Kajian Teori tentang Problem Solving

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori Tentang Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Alben Ambarita 2006: 70, model adalah sebagai suatu contoh konseptual atau procedural, dari suatu program, sistem atau proses yang dapat dijadikan acuan atau pedoman, dalam rangka memecahkan suatu masalah atau mencapai suatu tujuan misalnya: model satuan pembelajaran, model persiapan mengajar, dan sebagainya. Joyce Weil Rusman, 2011: 133, model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan pengertian model pembelajaran merupakan suatu acuan atau pedoman yang digunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran, membimbing pembelajaran di kelas atau di luar kelas untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Kajian Teori tentang Problem Solving

1. Pengertian Problem Solving Masalah merupakan suatu hal yang selalu ada dalam kehidupan setiap manusia, mulai dari anak sampai orang lanjut usia. Masalah tidak mungkin ditinggalkan begitu saja, namun harus dihadapi walaupun dengan menggunakan berbagai cara. Menurut Nur Hamiyah Muhamad Jauhar 2014: 120, 9 pemecahan masalah adalah upaya mencari jalan keluar untuk mencapai tujuan yang diperoleh sebelumnya kedalam situasi yang baru. Senada dengan pendapat Wardhani Nur Hamiyah Muhamad Jauhar, 2014: 119, pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Menurut Hamdani 2011: 84, pemecahan masalah problem solving merupakan strategi dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah, baik masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Menurut Watts, M Nur Hamiyah Muhamad Jauhar, 2014: 115, pembelajaran pemecahan masalah terjadi jika seseorang menemui masalah dan orang itu memiliki suatu obsesi kehendak keinginan yang sulit diperoleh secara langsung. Jackson Nur Hamiyah Muhamad Jauhar 2014: 115, masalah sebagai gabungan anatara obsesi dan hambatan. Sedangkan menurut Gagne Nur Hamiyah Muhamad Jauhar, 2014: 115, pemecahan masalah dapat dipandang sebagai suatu proses di mana pembelajar menemukan perpaduan rumusaturankonsep yang sudah dipelajari sebelumnya dan selanjutnya diterapkan untuk memperoleh cara pecahan dalam situasi yang baru dan proses belajar yang baru. Polya Nur Hamiyah Muhamad Jauhar, 2014: 120, mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga seringkali ia bertanya dan mencoba hal-hal baru yang dirasa menarik bagi mereka. Anak- anak memiliki 10 rasa ingin tahu yang tinggi, seringkali ia bertanya dan mencoba hal- hal baru yang dirasa menarik bagi mereka. Anak-anak dapat menjadi ahli dalam hal pemecahan masalah apabila anak-anak tersebut banyak bertanya dan menjawab pertanyaan Dorothy Rich Susi Yuliana, 2014: 21. Pertanyaan yang diajukan pada anak-anak hendaknya bukan pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban “ya” atau “tidak”. Pertanyaan yang ideal untuk anak-anak adalah pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka dapat mendorong anak untuk berpikir kritis. Menurut J. Dewey W Gulo, 2002: 115, “model penyelesaian masalah dapat dilihat pada Tabel 1. berikut ini: Tahap-tahap Kemampuan yang diperlukan 1. Merumuskan masalah Mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas. 2. Menelaah masalah Menggunakan pengetahuan untuk memperinci, menganalisis masalah dari berbagai sudut. 3. Merumuskan hipotesis Berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab- akibat dan alternative penyelesaian. 4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis Kecakapan mencari dan menyusun data. Menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, table. 5. Pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas data. Kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung. Keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan 6. Menentukan pilihan penyelesaian Kecakapan membuat alternatif penyelesaian. Kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan. 2. Tipe Problem Solving Menurut Ruseffendi Nur Hamiyah Muhamad Jauhar, 2014: 120 ada beberapa soal tipe problem solving sebagai berikut: a. Dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya motivasi, menumbuhkan sifat kreatif. 11 b. Di samping memiliki pengetahuan dan keterampilan berhitung dan lain- lain, disyaratkan adanya kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pernyataan yang benar. c. Dapat menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, beranekaragam, dan dapat menambah pengetahuan baru. d. Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya. e. Mengajak siswa agar memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuat analisis dan sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi terhadap hasil pemecahannya. f. Merupakan kegiatan yang peenting bagi siswa yang melibatkan bukan saja satu bidang studi, tetapi bidang atau pelajaran lain. 3. Langkah-langkah problem solving Menurut Yudha M. Saputra dan Rudyanto Susi Yuliana, 2014: 21 ada beberapa tahapan yang dapat di lakukan apabila guru menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah sebagai berikut: a. Menyadari adanya masalah dengan mengidentifikasi. b. Mengumpulkan informasi. c. Merancang solusi. d. Menguji coba solusi. e. Mengambil kesimpulan. f. Menyampaikan hasil. 