Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

34 melakukan pencarian informasi yang terkait dengan penelitian dengan pertimbangan yang telah ditetapkan. Berikut merupakan subyek dalam penelitian : 1 pengelola kelompok Bangun Karya, 2 anggota kelompok pengrajin dan 3 tokoh masyarakat. Alasan pemilihan subyek tersebut didasarkan dari pertimbangan- pertimbangan yang ditetapkan sebagai pihak yang bersangkutan pada penelitian. Serta dapat memberikan informasi secara maksimal, tidak memihak dan akurat.

2. Obyek

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “sosial situation” atau situasi yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang dipahami Sugiyono, 2011: 297-298. Untuk penelitian yang ingin dipahami obyek penelitian ini ialah Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Pengrajin Tembaga “Bangun Karya” Di Dusun Krapyak Wetan, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif agar menangkap makna secara tepat, cermat, rinci, dan komperhensif, maka dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk memperoleh data yang diharapkan dalam penelitian ini data dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu pengurus dan anggota kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” serta tokoh masyarakat 35 dusun Krapyak Wetan. Dalam hal ini peneliti berupaya mengungkapkan data-data tentang pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” di Dusun Krapyak Wetan, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 1. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan Hadi, 1986 dalam Sugiyono, 2009: 203. Sedangkan menurut Usman dan Akbar 2008: 52 observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan realibilitas dan keshahihannya validitasnya. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi partisipasi aktif. Peneliti datang ke Kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya”. Metode observasi ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan “Pemberdayaan Masyarakat melalui Kelompo k Pengrajin Tembaga “Bangun Karya” di Dusun Krapyak Wetan, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta”. 2. Wawancara Usman dan Akbar 2008: 55 wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Wawancara adalah percakapan yang dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang 36 memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2010: 186. Wawancara juga disebut sebagai suatu proses komunikasi dan interaksi. Dalam wawancara peneliti menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh kelompok pegrajin tembaga. Pada penelitian ini dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dalam pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” serta tokoh masyarakat di Dusun Krapyak Wetan, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dilakukannya wawancara yaitu untuk menggali berbagai informasi secara langsung dan mendalam dari beberapa informan yang terlibat dalam kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” serta tokoh masyarakat di Dusun Krapyak Wetan, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa. 3. Dokumentasi Menurut Husaini Usman dan Akbar 2008: 69 dokumentasi adalah teknik pengambilan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen. Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data-data yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan angket cenderung merupakan data primer atau data yang langsung dari pihak petama. Menurut Sugiyono 2011: 329 dokumntasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang. Dokumentasi dalam penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis dari kelompok pengrajin, seperti arsip kelompok pengrajin, profil kelompok 37 pengrajin, data keanggotaan, data sarana dan prasarana serta foto tentang keadaan kelompok pengrajin. 38 Metode Pengumpulan Data Tabel 1. Metode Pengumpulan Data NO Aspek Sumber Data Metode 1 Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok pengrajin tembaga di Dusun Krapyak Wetan, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta : a. Proses pada tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar b. Proses pada tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan c. Proses pada tahap peningkatan kemampuan intelektual Pengelola kelompok, anggota kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” dan tokoh masyarakat. Observasi, Wawancara, Dokumentasi. 2 Faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan tembaga “Bangun Karya” di Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. a. Faktor pendukung dalam proses pemberdayaan masyarakat b. Faktor penghambat dalam proses pemberdayaan masyarakat Pengelola elompok, anggota kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” dan tokoh masyarakat. Observasi, Wawancara, Dokumentasi. 3 Hasil pemberdayaan masyarakat melalui kerajinan tembaga “Bangun Karya” di Krapyak Wetan Panjangrejo Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. a. Peningkatan kemampuan individu dalam pembuatan kerajinan yang dilakukan Pengelola kelompok, anggota kelompok pengrajin tembaga “Bangun Karya” dan tokoh masyarakat. Observasi, Wawancara, Dokumentasi. 39 b. Peningkatan kesadaran dalam pengetahuan keterampilan c. Menghadapi hambatan yang ada d. Meningkatkan solidaritas dalam mnghadapi hambatan

E. Instrument Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

8 40 157

Pengembangan Pertanian Organik di Kelompok Tani Madya Desa Kebonagung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

0 3 73

MODAL SOSIAL KADER DESA DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

4 74 262

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN MINA PERSADA (KBI-MP) DI DUSUN PACAR DESA TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

3 9 171

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENTRA PERTANIAN DI RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” DESA SRIMARTANI, KECAMATAN PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA.

0 1 184

PELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTUL.

0 0 193

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN PROGRAM DESA WISATA OLEH KELOMPOK SADAR WISATA KREBET BINANGUN DI KREBET, SENDANGSARI, PAJANGAN,BANTUL, YOGYAKARTA.

5 17 181

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN DESA WISATA SAMBI DI DUSUN SAMBI, PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 196

Pengaruh Pemberian Penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue Terhadap Pengetahuan dan Praktik 3M pada Keluarga di Dusun Jetis Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 13

PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU-IBU PKK DI DUSUN GULON, NANGSRI DAN CANDI KECAMATAN PUNDONG, BANTUL MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBAHAN DASAR MOCAF

0 1 10