Konjungsi Korelatif Konjungsi Subordinatif

15 10 a. Jangankan saya diberi ongkos pulang, dia malahan mau pinjam uang dari saya.

b. Jangankan saya diberi ongkos pulang, dia Ø mau pinjam uang dari saya.

Alwi et al., 2003: 205 Jika kalimat 11a dan 12a diatas dibandingkan dengan 11b dan 12b, maka tampak bahwa makna penegasan terasa nyata pada kalimat 11a dan 12a. Sedangkan pada kalimat 11b dan 12b tidak terasa adanya makna pertentangan. Dengan demikian, adverbia “jutru” dan “malahan” dapat mengungkapkan makna pertentangan dalam kalimat.

C. PENERJEMAHAN

Salah satu hal penting dalam berkomunikasi antarmanusia yang berbeda suku, bahasa, dan budaya adalah penerjemahan. Penerjemahan membantu persebaran informasi dengan cepat dan mendukung kemajuan arus globalisasi. Catford 1965: 20 dalam buku A Linguistic Theory of Translation, menjelaskan bahwa penerjemahan adalah penggantian bahan teks dari satu bahasa BSu atau bahasa sumber ke bahan teks dalam bahasa lain BSa atau bahasa sasaran yang sepadan. Sementara itu, Nida dan Taber 1982: 12 menyatakan bahwa menerjemahkan merupakan menulis kembali teks dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan menggunakan padanan yang paling mendekati bahasa sumber. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa penerjemahan adalah proses penyampaian makna dari BSu ke dalam BSa dengan menggunakan padanan paling dekat di dalam BSu. Penerjemah harus 16 mencari makna BSu dan mengungkapkan makna tersebut dengan menggunakan bentuk-bentuk BSa secara wajar. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat memahami dengan baik pesan yang disampaikan. Perbedaan sistem yang sangat mendasar dalam BSu dan BSa menyulitkan proses penerjemahan. Setiap bahasa memiliki sistem khas yang kaidah-kaidahnya ditetapkan oleh bahasa itu sendiri Catford, 1965: 20. Perbedaan inilah yang mengharuskan penerjemah mencari padanan yang terdekat atara BSu dan BSa. Catford 1965: 27 membedakan padanan menjadi dua macam yaitu padana tekstual textual equivalent dan kesejajaran bentuk formal correspondence yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Padanan Tekstual Textual Equivalence

Padanan tekstual adalah teks atau bagian BSa yang dianggap sama dengan teks atau bagian BSu. Yang diutamakan dalam padanan tekstual adalah cara penyampaian pesan dari BSu ke dalam BSa, bukan bentuknya. Sebagai contoh padanan tekstual : 11 My son is six years Mon fils a six ans Catford, 1965: 27 Pada contoh 13 padanan tekstual dari “my son” dalam bahasa Prancis adalah “mon fils”. Jika frasa mon fils diganti oleh frasa lain, maka padanan tekstual dalam contoh 13 akan ikut berubah. Sebagai contoh “Your daughter is six‟ memiliki padanan “Votre fille a six ans‟. Dengan