkan jalur interpretasi pada Pantai Pulau Manuk yang merupakan bagian dari Perum Perhutani BKPH Bayah. Strategi ini dapat
digolongkan sebagai pengembangan produk. c. Meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung yang datang dengan
bekerjasama dengan masyarakat dalam pemanduan wisata S5, S6, O4, O5, O6.
Meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung yang datang merupakan hal yang penting karena wisata merupakan suatu usaha yang bergerak di
bidang jasa. Bekerjasama dengan masyarakat sekitar sebagai pemandu wisata merupakan hal yang penting untuk kegiatan wisata yang bersifat
jelajah alam. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.
5.5.4.2 WO Weaknesses-Opportunities
Strategi WO adalah strategi yang memperkecil kelemahan yang dimiliki lingkungan internal dengan memanfaatkan keuntungan dari peluang yang ada di
lingkungan eksternal. a. Perbaikan pelayanan pengelola kepada pengunjung berupa perbaikan
infrastruktur aksesibilitas, sarana dan prasarana W1, W2, W5, O2, O3, O4, O5,O6.
Aspek yang harus diperbaiki oleh pengelola wisata alam di Kecamatan Bayah adalah infrastrukutur, sarana dan parasarana yang ada seperti
aksesibilitas dari jalan kota menuju kawasan wisata banyak yang mengalami kerusakan. Selain itu juga sarana dan prasarana yang ada di
setiap kawasan wisata yang rusak maupun belum ada. Strategi ini dapat digolongkan sebagai pengembangan produk.
b. Memperluas promosi ke segmen lain dengan cara memperluas promosi secara geografi melalui media, pameran dan pemilihan saija dan adinda
sebagai duta pariwisata Kabupaten Lebak W3, W4, O2, O3, O4, O6. Strategi pemasaran yang telah dilakukan harus lebih intensif dan terencana
dengan baik, salah satunya yaitu dengan memperluas target pasar selain di Jabodetabek. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan promosi melalui
media, melakukan pameran obyek wisata yang ada di Provinsi Banten, serta pemilihan Saija dan Adinda sebagai duta pariwisata Kabupaten
Lebak. Strategi ini dapat digolongkan sebagai penetrasi pasar. c.
Melakukan promosi “visit Banten“ bersama dengan tempat wisata berbasis alam lain. W3, W4, O1, O2, O3, O6.
Usaha pengembangan kawasan wisata yang masih alami di sekitar Kabupaten Lebak membuat Provinsi Banten menjadi daerah tujuan wisata.
Oleh karena itu, potensi untuk mengundang wisatawan semakin besar. Pada strategi ini pihak pengelola bergabung dengan pihak wisata lain
untuk mencari target segmen yang lebih luas. Strategi ini dapat digolongkan sebagai strategi pengembangan pasar.
5.5.4.3 ST Strengths-Threats