Migrasi Masuk DAMPAK INDUSTRI

antara masyarakat dengan para pemilik perusahaan-perusahaan yang beroperasi. Adanya kesepakatan ini membuat sudah jarang ditemukan pemuda yang pengangguran di Desa Benda. “Sudah tidak ada lagi sekarang, semenjak adanya pabrik, yang pengangguran. Kalaupun ada orang-orang tersebut memang malas atau tidak niat bekerja” Tje, 50 thn.

6.2. Migrasi Masuk

Arus migrasi masuk ke Desa Benda tidak terhindarkan lagi semenjak industri banyak berdiri. Para pendatang ini tersebar di 11 RW yang ada. Tentu sebagian besar pendatang bertujuan untuk bekerja di pabrik-pabrik. Desa Benda ini jika dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Kecamatan Cicurug tingkat arus migrasi baik yang masuk maupun keluarnya tertinggi. Tabel 8. Jumlah dan Persentase Penduduk yang Datang dan Pindah di Tiap Desa Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Tahun 2009 No. Desa Penduduk Pendatang Desa Penduduk Keluar Desa Jumlah Jumlah 1. Mekarsari 36 53 18 3,2 2. Nyangkowek 8 1,2 6 1,1 3. Purwasari 108 15,8 57 10,3 4. Caringin 65 9,5 67 12,1 5. Bangbayang 13 1,9 18 3,2 6. Cisaat 34 5,0 34 6,1 7. Tenjolaya 60 8,8 87 15,7 8. Pasawahan 15 2,2 27 4,9 9. Cicurug 78 11,4 46 8,3 10. Nanggerang 12 1,8 8 1,4 11. Tenjoayu 19 2,8 16 2,9

12. Benda

220 32,2 154 27,7 13. Kutajaya 16 2,3 17 3,1 Total 684 100,0 555 100,0 Sumber: Kecamatan Cicurug dalam Angka 2010 Penduduk pendatang Desa Benda mencapai 220 orang atau 32 per sen dan penduduk keluarnya mencapai 154 orang atau 28 per sen jika dibandingkan dengan jumlah arus migrasi penduduk se Kecamatan Cicurug seperti tampak pada Tabel 8. Hal tersebut mengindikasikan bahwa arus keluar masuk penduduk di Desa Benda tinggi dibanding desa-desa lainnya. Arus keluar-masuk desa ini disebabkan salah satunya karena sistem kontrak yang diterapkan oleh pihak pabrik kepada sebagian besar pekerja. Sistem kontrak yang habis menyebabkan para pekerja juga meninggalkan Desa Benda yang setelah itu digantikan oleh pekerja yang baru. Siklus seperti ini menimbulkan tingkat arus keluar-masuk penduduk di Desa Benda menjadi tinggi. Jumlah anggota rumah tangga pendatang saat sebelum industri terdapat dua orang yang tersebar di dua rumah tangga dan keduanya berasal dari kelompok responden rumah tangga industri seperti nampak pada Tabel 9. Sedangkan, setelah adanya industri terdapat 38 anggota rumah tangga pendatang yang tersebar di 23 rumah tangga dan 24 diantaranya berasal dari responden rumah tangga industri. Seperti terlihat pada Tabel 9, pada kelompok industri saat sebelum industri, pendatang hanya ada di dua rumah tangga dan sesudah industri terdapat di 13 rumah tangga. Pada kelompok non industri tidak terdapat RT yang terdapat pendatang saat sebelum industri, setelah adanya industri ada 10 RT yang terdapat pendatang. Tabel 9. Jumlah Rumah Tangga RT dan Anggota Rumah Tangga ART Pendatang Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Periode Waktu di Desa Benda Tahun 2011 Responden RT yang Terdapat Pendatang 1 ART Pendatang 2 Perubahan Sesudah-sebelum Sebelum industri Sesudah Industri Sebelum industri Sesudah Industri 1 2 Industri 2 13 2 24 11 22 Non Industri 10 14 10 14 Total 2 23 2 38 21 36 Perubahan di dua kelompok responden pada RT yang terdapat pendatang relative sama, yaitu hanya berselisih satu rumah tangga dengan di kelompok industri terdapat 11 RT dan di non industri terdapat 10 RT. Adapun untuk jumlah ART pendatangnya untuk kelompok industri memiliki perubahan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok non industri. Perbedaan antar dua kelompok ini karena sebagian besar pendatang bertujuan untuk ikut bekerja di pabrik yang berawal dari ajakan keluarga yang sebelumnya telah bekerja di pabrik.

BAB VII RESPONS MASYARAKAT