19
dalam pendekatan pelaksanaan pemberdayaan msyarakat yaitu kemitraan. Pendekatan ini menekankan pada sinergitas tiga actor pembangunan yaitu
pemerintah, swasta dan masyarakat. Kemitraan dapat dimaknai dengan suatu bentuk persekutuan antara dua
pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan bersama dan rasa saling membutuhkan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas pada suatu bidang usaha tertentu, atau dengan tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Kemitraan sebagai pendekatan
pemberdayaan masyarakat merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat sehingga dapat diperoleh hasil
yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi pihak yang bermitra.
h. Indikator Keberhasilan Pemberdayaan
Dalam beberapa kasus menunjukkan bahwa intervensi pemberdayaan memiliki pengaruh yang nyata terhadap keberdayaan. Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi kegiatan intervensi pemberdayaan dilakukan maka akan semakin meningkatkan tingkat keberdayaannya.
Keberhasilan program berarti ketuntasn dalm pelaksanaan program dan ketuntasan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan sebuah program dibuktikan
dengan tercapainya kompetensi yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap atau nilai dalam diri seseorang.
Untuk mengetahui focus dan tujuan pemberdayaan secara operasional, maka perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan yang dapat menunjukkan
seseorang itu berdaya atau tidak. Sehingga ketika sebuah program pemberdayaan
20
sosial diberikan, segenap upaya dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja dari sasaran perubahan yang perlu dioptimalkan.
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat
kesejahteraan, dan kemampuan kultural politis. Suharto 2005: 63-65 menyebutkan ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan,
yaitu : a ‘kekusaan untuk’ power to, b ‘kekuasaan di dalam’ power within, c ‘kekuasaan atas’power over, dan d ‘kekuasaan dengan’ power with.
Derajat keberdayaan suatu kelompok atau individu dimulai dari yang paling tertinggi, dengan kesadaran atau kemauan dalam meningkatkan
kemampuan individu dalam perubahan serta kesempatan dalam mendapatkan akses power to. Dengan adanya kesadaran maka diharapkan suatu kelompok
dapat meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk berubah power within, mampu menghadapi hambatan yang ada power over serta dapat meningkatkan
solidaritas atau tindakan bersama orang lain untuk menghadapi hambatan yang ada power with.
Dapat direfleksikan bahwa indikator keberhasilan pemberdayaan dilihat dari beberapa aspek yaitu kesadarankemauankeinginan dimana masyarakat dapat
melakukan kamauan yang diinginkan, peningkatan kemampuan melalui pengembangan ketrampilan, kemudahan akses dalam hal mendapatkan bahan
baku, modal, serta pemasaran hasil, kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai hal yang dihadapi, sikap bekerja sama dan kemandirian para pengrajin
dalam menjalankan tugaspekerjaannya.
21
2. Kajian tentang Kelompok Pengrajin Tembaga