18
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberdayaan dimulai dari menyadarkan setiap individu atau anggota keluarga
akan kebutuhan penigkatan kapasitas diri, menstranformasikan kemampuan baik wawasan pengetahuan kecakapan, maupun ketampilan dasar yang kemudian akan
membentuk kemampuan kemandirian. Unit-unit keluarga berdaya akan membangun suatu jaringan keberdayaan yang lebih luas yakni pemberdayaan
kelompok atau antar individu yang merupakan spiral models.
g. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Ada empat karakteristik pendekatan yang dapat digunakan untuk pendidikan non-formal yang menkankan pada proses pemberdayaan antara lain
yang dikemukakan oleh Kindervetter Kamil, 2009: 55-57 terdiri dari : 1
Community organization, yaitu karakteristik yang mengarah pada tujuan untuk mengaktifkan masyarakat dalam usaha meningkatkan dan mengubah
keadaan social ekonomi mereka. Hal yang perlu diperhatikan antara lain a. peranan partisipan ikut terlibat dalam kepengurusan atau tugas kelompok,
b. peranan tutor hanya sebagai perantara, pembimbing dan motivator serta fasilitator, c. metode dan proses mengutamakan metode pemecahan
masalah, mengorganisasi masyarakat sebagai kekuatan dasar.
2 Partisipatory approaches, yaitu pendekatan yang menekankan pada
keterlibatan setiap anggota dalam seluruh kegiatan, perlunya melibatkan para pemimpin, tokoh masyarakat serta tenaga-tenaga ahli setempat.
3 Self management and collaboration, yaitu pendekatan yang mengutamakan
pengelolaan manajemen secara mandiri dan adanya kolaborasi kerjasama, diantara mereka dalam setiap kegiatan. Hal yang perlu
diperhatikan dalam self-management and collaboration adalah pembagian tugas, wewenangm dan tanggung jawab yang jelas, adanya tim atau
kepanitiaan dan koordinasi dalam setiap kegiatan kelompok sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
4 Education for justice, yaitu pendekatan yang menekankan pada terciptanya
situasi yang memungkinkan warga masyarakat tumbuh dan berkembang anlisisnya serta memiliki motivasi untuk ikut berperan serta.
Dalam pemberdayaan masyarakat terdiri dari berbagai macam pendekatan dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Salah satu yang sering dilakukan
19
dalam pendekatan pelaksanaan pemberdayaan msyarakat yaitu kemitraan. Pendekatan ini menekankan pada sinergitas tiga actor pembangunan yaitu
pemerintah, swasta dan masyarakat. Kemitraan dapat dimaknai dengan suatu bentuk persekutuan antara dua
pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan bersama dan rasa saling membutuhkan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas pada suatu bidang usaha tertentu, atau dengan tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Kemitraan sebagai pendekatan
pemberdayaan masyarakat merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperkuat program pemberdayaan masyarakat sehingga dapat diperoleh hasil
yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi pihak yang bermitra.
h. Indikator Keberhasilan Pemberdayaan