Kesempatan Kerja Non Pertanian Meningkat

BAB VI DAMPAK INDUSTRI

Kehadiran indusrti menimbulkan beragam perubahan-perubahan di bidang sosial ekonomi masyarakat. Pada penelitian ini perubahan yang dimaksud adalah kesempatan kerja non pertanian serta migrasi masuk yang meningkat.

6.1. Kesempatan Kerja Non Pertanian Meningkat

Adanya industri di Desa Benda secara nyata telah membuka kesempatan kerja di bidang non pertanian, dalam hal ini khususnya bekerja di industri. Industri yang membutuhkan ribuan pegawai membuat terserapnya masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan untuk bekerja di pabrik, bahkan menarik masyarakat yang sebelumnya bekerja di bidang non industri. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden Industri Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Periode Waktu di Desa Benda Tahun 2011. No Pekerjaan Sebelum Industri Sesudah Industri Perubahan Sesudah-sebelum Jumlah Jumlah Jumlah 1 Industri Pengolahan 0,0 35 100,0 35 50,0 2 Transportasi, pergudangan, dan komunikasi 1 2,9 0,0 -1 -2,9 3 Perdagangan besar dan eceran 2 5,7 0,0 -2 -5,7 4 Pertanian 2 5,7 0,0 -2 -5,7 5 Pertambangan dan penggalian 3 8,6 0,0 -3 -8,6 6 Tidak Bekerja 27 77,1 0,0 -27 -77,1 Total 35 100,0 35 100,0 0,0 Kelompok responden industri saat sebelum adanya industri sebagian besar respondennya, 77,1 per sen, tidak memiliki pekerjaan, seperti nampak pada Tabel 6. Pekerjaan responden lainnya yaitu pertambangan dan penggalian 8,6 per sen, pertanian 5,7 per sen, perdagangan eceran 5,7 per sen, dan tranportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar 2,9 per sen responden. Dominannya responden yang tidak bekerja saat sebelum adanya industri karena responden industri tersebut memiliki rentang usia dari 24-49 tahun. Hal ini membuat sebagian besar responden saat sebelum adanya industri, sekitar 20 tahun yang lalu, masih belum memiliki pekerjaan, sebagian besar bahkan masih diusia sekolah. Hal demikian terjadi karena perusahaan saat ini selalu memprioritaskan merekrut pekerja dengan usia muda, yaitu kurang dari usia 40 tahun. Selain itu, sistem kontrak yang diberlakukan oleh pihak perusahaan membuat pekerja pabrik memiliki usia kerja relatif pendek dan diganti oleh pekerja baru dengan usia yang lebih muda. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Non Industri Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Periode Waktu di Desa Benda Tahun 2011. No Pekerjaan Sebelum Industri Sesudah Industri Perubahan Sesudah-sebelum Jumlah Jumlah Jumlah 1 Penyediaan akomodasimakan an dan minuman 3 8,6 9 25,7 6 17,1 2 Transportasi, pergudangan, dan komunikasi 6 17,1 10 28,6 4 11,5 3 Konstruksi 6 17,1 9 25,7 3 8,6 4 Perdagangan besar dan eceran 1 2,9 4 11,5 3 8,6 5 Jasa Pendidikan 0,0 1 2,9 1 2,9 6 Pertanian 2 5,7 1 2,9 -1 -2,9 7 Pertambangan dan penggalian 7 14,3 0,0 -10 -14,3 8 Tidak Bekerja 10 28,6 1 2,9 -9 -25,7 Total 35 100,0 35 100,0 0,0 Sebelum industri, pada kelompok responden non industri persentase terbesar respondennya, 28,6 per sen, juga tidak memiliki pekerjaan. Namun, persentasenya tidak mendominasi penuh seperti pada kelompok responden industri. Untuk kondisi saat ini, persentase terbesar berjenis pekerjaan di bidang transportasi, pegudangan dan komunikasi yaitu sebesar 28,6 per sen, lalu diikuti oleh pekerjaan dibidang penyediaan akomodasimakanan dan minuman, serta dibidang konstruksi masing-masing sebesar 25,7 per sen, seperti nampak pada Tabel 7. Untuk dibidang pertanian sendiri, mengalami perubahan menurun sebesar 2,9 per sen dari awalnya ada 5,7 per sen responden yang bekerja di bidang pertanian. Ketersebaran responden lebih ke bidang pekerjaan non pertanian seperti terlihat pada Tabel 6 dan Tabel 7. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kesempatan kerja di bidang non pertanian tinggi. Industri merupakan penyedia lapang kerja terbesar karena banyaknya jumlah industri di Desa Benda yang dapat menampung belasan ribu pekerja. Selain itu, kehadiran industri juga memicu semakin tinggi aktivitas dibidang-bidang pekerjaan lainnya yang cenderung merupakan penyokong dari kegiatan industri, seperti penyediaan akomodasimakanan dan minuman; transportasi, pergudangan, dan komunikasi; konstruksi serta perdagangan besar dan eceran. Gambar 5. Suasana dalam kawasan pabrik PT. Monito World Pabrik-pabrik yang mulai beroperasi memberikan peluang-peluang bekerja yang lebih luas kepada masyarakat. Para pemuda yang belum pernah bekerja di pertanian semakin dipacu minatnya untuk memasuki peluang kerja yang terbuka di sektor industri. Apalagi disetiap RW 01 dan RW 09 terdapat forum kepemudaan yang salah satu fungsinya adalah menyalurkan pemuda-pemuda yang belum bekerja agar dapat bisa bekerja di pabrik-pabrik yang ada di desa. Masyarakat Desa Benda memiliki prioritas utama dalam hal perekrutan pekerja pabrik yang ada di desa. Sudah ada kesepakatan antara masyarakat dengan para pemilik perusahaan-perusahaan yang beroperasi. Adanya kesepakatan ini membuat sudah jarang ditemukan pemuda yang pengangguran di Desa Benda. “Sudah tidak ada lagi sekarang, semenjak adanya pabrik, yang pengangguran. Kalaupun ada orang-orang tersebut memang malas atau tidak niat bekerja” Tje, 50 thn.

6.2. Migrasi Masuk