Peningkatan kesadaran dalam pengetahuan keterampilan Upaya menghadapi hambatan yang dilakukan

65 Dalam pengembangan desain dilaksanakan pada pelatihan yang dimana tentor mengajari para pengrajin tentang keterampilan desain yang berbeda-beda dan beragam macam diawali dari bentuk yang sederhana hingga yang tersulit pengerjaannya. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan pengembangan program oleh pengurus dan anggota melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pemerintah. Begitu pula pernyataan menurut mas “JM” selaku anggota: “Sudah mbak, karna dituntut untuk bisa mengembangkan sendiri dalam pengerjaan kete rampilan ini”. Setelah para pengrajin diberikan pengetahuan tentang desain yang berbeda-beda dan beragam macam maka selanjutnya para pengrajin dituntut dalam pengembangan desain secara mandiri menurut imajinasi dan kreasi dari para pengrajin. Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan program diadakan guna mengembangkan program kelompok dan keterampilan para anggota dalam pelaksanaan ataupun pembuatan kerajinan tembaga.

b. Peningkatan kesadaran dalam pengetahuan keterampilan

Dari pelaksanaan pemberdayaan mampu menumbuhkan keterampilan baru dan mengembangkan skill para pengrajin serta mampu memberikan peningkatan penghasilan seperti pernyataan dari bapak “SM” yaitu: “Presentase keberhasilan dapat dicapai dengan semakin bergeliatnya ekonomi para pengrajin”. Begitu pula pernyataan mas “YS” selaku anggota: 66 “Iya mbak sudah meningkat, peningkatan dilihat dari banyaknya kerajinan yang dihasilkan”. Pengurus kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” membantu keberlangsungannya peningkatan pendapatan perekonomian para pengrajin yang dimana setelah me ngikuti kelompok “Bangun Karya” perekonomiannya meningkat. Peningkatan perekonomian yang dihasilkan dapat dilihat dari semakin banyaknya produksi maka semakin banyak pendapatan yang dihasilkan. Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan program pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” dapat ditunjukkan dari banyaknya jumlah produksi yang dihasilkan oleh para anggota, semangat kerja, saling memotivasi serta berbagi ide dan gagasan. Peningkatan perekonomian yang dihasilkan dapat membantu masyarakat untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran, serta meningkatkan pendidikan.

c. Upaya menghadapi hambatan yang dilakukan

Upaya yang dilakukan oleh para anggota kelompok dalam menghadapi hambatan yang ada yaitu selalu bekerjasama dalam hal meningkatkan keterampilan yang dimiliki agar tetap berkembang dan selalu mempertahankan kebudayaan yang ada. Seperti yang diun gkapkan oleh mas “YS” selaku anggota kelompok yaitu: “Semakin termotivasi untuk lebih berkarya dan mempertahankan budaya”. Yang diperkuat dengan pendapat dari bapak “SM” selaku pengurus yaitu: “Selalu dikembangkan dengan terus melihat dan mengikuti potensi pasar dan tetap memberikan kualitas yang bagus”. 67 Pengrajin diberi motivasi untuk selalu berkarya dan terus berkarya sehingga diharapkan dapat mengembangkan potensi yang ada pada masyarakat sekitar khususnya pada kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya”. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya hambatan yang ada, para anggota sangat termotivasi agar lebih giat dalam mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. Selain itu mereka juga semakin termotivasi untuk lebih berkarya dan mempertahankan kebudayaan yang ada dengan selalu melihat dan mengikuti potensi pasar dan tetap memberikan kualitas hasil produk yang bagus.

d. Meningkatkan solidaritas dalam menghadapi hambatan

Dokumen yang terkait

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

8 40 157

Pengembangan Pertanian Organik di Kelompok Tani Madya Desa Kebonagung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

0 3 73

MODAL SOSIAL KADER DESA DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

4 74 262

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN MINA PERSADA (KBI-MP) DI DUSUN PACAR DESA TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

3 9 171

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENTRA PERTANIAN DI RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” DESA SRIMARTANI, KECAMATAN PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA.

0 1 184

PELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTUL.

0 0 193

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN PROGRAM DESA WISATA OLEH KELOMPOK SADAR WISATA KREBET BINANGUN DI KREBET, SENDANGSARI, PAJANGAN,BANTUL, YOGYAKARTA.

5 17 181

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN DESA WISATA SAMBI DI DUSUN SAMBI, PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 196

Pengaruh Pemberian Penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue Terhadap Pengetahuan dan Praktik 3M pada Keluarga di Dusun Jetis Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 13

PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU-IBU PKK DI DUSUN GULON, NANGSRI DAN CANDI KECAMATAN PUNDONG, BANTUL MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBAHAN DASAR MOCAF

0 1 10