15
lebih berdaya dan lebih maju dalam proses belajar agar dapat memperbaiki keadaan.
d. Karakteristik Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah sebuah proses belajar yang sedikit berbeda dengan belajar di sekolah konvensional sehingga mempunyai ciri atau karakteristik
tersendiri. Karakteristik pemberdayaan dijabarkan oleh Kamil 2011:56-57
sebagai berikut:
a. Pengorganisasian masyarakat, ialah karakteristik yang mengarah pada
tujuan untuk mengaktifkan masyarakat dalam usaha meningkatkan dan mengubah keadaan social ekonomi mereka.
b. Kolaborasi dan pengelolaan diri yaitu, pendekatan dengan system
penyamarataan atau pembagian wewenang di dalam hubungan kerja atau di dalam kegiatan. Karena itu perlu ada striktur organisasi yang mendukung
dan memperkecil adanya perbedaan status, serta perlu adanya pembagian peranan.
c. Pendekatan partisipatif, yaitu pendekatan yang menekankan pada
keterlibatan setiap anggota warga belajar dalam keseluruhan kegiatan, perlunya melibatkan para pemimpin serta tenaga-tenaga ahli setempat.
d. Pendekatan yang menekankan pada terciptanya situasi yang memungkinkan
warga belajar tumbuh dan berkembang analisisnya serta memiliki motivasi untuk ikut berperan.
e. Pendidikan Sebagai Sarana Pemberdayaan Mayarakat
Pendidikan pada dasarnya yaitu usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negar UU RI No. 20 Tahun 2003.
Pada hakikatnya proses pemberdayaan di bidang pendidikan merupakan pendekatan holistic yang memberdayakan sumber daya manusia, sistem belajar
16
mengajar, serta lembaga pendidikan yang dimana sarana prasarananya mendukung. Dengan menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan masyarakat
akan mampu mengaktualisasikan seluruh daya budi yang terdapat dalam dirinya untuk menjadi produktif dalam upaya meningkatkan taraf kehidupan, baik secara
individual maupun bersama-sama. Menurut Sulistyani 2004: 82, pemberdayaan tidak bersifat selamanya,
melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri, dan kemudian dilepas untuk mandiri meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Sedangkan menurut
Prijono dan Pranarka 1996: 72, pemberdayaan diartikan sebagai proses belajar mengajar yang merupakan usaha terencana dan sistematis yang dilaksanakan
secara berkesinambungan baik bagi individu maupun kolektif, guna mengembangkan daya potensi dan kemampuan yang terdapat dalam diri
individu dan kelompok masyarakat sehingga mampu melakukan transformasi sosial.
f. Tahap-tahap Pemberdayaan