Pengaruh Dampak Industri Terhadap Respons Masyarakat

BAB IX PENGARUH INDUSTRIALISASI PEDESAAN TERHADAP TARAF

HIDUP MASYARAKAT

9.1. Pengaruh Dampak Industri Terhadap Respons Masyarakat

Pengembangan industri di Desa Benda cukup tinggi yang ditandai sampai saat ini dengan adanya 211 perusahaan industri beroperasi. Pengembangan industri yang begitu pesat tersebut tentu membuat beragam pengaruh terhadap keadaan di desa. Pengaruh tersebut ialah meningkatnya kesempatan kerja non pertanian dan arus migrasi masuk. Pada kelompok responden non industri untuk kondisi saat ini, persentase terbesar berjenis pekerjaan di bidang transportasi, pegudangan dan komunikasi yaitu sebesar 28,6 per sen, lalu diikuti oleh pekerjaan dibidang penyediaan akomodasimakanan dan minuman, serta dibidang konstruksi masing-masing sebesar 25,7 per sen. Sedangkan, untuk kelompok responden industri yang saat ini bekerja di bidang industri, sebanyak 77,1 per sen sebelum adanya industri mereka tidak memiliki pekerjaan. Adapun untuk arus migrasi, pada kelompok industri saat sebelum industri, pendatang hanya ada di dua rumah tangga dan sesudah industri terdapat di 13 rumah tangga. Pada kelompok non industri tidak terdapat RT yang terdapat pendatang saat sebelum industri, setelah adanya industri ada 10 RT yang terdapat pendatang. Dampak kehadiran industri tersebut membuat masyarakat Desa Benda meresponsnya dengan beragam hal. Dari penelitian ini respon masyarakatnya dalam kegiatan jual-beli lahan dan peningkatan SDM yang berupa peningkatan pendidikan dan kesehatan. Untuk jual-beli lahan, pada saat sebelum industri pada kelompok responden industri tidak terjadi kegiatan jual-beli lahan hanya setelah adanya industri terdapat aktivitas jual-beli lahan yang hanya melibatkan 31,4 per sen rumah tangga. Sedangkan, aktivitas jual-beli lahan pada kelompok non industri hanya melibatkan 25,7 per sen rumah tangga responden. Adapun, untuk tingkat pendidikan pada kelompok responden industri sudah dominan berpendidikan tinggi SMA dan Perguruan Tinggi sebesar 51,4 per sen dan yang berpendidikan SD hanya mencapai 8,6 per sen. Sedangkan, untuk kelompok non industri masih dominan yang berpendidikan rendah SD dan SMP sebesar 57,1 per sen, dengan yang berpendidikan SD mencapai 22,9 per sen. Untuk tingkat kesehatannya, ditemukan RT yang didapati menderita penyakit dalam enam bulan terakhir pada kelompok responden industri mencapai 91,4 per sen sedangkan pada kelompok non industri mencapai 68,8 per sen RT. Dampak industri yang menurun diukur melalui akmulasi skor 3-6, dan yang meningkat dengan skor 7-9. Adapun untuk respons masyarakat diukur dengan perolehan akumulasi skor 3-8 menunjukan menurun, dan 9-13 menandakan respons yang meningkat. Keterkaitan pengaruh dampak industri terhadap respons masyarakat terlihat secara ringkas dalam Tabel 19. Tabel 19. Jumlah dan Persentase Tingkat Dampak Industri dan Tingkat Respons Masyarakat di Desa Benda Tahun 2011 Responden Dampak Industri Respons Total Menurun Meningkat Jumlah Jumlah Jumlah Industri Menurun 0,0 5 14,3 5 14,3 Meningkat 1 2,9 29 82,8 30 85,7 Total 1 2,9 34 97,1 35 100,0 Non Industri Menurun 4 11,4 12 34,3 16 45,7 Meningkat 3 8,6 16 45,7 19 54,3 Total 7 20,0 28 80,0 35 100,0 Dampak industri yang menurun pada kelompok responden industri terdapat 14,7 per sen dan 85,7 per sen responden yang meningkat. Untuk responsnya yang menurun terdapat 2,9 per sen dan meningkat terdapat 97,1 per sen responden. Adapun untuk hubungan pengaruhnya, kecenderungan respons masyarakat selalu meningkat baik pada saat dampak industrinya menurun ataupun meningkat. Tidak terdapat respons yang menurun pada saat dampak industri menurun. Sedangkan, saat dampak industri meningkat terdapat 2,9 per sen respons yang menurun dan 82,8 per sen responden yang responsnya juga meningkat. Berdasarkan uji korelasi menggunakan Rank Spearmen diperoleh nilai sig 1-tailed hitung sebesar 0,345 alpha 0,05 sehingga H diterima dan H 1 ditolak, artinya bahwa antara dampak industri yang terjadi dengan respons masyarakat yang ditimbulkan tidak terdapat hubungan pengaruh yang signifikan. Di kelompok responden non industri terdapat dampak industri yang menurun sebesar 45,7 per sen dan yang meningkat sebesar 54,3 per sen. Untuk hubungan pengaruhnya, kejadiannya sama seperti di kelompok industri bagaimana kecenderungannya responsnya selalu meningkat baik pada saat dampak industrinya menurun ataupun meningkat. Saat dampak industri menurun, respons yang meningkat sebesar 34,3 per sen sedangkan respons yang menurun hanya 11,4 per sen. Untuk dampak industri yang meningkat, responsnya yang meningkat terdapat 45,7 per sen sedangkan yang menurun hanya 8,6 per sen. Berdasarkan uji korelasi menggunakan Rank Spearman diperoleh nilai sig 1-tailed hitung sebesar 0,256 alpha 0,05 sehingga H diterima dan H 1 ditolak, artinya bahwa antara dampak industri yang terjadi dengan respons masyarakat yang ditimbulkan pada kelompok responden non industri tidak terdapat hubungan pengaruh yang signifikan.

9.2. Pengaruh Respons Masyarakat Terhadap Taraf Hidup Masyarakat