12 Menurut pendapat John Dewey Nur Hamiyah Muhamad Jauhar, 2014: 116, ada enam langkah yang harus dilakukan untuk menerapkan problem solving, yaitu: a. Merumuskan masalah dengan jelas. b. Menelaah masalah. c. Merumuskan permasalahan secara jelas. d. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis. e. Menentukan pilihan pemecahan keputusan. David Johnson Johnson W Gulo, 2002: 116, menjelaskan ada 5 langkah dalam menerapkan pembelajaran problem solving, yaitu: a. Mengidentifikasi masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa yang mengandung isu konflik. b. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab terjadinya masalah, serta menganalisis faktor penghambat dan pendukung penyelesaian masalah. c. Merumuskan alternative strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi. d. Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan. e. Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun hasil. Solso Made Wena, 2010: 56 mengemukan enam tahap dalam pemecahan masalah, yaitu : a. Identifikasi permasalahan b. Representasi permasalahan 13 c. Perencanaan pemecahan d. Menerapkanmengimplementasikan perencanaan e. Menilai hasil pemecahan f. Menilai hasil pemecahan dan menyampaikan hasil Berdasarkan paparan definisi tersebut, dapat disimpulkan problem solving merupakan suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah langkah Identifikasi permasalahan, Representasi permasalahan, Perencanaan pemecahan, Menerapkanmengimplementasikan perencanaan, Menilai perencanaan, Menilai hasil pemecahan dan menyampaikan hasil. 4. Kelebihan problem solving Menurut Hamdani 2011: 86 kelebihan pembelajaran melalui problem solving adalah: a. Melatih siswa untuk menghadapi problema atau situasi yang timbul secara spontan b. Siswa menjadi aktif dan berinisiatif serta bertanggung jawab c. Pendidikan di sekolah relevan dengan kehidupan d. Sukar sekali menentukan masalah yang benar- benar cocok dengan tingkat kemampuan siswa Menurut Nur Hamiyah Muhamad Jauhar 2014: 130-131 kelebihan pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut: 14 a. Model ini membuat potensi intelektual dari dalam diri siswa akan meningkat b. Meningkatnya potensi intelektual dari dalam diri siswa, akan menimbulkan motivasi intern bagi siswa c. Dengan menggunakan model ini, materi yang telah dipelajari akan tahan lama d. Masing- masing siswa diberi kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya sehingga para siswa merasa lebih dihargai dan nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri e. Para siswa dapat diajak untuk lebih menghargai orang lain f. Dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan lisannya g. Siswa dapat diajak untuk berpikir rasional h. Siswa bersikap aktif i. Dapat mengembangkan rasa tanggung jawab j. Dapat melatih siswa untuk mendesai suatu penemuan k. Dapat berpikir dan bertindak kreatif l. Dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis m. Dapat mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan n. Dapat menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan o. Dapat merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat p. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. Melalui penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari problem solving dapat melatih anak untuk berfikir secara sistematis, mulai dari 15 mengidentifikasi permasalahan sampai dengan merancang solusi. Dapat meningkatkan kemampuan lisan anak dalam mengemukakan pendapat,serta dapat mengembangkan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. 5. Kekurangan problem solving Menurut Hamiyah Muhamad Jauhar 2014: 131, menambahkan kekurangan pembelajaran problem solving, yaitu: a. Bagi siswa yang kurang memahami pelajaran tertentu, maka pengajaran dengan model ini akan sangat membosankan dan menghilangkan semangat belajarnya b. Bila guru tidak berhati-hati dalam memilih soal pemecahan masalah, fungsinya menjadi latihan. Bila tidak memahami konsep yang dikandung dalam soal-soal tersebut c. Karena tidak melihat kualitas pendapat yang disampaikan, penguasaan materi kadang sering diabaikan d. Metode ini sering kali menyulitkan mereka yang malu untuk mengutarakan pendapat secara lisan e. Memakan waktu lama f. Kebulatan bahan kadang-kadang sukar dicapai g. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini, misalnya terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut 16 h. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibanding dengan metode pembelajaran yang lain. Melalui penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kekurangan dari problem solving bagi siswa yang kurang memahami pelajaran tertentu, maka pengajaran dengan model ini akan sangat membosankan dan menghilangkan semangat belajarnya. kemudian memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibanding dengan metode pembelajaran yang lain. Sehingga dalam menerapkan problem solving, membutuh bimbingan dan waktu yang lama dari seorang guru untuk dapat mencapai tujuan pada hasil pembelajaran siswa.

C. Tinjauan tentang Hasil belajar