Jual Beli Lahan RESPONS MASYARAKAT

BAB VII RESPONS MASYARAKAT

7.1. Jual Beli Lahan

Kebutuhan akan lahan terutama untuk keperluan perumahan dan untuk memenuhi sarana dan prasarana lainnya termasuk lokasi produksipabrik sangat tinggi. Hal ini bisa terlihat dari komposisi lahan Desa Benda terdiri dari sawah mencapai 50 ha, tanah kering 118 ha, dan sebagian besar lahan lainnya sudah termasuk bangunanpekarangan yaitu sebesar 165 ha Kecamatan Cicurug dalam Angka 2010. Sebagai konsekuensi masuknya industri berdampak pada perubahan pemilikan lahan. Terjadilah jual-beli lahan baik tanah pekarangan, maupun tanah sawah yang dijual oleh penduduk asli kepada pendatang baru maupun kepada tetangganya sendiri. Gambar 6. Kontrakan Rumah Gambar 7. Rumah Kontrakan yang Sedang di Bangun Aktivitas jual-beli lahan pada kelompok responden industri hanya terjadi bagi peruntukan perumahan. Pada saat sebelum industri tidak terjadi kegiatan jual-beli lahan hanya setelah adanya industri terdapat lahan yang dijual seluas 535 m 2 dan yang dibeli seluas 875 m 2 . Aktivitas jual-beli lahan pada kelompok responden industri ini hanya melibatkan 31,4 per sen rumah tangga. Adapun untuk kelompok responden non industri kegiatan jual-beli lahan ditemukan baik sebelum dan sesudah adanya industri. Perubahan bagi peruntukan perumahan untuk lahan yang dijual pada kelompok ini mencapai 1110 m 2 dan untuk lahan yang dibeli perubahannya sebesar 360 m 2 . Sedangkan bagi peruntukan pertanian mengalami penurunan perubahan lahan yang dijual sebesar 225 m 2 , untuk lahan dibeli tidak terdapat perubahan seperti nampak pada Tabel 10. Aktivitas jual-beli lahan pada kelompok non industri ini hanya melibatkan 25,7 per sen rumah tangga responden. Dengan keterlibatan responden pada dua kelompok ini yang hanya mencapai 31,4 per sen dan 25,7 per sen dalam aktivitas jual- beli lahan mengindikasikan respons masyarakat terhadap industri yang berkembang dalam bentuk jual-beli lahan masih relative rendah. Hal ini karena kepemilikan lahan dan keuangan oleh responden yang minim sehingga kegiatan jual-beli lahan sulit untuk dilakukan. Peruntukan lahan bagi perumahan merupakan yang sangat dominan pada kegiatan jual-beli lahan baik pada kelompok responden industri maupun non industri. Hal ini karena pertambahan penduduk yang tinggi karena adanya industri menyebabkan kebutuhan akan perumahan juga meningkat. Di Desa Benda tepatnya di RW 09 sejak tahun 2002 telah beridiri Perumahan Mutiara Lido 2. Kehadiran komplek perumahan tersebut tentu merupakan representasi dari kebutuhan akan perumahan di Desa Benda yang tinggi. Selain itu, mudah sekali dijumpai di Desa Benda rumah-rumah kontrakankosan yang disewakan. Umumnya yang menyewa adalah para pekerja pabrik yang berasal dari luar Desa Benda, tapi juga banyak selain dari pekerja pabrik yang tinggal di rumah kontrakan. Tingginya minat yang membutuhkan tempat tinggal menjadikan usaha kos-kosan ini menjadi sumber usaha yang menjanjikan. Tabel 10. Jumlah Luas Lahan yang Dijual dan Dibeli Responden Berdasarkan Peruntukan Lahan dan Periode Waktu di Desa Benda Tahun 2011 Respo nden Peruntukan Lahan Sebelum Industri m 2 Sesudah Industri m 2 Perubahan Sesudah- sebelum m 2 Dijual Dibeli Dijual Dibeli Dijual Dibeli Indus tri Perumahan 535 875 535 875 Pertanian Total 535 875 525 875 Non Indus tri Perumahan 100 1110 460 1110 360 Pertanian 225 -225 Total 325 1110 460 1110 135

7.2. TINGKAT SDM