Menambah dan memperbaiki infrastruktur yang ada Meningkatkan ekspor produk hilir

88 riset dan pengembangan RD industri minyak sawit nasional, ada beberapa lembaga yang berkecimpung di dalamnya, antara lain Pusat Penelitian Kelapa Sawit, SEAFAST Center IPB, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB, Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB, Pusat Penelitian Bioteknologi ITB, Pusat Penelitian Ilmu Hayati ITB, Pusat Penelitian Bioteknologi UGM, Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Balai Penelitian Bioteknologi dan Perkebunan Indonesia, Forum Biodiesel Indonesia, Universitas Lampung, dan SEAMEO Biotrop IPB. Sementara itu, dalam pemenuhan SDM teknis pada industri minyak sawit, Indonesia memiliki beberapa institusi antara lain INSTIPER, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, dan Lembaga Pendidikan Perkebunan.

b. Menambah dan memperbaiki infrastruktur yang ada

Keterbatasan infrastruktur terutama di Kawasan Timur Indonesia yang masih belum memiliki pelabuhan untuk mengangkut minyak sawit keluar negeri menyebabkan Indonesia masih belum mampu menangani distribusi minyak sawit dengan baik. Indonesia saat ini hanya memiliki beberapa pelabuhan yang memiliki tangki timbunpompa CPO, antara lain Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Tanjung PerakCilegon, Tanjung PerakGresik. Selain pelabuhan, transportasi juga menjadi faktor yang menentukan delivery system dan kecepatan merespon pasar dalam industri minyak sawit. Saat ini pemerintah sedang melakukan pengembangan kawasan industri berbasis oleokimia, pemerintah mengembangkan kawasan industri strategis yakni, Sei Mangkei di Sumatera Utara, Dumai di Riau dan Maloy di Kalimantan Timur. Ketiga kawasan industri ini menerapkan pola integrasi pengolahan CPO dan turunannya. Khusus untuk daerah Maloy pemerintah merencanakan pembangunan pelabuhan ekspor CPO untuk memudahkan penjualan CPO keluar negeri.

c. Meningkatkan ekspor produk hilir

Secara garis besar, industri hilir minyak sawit digolongkan menjadi tiga jenis yaitu industri oleokimia, industri oleopangan, dan industri oleo-nonpangan. Hilirisasi minyak sawit ke arah industri surfaktan, industri pelumas, dan biodiesel serta meningkatkan ekspor produk hilir minyak sawit dapat memperbesar 89 kontribusi industri minyak sawit dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pendapatan negara dari ekspor pun akan meningkat. 4 Strategi WT Strategi WT adalah strategi yang sifatnya defensif, dimana strategi yang dilakukan harus mampu meminimalisir kerugian akibat dari kelemahan yang dimiliki sekaligus bagaimana menghindari ancaman-ancaman yang mungkin datang. Strategi WT yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dayasaing industri minyak sawit nasional adalah memanfaatkan ekspor hulu ke negara yang lebih membutuhkan produk hulu, misalnya India serta meningkatkan pola kerjasama dengan produsen negara lain melalui promosi.

a. Memanfaatkan ekspor hulu ke negara yang lebih membutuhkan produk