10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Merger
Penggabungan usaha atau merger merupakan salah satu strategi perusahaan dalam melakukan ekspansi bisnis. Menurut Sartono 2004 merger
didefinisikan sebagi kombinasi antara dua atau lebih perusahaan yang melebur menjadi satu perusahaan baru. Sedangkan, arti lain merger adalah kesepakatan
dua atau lebih perusahaan untuk bergabung yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya
menghentikan aktivitas atau bubar Moin, 2003. Berdasarkan
pernyataan standar
akuntansi keuangan
1999 penggabungan usaha berarti penyatuan dua atau lebih perusahaan entitas
menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain ataupun memperoleh kendali kontrol atas aktiva dan operasi
perusahaan lain. Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli
akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah
merger, perusahaan yang dibeli akan kehilanganberhenti beroperasi Harianto dan Sudomo, 2001.
Merger didefinisikan oleh Hitt 2002 yaitu sebagai sebuah strategi dimana dua perusahaan setuju untuk menyatukan kegiatan operasionalnya
dengan basis yang cenderung seimbang, karena memiliki sumber daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan
kompetitif yang kuat. Nugroho 2010 mendefinisikan penggabungan usaha secara umum adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah
menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan
lain. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 1988 mendefinisikan merger adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih
untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.
2. Motif Merger dan Akuisisi
Motif perusahaan melakukan merger dan akusisi menurut Moin 2003: 1. Motif ekonomi
Motif ini dicapai dengan peningkatan nilai perusahaan setelah merger dan akuisisi. Motif ekonomi merger dan akuisisi meliputi mengurangi waktu,
biaya dan risiko memasuki pasar baru, membangun kekuatan pasar, serta mengurangi persaingan. Motif strategis juga termasuk motif ekonomi ketika
aktivitas merger dan akuisisi diarahkan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan keunggulan kompetitif dalam industri.