BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian Pengaruh Industrialisasi Pedesaan Terhadap Taraf Hidup Masyarakat ini dilaksanakan di RW 01 dan RW 09 Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja purposive. Pemilihan lokasi dilakuan dengan berdasarkan hasil pengamatan peneliti sebelumnya
terhadap lokasi tersebut. Terdapat sekitar ratusan industri di Desa Benda. Dengan keberadaan industri di desa tersebut dalam jumlah yang cukup tinggi menjadikan lokasi
tersebut penting untuk menjadi tempat penelitian. Adapun untuk penelitian yang dikhususkan di RW 01 dan RW 09 karena di dua RW tersebut terdapat beberapa
perusahaan dengan dua perusahaan yang salah satu terbesar dan menyerap banyak pekerja di desa yaitu PT. Yongjin Javasuka Garment dan PT. Monito World. Penelitian
ini dilaksanakan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Juni 2011.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh data-data kualitatif. Kombinasi ini dilakukan untuk memperkaya data dan lebih memahami
fenomena sosial yang diteliti. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survai menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa yang dikategorikan sebagai penelitian penjelasan
explanatory research Singarimbun dan Effendi 1989. Hubungan kausal yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah hubungan dampak industri terhadap respons
masyarakat, serta respons masyarakat terhadap taraf hidup masyarakat. Pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner,
digunakan untuk mengetahui tingkat dampak industri, tingkat respons masyarakat, perubahan tingkat pendapatan, perubahan pola konsumsi, perubahan akumulasi modal
sosial, dan perubahan status sosial. Teknik wawancara yang dilakukan peneliti saat pengisisan data kuesioner, agar responden tidak kebingungan saat pengisian dan peneliti
juga dapat melakukan wawancara mendalam sekaligus terkait hal-hal yang diperlukan
yang berada diluar kuesioner. Selain itu juga peneliti menggunakan tekhnik recall untuk mengetahui keadaan responden sebelum terjadinya industri.
Pendekatan kualitatif berfungsi khusunya dalam mencari informasi mengenai proses pengembangan industri. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam
dengan panduan pertanyaan untuk menggali ide secara mendalam dari informan. Informan yang dipilih adalah aparat desa, anggota tokoh masyarakat , dan masyarakat
yang pernah dan atau terlibat dalam industri. Sedangkan data sekunder berasal dari dokumen-dokumen instansi terkait yang menunjang pembahasan penelitian.
Jenis data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan metode wawancara mendalam, pengamatan
atau observasi, dan survai melalui kuesioner. Data sekunder didapatkan melalui penelusuran literatur dan dokumen resmi terkait industri yang menunjang pembahasan
penelitian. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di RW 01 dan RW 09 Desa Benda.
Populasi sebelumnya dibagi ke dalam subpopulasi berdasarkan tipe sumber mata pencahariannya yaitu pekerja industri dan non-industri sehingga satuan elementer dalam
masing-masing subpopulasi menjadi homogen dan setiap anggota populasi memiliki probabilitas yang sama pada setiap strata yang berbeda. Informasi penduduk yang
bekerja di bidang industri maupun non-industri, peneliti dapatkan dari berkas kartu keluarga yang diperoleh di kantor desa dan dari informasi ketua RT masing-masing. Hal
ini karena tidak ada data tertulis penduduk yang merinci secara jelas penduduk berdasarkan mata pencahariannya di tingkat RW maupun desa. Dari kerangka
percontohan tersebut diambil sampel sebanyak 70 responden yang dibagi dalam 35 responden yang berkerja di industri dan 35 responden yang bekerja di bidang non-
industri yang dipilih secara acak.
Tabel 1. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Bidang
Pekerjaan di Desa Benda Tahun 2011
Jenis Kelamin
Bidang Pekerjaan Total
Industri Non Industri
Jumlah Jumlah
Laki-laki 23
32,9 29
41,4 52
74,3 Perempuan
12 17,1
6 8,6
18 25,7
Total 35
50,0 35
50,0 70
100,0
Responden dalam penelitian ini terdiri dari 52 reponden laki-laki dan 18 reponden perempuan yang terbagi dalam dua kategori yaitu pekerja industri dan non
industri, yang dapat dilihat pada Tabel 1. Responden lebih didominasi oleh laki-laki, yaitu di industri sebanyak 23 responden dan non industri sebanyak 26 responden.
Gambar 2. Peneliti Mewawancarai Salah Satu Responden
Usia angkatan kerja adalah umur responden secara ekonomi aktif mendapatkan pekerjaan, baik yang sudah bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. Dalam
penelitian ini diperoleh sebaran usia responden yang berkisar antara 24 sampai 63 tahun. Hasil penggolongan usia angkatan kerja dapat dilihat pada Tabel 2.
Mayoritas responden dalam penelitian ini tergolong usia produktif yang berkisar antara 15 sampai 60 tahun yaitu sebanyak 98,6 per sen dan sisanya sebanyak 1,4 per sen
tergolong usia non produktif. Untuk yang bekerja di bidang pekerjaan semua termasuk dalam golongan usia produktif.
Tabel 2. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Usia Angkatan Kerja dan
Bidang Pekerjaan di Desa Benda Tahun 2011
Golongan Usia
Bidang Pekerjaan Total
Industri Non Industri
Jumlah Jumlah
15-60
35 50,0
34 48,6
69 98,6
60 0,0
1 1,4
1 1,4
Total 35
50,0 35
50,0 70
100,0
3.3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data