74
Hasil merupakan proses akhir dalam sebuah kegiatan pelaksanaan program kegiatan. Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk
membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Pemberdayaan masyarakat melalui kelompok tembaga “Bangun Karya” memiliki dampak positif dari segi
sosial, ekonomi, dan pendidikan. Pada segi sosial yaitu diharapkan terciptanya lapangan kerja, mampu berinteraksi dengan baik antar anggota kelompok.
b. Peningkatan kesadaran dalam pengetahuan ketrampilan
Cattell dalam Yusuf 1989: 19 kelompok adalah kumpulan organisme yang bereksistensi dalam keseluruhan konstalasi mereka yang menerima
relationship yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan masing-masing individu. Berdirinya
kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” berdampak positif perekonomian anggota. Sehingga perubahan ekonomi yang dirasakan oleh
anggota dapat dilihat dari banyaknya jumlah produksi yang dihasilkan oleh anggota. Secara ekonomi dirasakan anggota tidak terlalu besar, akan tetapi
dampak yang dirasakan oleh anggota adalah tercukupinya kebutuhan kehidupan sehari-hari.
Adanya kesadaran maka diharapkan suatu kelompok dapat meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk berubah power within. Dalam kelompok
pengrajin tembaga “Bangun Karya” diharapkan mampu meningkatkan
perekonomian warga, mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan meningkatkan pendidikan sehingga warga mampu dikatakan sejahtera. Hal tersebut dapat dilihat
dari jumlah produksi yang dulu sedikit sekarang menjadi lebih banyak dan
75
keaktifan anggota kelompok dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok pengrajin tembaga
“Bangun Karya” semakin meningkat.
c. Upaya menghadapi hambatan yang dilakukan
Menurut Sumodiningrat 1999 dalam Theresia 2014: 93-94, bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat
lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling
terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan.
Hambatan yang terdapat pad a kelompok pengrajin tembaga “Bangun
Karya” yaitu masih banyaknya angka kemiskinan yang tercatat, tingginya pengangguran yang terdapat pada dusun tersebut, masih rendahnya tingkat
pendidikan warga, masih rendahnya keterampilan yang dimiliki oleh setiap pengrajin, desain yang monoton dan belum berkembang, hal pendanaan,
peremajaan alat yang masih sangat kurang serta masih rendahnya pengetahuan IT para pengrajin, yang mengakibatkan kelompok pengrajin sulit dalam memajukan
usaha dan produksi kelompok.. Upaya untuk menghadapi hambatan yang ada yaitu diberikannya pelatihan
IT untuk para pengrajin agar mereka dapat lebih memajukan usaha dan produksi serta dapat meningkatkan pemasaran produk. Dengan meningkatnya pengetahuan
IT para pengrajin, dapat meningkatkan penghasilan para pengrajin, kemiskinan yang tercatat berkurang serta dapat meningkatkan pendidikan. Diberikannya
pelatihan keterampilan kepada para pengrajin agar keterampilan yang dimiliki
76
oleh para pengrajin semakin meningkat, diberikannya pelatihan berbagai macam desain agar desain tidak monoton dan berkembang, serta dapat mengurangi
pengangguran yang ada. Pada hal pendanaan kelompok mengajukan proposal kepada pemerintah agar pemerintah dapat memfasilitasi kebutuhan kelompok
pengrajin tersebut, serta pengumpulan dana dari setiap anggota agar dana yang dibutuhkan tercukupi. Dalam hal peremajaan alat setiap anggota diberikannya
tanggung jawab agar semua alat yang dimiliki kelompok terjaga kebersihannya serta keawetannya.
d. Meningkatkan solidaritas dalam menghadapi hambatan