Au lieu de Au contraire

54 kalimat 2 tidak memperlihatkan hubungan pertentangan. Hal ini menegaskan bahwa satuan “contrairement à” merupakan satuan yang bersifat inti dalam kalimat 33. Selanjutnya satuan “contrairement à” digantikan dengan satuan lain yang berkategori sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kategori leksikal dari satuan “contrairement à”, seperti pada contoh 33b. 33b [...] « Contairement à À l’opposé de À la différence de À l’inverse la plupart des artistes, bohèmes, avoue Laurent Assoulen, j’ai une vision rationnelle. Pas besoin d’argent je sais négocier un contrat.» Pada contoh 33b dapat diketahui bahwa satuan “contrairement à” dapat digantikan dengan satuan L’EOp lainnya yang berkategori sama, seperti preposisi “à l’opposé à”, “à la différence de”, dan “à l’inverse”. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa satuan “contrairement à” merupakan preposisi. Selain itu, kehadiran nomina la plupart des artistes, bohèmes merupakan pemarkah dari preposisi preposisi + nomina. Setelah diterjemahkan ke dalam BI, preposisi “contrairement à” berpadanan dengan “bahkan sebaliknya” yang termasuk adverbia. Adverbia “bahkan sebaliknya” menjadi penentu terjadinya pergeseran. Preposisi “contrairement à” mengalami pergeseran kategori, berupa pergeseran kelas dari preposisi menjadi adverbia dalam BI. 55

3 Adverbia

Pada buku ajar ECHO 2: méthode de français dan ECHO 3: méthode de français, terdapat adverbia L’EOp yaitu “par contre”, “en revanche”, “pourtant”, “par ailleurs”, “heureusement”, “malheureusement”, dan “cependant”. Setelah diterjemahkan ke dalam BI, adverbia L’EOp tersebut berpadanan dengan “akan tetapi”, “sebaliknya”, “namun sebaliknya”, “meskipun... tetapi...”, “untungnya”, “sialnya” dan “namun... demikian...”. Berikut ini merupakan contoh penggunaan adverbia L’EOp.

3.1 Par contre

Adverbia “par contre” merupakan salah satu adverbia yang sering digunakan untuk menyatakan hubungan pertentangan. Berikut adalah contoh penggunaan adverbia “par contre”.

3.1.1 Akan tetapi

34 [...] Odile : Je vois que tu n’as pas changé. Toujours le mot gentil. Saya lihat kamu tidak berubah. Selalu menggunakan kata- kata yang sopan. Anne-Sophie : Toi, par contre, tu as changé. Qu’est-ce que tu as fait à tes cheveux? Akan tetapi, kamu berubah. Apa yang kamu lakukan dengan rambut mu? ECHO 2: 18 Contoh dialog 34 menceritakan perdebatan yang terjadi antara Anne-Sophie dengan Odile. Anne-Sophie mempertanyakan mengapa Odile merubah, salah satunya ia merubah rambutnya. Sedangkan Odile 56 menyatakan bahwa Anne-Sophie selalu menggunakan bahasa yang formal ketika berbicara dengannya, padahal mereka sudah cukup akrab. Untuk membuktikan kadar keintian dari satuan “par contre”, maka satuan “par contre” dilesapkan seperti pada contoh 34a. 34a [...] Odile : Je vois que tu n’as pas changé. Toujours le mot gentil. Anne-Sophie : Toi, Ø , tu as changé. Qu’est-ce que tu as fait à tes cheveux? Satuan “par contre” berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat dalam dialog 34, yaitu kalimat “Je vois que tu n’as pas changé. Toujours le mot gentil” dengan kalimat “tu as changé. Qu’est-ce que tu as fait à tes cheveux?” Setelah melesapkan satuan “par contre”, kalimat 1 dengan kalimat 2 tampak tidak saling berhubungan dan makna pertentangan yang ingin disampaikan tidak terlihat secara eksplisit. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa satuan “par contre” merupakan satuan yang bersifat inti dalam dialog 34. Kemudian untuk membuktikan kategori leksikal pada satuan “par contre”, satuan “par contre” digantikan dengan satuan L’EOp lainnya yang berkategori sama. Contoh : 34b Toi, par contre, en revanche tu as changé. Qu’est-ce que tu as fait à tes cheveux? Satuan “par contre” pada contoh 34a dapat digantikan dengan satuan “en revanche”, yang merupakan adverbia. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa satuan “par contre” berkategori leksikal adverbia. Setelah diterjemahkan dalam BI, adverbia “par contre” berpadananan