Desain Penilitian Rancangan Penelitian

41 Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif. Dalam penelitian kolaboratif, Penelitian tindakan kelas salah satu sarana yang dapat mengembangkan sikap profesional. Melalui penelitian tindakan kelas guru akan selalu berupaya meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan strategi problem solving dalam pembelajaran PKn.

B. Desain Penilitian

Penelitian ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Taggart 1988 yang dikenal dengan model spiral Suharsimi Arikunto 2010: 17 model PTK menggambarkan empat 4 langkah, yang disajikan seperti gambar di bawah ini.yang dikemukakan. Menurut Suharsimi. 42 4 Keterangan: 1 Siklus I: 1. Perencanaan 3-2 2, 3. Tindakan dan Pengamatan 4. Refleksi 4 1 3,2 Gambar 1. Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis Targgart Suharsimi Arikunto, 2006: 93 Akhir tindakan Siklus I akan dilakukan refleksi awal untuk mengidentifikasi awal masalah yang dihadapi, dari hasil refleksi barulah dilakukan atau dirumuskan tindakan perbaikan bagi siklus yang berikutnya.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari beberapa 4 langkah seperti model penelitian tindakan kelas yang dikemukan oleh Kemmis dan Mc. Taggart 1990. Setelah satu penelitian sudah dilaksanakan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan maka peneliti akan melaksankan siklus kedua. Apabila di siklus kedua dan siklus ketiga, sebelum masuk ke siklus satu peneliti melakukan kegiatan pra siklus untuk mengetahui kondisi awal dalam 43 pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri Kotagede 1 Yogyakarta. Adapun rincian tindakannya yaitu: 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini peneliti melakukan pengamatan pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri Kotagede 1 Yogyakarta. Pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran PKn sebelum dilakukan tindakan dengan penerapan strategi problem solving dalam pembelajaran PKn. Setelah melakukan pengamatan maka akan diperoleh gambaran mengenai aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan data hasil belajar siswa sebelum tindakan. Jika hasil belajar PKn dan aktivitas siswa yang diperoleh sebelum tindakan belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini maka diadakan perbaikan pada siklus satu. 2. Siklus I a. Tahap Rencana Dalam rencana tindakan ini, guru sebagai pelaksana dan peneliti sebagai pengamat tindakan. Hal-hal yang perlu disiapkan peneliti dalam rencana tindakan ini sebagai berikut: 1 Pengenalan strategi problem solving kepada guru, selanjutnya bersama guru menentukan materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran. 2 Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IVB dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP kemudian dikonsultasikan kepada dosen. 3 Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa LKS dengan bimbingan dosen. 44 4 Mempersiapkan soal tes evaluasi untuk siswa yaitu tes akhir yang akan diberikan pada akhir siklus. Soal tes dikonsultasikan dengan dosen dan guru kelas IV. 5 Mempersiapkan pembelajaran dengan strategi pembelajaran problem solving. 6 Peneliti menyusun instrumen observasi guru. b. Tahap Tindakan Tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajan menggunakan panduan RPP yang telah dibuat. Pada setiap pertemuan guru mengajar menggunakan penerapan problem solving dengan materi globalisasi. Langkah-langkah yang dilaksanakan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan problem solving adalah sebagai berikut: Tabel 2. Tahap Tindakan No. Tahap pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan siswa 1. Identifikasi Permasalahan Memberi permasalahan pada siswa sesuai materi yang terkait Memahami permasalah yang diberikan guru sesuai materi yang terkait Membimbing siswa dalam melakukan identifikasi permasalahan Melakukan identifikasi terhadap masalah yang dihadapi 2. Representasi penyajian permasalahan Membantu siswa untuk merumuskan dan memahami masalah secara benar Merumuskan dan pengenalan permasalahan 3. Perencanaan pemecahan Membimbing Melakukan 45 siswa melakukan perencanaan pemecahan masalah perencanaan pemecahan masalah 4. Menerapkan mengimplementasikan perencanaan Membimbing siswa menerapkan perencanaan yang telah dibuat Menerapkan rencana pemecahan masalah 5. Menilai perencanaan Menilai perencanaan siswa dalam melakukan persiapan untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah Mempersiapkan hasil pemecahan masalah untuk dipresentasikan 6. Menilai hasil pemecahan dan penyampaian hasil Melakukan penilaian terhadap hasil pemecahan masalah yang telah dikomunikasikan siswa kelompok melalui presentasi Mengkomunikasika n menyampaikan hasil pemecahan masalah melalui presentasi kelompok c. Observasi Observasi dilaksanakan selama pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Obervasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana aktivitas siswa pada saat guru menerapkan proses pembelajaran dengan model problem solving. Tindakan yang dilakukan fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan sesuai apa yang terjadi di lapangan. Observasi digunakan untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses pembelajaran PKn menggunakan strategi problem solving. Observasi 46 dilakukan oleh peneliti dan satu orang peneliti dalam aktivitas pembelajaran. Pada tahap ini juga dilakukan peneliti disemua proses tindakan, hasil tindakan, dan kendala-kendala tindakan. d. Refleksi Refleksi merupakan bagian akhir dari siklus yang dilaksanakan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti mengingat, mencermati, mengumpulkan dan menganalisis kembali pelaksanaan dan data yang diperoleh selama observasi yang meliputi kendala-kendala, keberhasilan yang dicapai, kondisi awal, kondisi akhir siklus dan indikator keberhasilan belajar dalam KKM guna memutuskan rencana yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. 3. Siklus II Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya dengan mengacu pada refleksi siklus I. siklus II dilaksanakan dikarenakan pembelajaran pada siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian. Siklus tidak dilanjutkan pada siklus III, karena pada siklus II hasil belajar telah mencapai target yang telah ditetapkan.

D. Setting Penelitian