Memanfaatkan ekspor hulu ke negara yang lebih membutuhkan produk Meningkatkan pola kerjasama dengan produsen negara lain melalui

89 kontribusi industri minyak sawit dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pendapatan negara dari ekspor pun akan meningkat. 4 Strategi WT Strategi WT adalah strategi yang sifatnya defensif, dimana strategi yang dilakukan harus mampu meminimalisir kerugian akibat dari kelemahan yang dimiliki sekaligus bagaimana menghindari ancaman-ancaman yang mungkin datang. Strategi WT yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dayasaing industri minyak sawit nasional adalah memanfaatkan ekspor hulu ke negara yang lebih membutuhkan produk hulu, misalnya India serta meningkatkan pola kerjasama dengan produsen negara lain melalui promosi.

a. Memanfaatkan ekspor hulu ke negara yang lebih membutuhkan produk

hulu, misalnya India Strategi ini dilakukan untuk menghindari kehilangan pangsa pasar dari negara-negara yang lebih membutuhkan produk hulu. India merupakan negara terbesar kedua dalam hal jumlah penduduk setelah China. Selain itu, India merupakan konsumen utama pada ekspor CPO Indonesia. Pada tahun 2010, India mengimpor 47,11 persen CPO Indonesia atau setara dengan 4.449.537.347 kg. Dalam menjaga kualitas ekspor CPO, pemerintah pun melakukan standarisasi produk CPO dengan menggunakan standar SNI, selain itu ada sertikasi dari RSPO dan ISCC yang dapat meningkatkan harga jual produk CPO di pasar internasional.

b. Meningkatkan pola kerjasama dengan produsen negara lain melalui

promosi Meningkatkan kerjasama antara Dewan Minyak Sawit Indonesia DMSI yang mewakili pemerintah Indonesia dengan Malaysia Palm Oil Board yang mewakili negara Malaysia serta negara-negara produsen CPO untuk menghadapi isu negatif dari LSM lingkungan dan dunia internasional dengan membangun komunikasi yang berkelanjutan. Peningkatan kerjasama bilateral antara Malaysia dan Indonesia melalui kampanye green product atau countering negative campaign on palm oil di negara tujuan ekspor minyak sawit kedua negara Uni Eropa dan Amerika. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun citra positif terhadap perkebunan kelapa sawit dan juga memberi manfaat ekonomi melalui 90 penyediaan sumber pendapatan, sumber devisa dan penyediaan lapangan pekerjaan di pedesaan, juga memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Indonesia juga melakukan promosi penjualan dapat dilakukan dengan mengadakan pameran dan seminar yang bertaraf internasional, seperti Indonesian Palm Oil Conference IPOC yang dilaksanakan setiap tahun dan mulai sejak tahun 2006. Selain IPOC Indonesia juga menyelenggarakan International Conference Exhibition of Palm Oil yang dimulai sejak tahun 2010 dan diselenggarakan setiap tahun.

6.2. Rancangan Arsitektur Strategik