67
Pengrajin diberi motivasi untuk selalu berkarya dan terus berkarya sehingga diharapkan dapat mengembangkan potensi yang ada pada masyarakat
sekitar khususnya pada kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya”. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
hambatan yang ada, para anggota sangat termotivasi agar lebih giat dalam mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. Selain itu mereka juga
semakin termotivasi untuk lebih berkarya dan mempertahankan kebudayaan yang ada dengan selalu melihat dan mengikuti potensi pasar dan tetap memberikan
kualitas hasil produk yang bagus.
d. Meningkatkan solidaritas dalam menghadapi hambatan
Dalam menghadapi hambatan yang ada, kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” tetap meningkatkan solidaritasnya dengan cara memberikan
dukungan yang penuh seperti yang diungkapkan oleh bapak “MT” selaku pengurus yaitu:
“Dilakukannya pendampingan anggota, pelatihan, serta aktif mencari info dalam hal pemasaran, penambahan modal juga perlu agar usaha lebih
besar”. Diperkuat dengan pendapat mas “YS” yaitu:
“Membantu dalam pengembangan keterampilan dan ekonomi”. Dalam menghadapi setiap hambatan yang ada maka para pengurus lebih
menekankan pada pendampingan terhadap para anggota agar tetap dapat memproduksi hingga usaha yang dilaksanakan lebih maju dan berkembang.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan yang diberikan oleh kelompok yaitu dengan melakukan pendampingan anggota, diberikannya pelatihan, serta
68
aktif dalam pencarian info dalam hal pemasaran produk, dan pencarian info dalam hal penambahan modal agar usaha yang dilakukan semakin besar. Selain itu juga
membantu dalam pengembangan keterampilan yang telah dimiliki dan ekonomi bagi anggota kelompok p
engrajin tembaga “Bangun Karya”.
Gambar 1. Keberlangsungan kerjasama pengrajin dalam pembuatan kerajinan
C. Pembahasan
1. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin
tembaga “Bangun Karya” a.
Proses pada tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” dapat dilihat dari aktifitas anggota kelompok. Kegiatan
kelompok yang dilakukan oleh kelompok yaitu: program penyediaan sarana kerajinan, pembuatan kerajinan, kualitas hasil kerajinan, pengembangan skill,
menyamakan harga pasar dan meningkatkan pemasaran, pengembangan model kerajinan, dan mempertahankan kebudayaan. Pada program penyediaan sarana
kerajinan anggota kelompok diharapkan untuk mendukung terlaksananya program pemberdayaan masyarakat yang merupakan program unggulan kelompok
pengrajin tembaga “Bangun Karya”.